Virus Corona di Jatim

Hosiro-Usiro, Robot Buatan Mahasiswa ITS untuk Bantu Penanganan Covid-19

Desain robot Hosiro-Usiro meraih juara ajang LAI2-Covid 19. Yaitu kompetisi Aplikasi Inovasi Robot yang diikuti partisipan di seluruh Indonesia

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Sulvi Sofiana
Putri Norma saat menunjukkan desain robot Hosiro-Usiro buatan timnya. 

Usiro ini juga dilengkapi dengan treadmill sebagai kontrol jalan dari robot. Melalui kontrol robot menggunakan treadmill ini, pasien yang melakukan isolasi dapat merasakan virtual sosial.

“Sehingga efeknya dapat menurunkan beban stress pasien pada saat karantina,” imbuhnya.

Vian mengatakan, robot buatan timnya ini memiliki keunggulan daripada robot-robot lainnya yakni 2 in 1.

Maksudnya robot ini memiliki dua fungsi pelayanan dalam satu produk inovasi robot.

Lanjutnya, robot ini dapat menangani pasien karantina di rumah sakit maupun orang karantina di gedung karantina (selain RS).

Robot Hosiro-Usiro juga dapat mensterilkan diri sendiri dan memiliki sistem buka pintu otomatis.

Lebih lanjut soal keunggulan robot Hosiro-Usiro, Vian memaparkan bahwa robot ini didesain sesuai kebutuhan, memiliki kotak penyimpanan yang besar untuk mengantar makanan, obat, dan pakaian.

"Robot ini juga dapat digunakan untuk komunikasi antara tenaga medis-pasien, mengukur suhu pasien, mendeteksi heart rate pasien, serta menjadi sarana media rekreasi bagi pasien dengan memanfaatkan treadmill,"paparnya.

Proses pembuatan robot Hosiro-Usiro dimulai sejak April 2020 dengan bimbingan dosen Departemen Teknik Elektro ITS, M Hilman Fatoni ST MT.

Putri Norma menambahkan desain robot Hosiro-Usiro menggunakan beberapa material penyusun seperti Motor Brushless DC (BLDC) yang berfungsi untuk menggerakkan robot agar robot dapat membawa beban yang lebih berat.

Sedang material penyusun lainnya terdiri atas kamera thermal dengan fungsi untuk mengecek suhu pasien, webcam digunakan untuk saran komunikasi pasien-tenaga medis serta kamera omni bertujuan untuk alat navigasi robot agar dapat melihat area sekeliling robot secara 360 derajat.

“Untuk badan robot sendiri kami menggunakan bahan aluminium dan stainless steel,” ungkapnya.

Kendala terbesar yang dialami tim dalam pembuatan robot ini yakni harus mendesain dan berdiskusi secara daring.

Sebab ketiga mahasiswa berasal dari daerah yang berbeda, yakni di Lumajang, Yogyakarta, dan Sidoarjo.

“Jadi saat diskusi dan pembuatan video animasi terkadang kesulitan, apalagi jika ada kendala jaringan,” tambahnya.

Putri berharap, inovasi robot Hosiro-Usiro dapat sedikit banyak membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Saya juga berharap ke depan ide ini dapat disempurnakan lagi agar dapat benar-benar bermanfaat bagi penanganan pandemi di Indonesia,” pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved