Tragedi Berdarah Resepsi Pernikahan,18 Tamu Tewas Saat Sosok Pria Tak Misterius Datang Bawa Senjata

Pesta pernikahan yang seharusnya menjadi momen paling bahagia berubah menjadi tragedi berdarah.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
star.grid
Ilustrasi pesta pernikahan berantakan 

SURYAMALANG.COM - Pesta pernikahan yang seharusnya menjadi momen paling bahagia berubah menjadi tragedi berdarah

Setidaknya ada 18 tamu undangan harus kehilangan nyawa saat menghadiri resepsi pernikahan tersebut. 

Tragedi berdarah dalam sebuah acara pesta pernikahan tersebut dimulai ketia ada sosok pria misterius datang dengan membawa senjata. 

Ilustrasi - Tragedi Berdarah Resepsi Pernikahan,18 Tamu Tewas Saat Sosok Pria Tak Misterius Datang Bawa Senjata
Ilustrasi - Tragedi Berdarah Resepsi Pernikahan,18 Tamu Tewas Saat Sosok Pria Tak Misterius Datang Bawa Senjata (YouTube.com)

Laporan AFP dikutip dari Kompas.com, pada Senin (20/7/2020), pesta pernikahan itu dihelat di Negara Bagian Kaduna, Nigeria utara.

Orang-orang bersenjata itu mengendarai sepeda motor dan menyerbu desa Kukum-Daji di distrik Kaura, Minggu malam (19/7/2020).

"Para pria bersenjata itu membunuh 18 orang di pesta pernikahan dan melukai 30 lainnya, kebanyakan dari mereka adalah anak muda," terang Bege Katuka Ayuba kepala administrasi di distrik itu, kepada AFP.

"15 orang tewas di lokasi sedangkan 3 lainnya meninggal di rumah sakit," lanjutnya.

Sampai berita ini diunggah belum diketahui siapa atau kelompok apa yang menjadi dalang serangan itu.

Namun, daerah itu memang dikenal sebagai ladang konflik mematikan antara para penggembala Fulani Muslim dan petani etnis Kristen.

Sementara itu juru bicara kepolisian negara bagian mengonfirmasi serangan itu tanpa mengungkap jumlah korban jiwa.

"Ada laporan-laporan korban jiwa dalam serangan itu, tetapi kami belum mendapat jumlah korban yang pasti," kata Mohammed Jalinge kepada AFP.

Kaduna Selatan yang mayoritas dihuni penduduk beragama Kristen, telah diporak-porandakan sejak lama akibat perselisihan antara petani dan penggembala.

Kedua kubu berselisih tentang hak penggembalaan dan air.

Bentrokan kedua kubu menimbulkan jumlah korban jiwa yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Hal tersebut mendorong otoritas negara untuk menyerukan gencatan senjata, tapi upaya mereka sejauh ini masih nihil.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved