Berita Surabaya Hari Ini
Mahasiswa Unair Nafsu Lihat Korban Dibungkus Kain Jarik, Awkarin dan Ernest Prakasa Turun Tangan
Mahasiswa Unair Nafsu Lihat Korban Dibungkus Kain Jarik, Awkarin dan Ernest Prakasa Turun Tangan
SURYAMALANG.COM - Gilang Aprilian Nugraha Pratama mahasiswa Sastra Indonesia FIB Unair Surabaya bikin gaduh media sosial karena aktivitas seksualnya yang menyimpang.
Gilang diduga terangsang dengan seseorang yang tubuhnya dibungkus oleh kain jarik.
Tak ayal, kisah Gilang yang fetish terhadap kain jarik pun, kini ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya Twitter.
Bahkan, pesohor Awkarin dan Ernest Prakasa pun ikut buka suara tentang fetish jarik Gilang.
• Viral Kasus Fetish Jarik di Media Sosial, Unair Surabaya Ambil Tindakan Tegas kepada Pelaku Gilang

Viralnya kasus penyimpangan seksual fetish yang diduga dilakukan mahasiswa langsung membuat Universitas Airlangga (Unair) Surabaya turun tangan.
Fetish adalah penyimpangan seksual di mana seorang individu yang terangsang dengan bagian tubuh non seksual atau benda-benda non seksual seperti ketiak, highheels, jempol kaki, pusar, sama dengan jari tangan.
Dalam kasus ini pelaku terangsang ketika melihat seseorang dibungkus dengan kain jarik.
Akun @m_fikris membeberkan soal perangai pelaku yang dia sebut bernama Gilang.
Baru sadar dirinya menjadi korban pelecehan seksual, akun @m_fikris pun mengurai kisahnya.
Kejadian yang dialami @m_fikris itu pun kini tengah menjadi perhatian netizen.
Nama Gilang dan cerita @m_fikris pun bertengger di puncak trending Twitter.
Terkait hal ini, dalam akun Twitter-nya, Awkarin menuliskan:
"Si Gilang ini di mana sekarang? Surabaya apa di mana? Nanti gue konsultasi dulu sm lawyer gue bisa dikasusin gak dengan bukti-bukti yang ada. Dan para korban bersedia didampingin lawyer gue apa nggak. Netizen waktu dan tempat dipersilahkan."
Sementara itu, komika Ernest Prakarsa mengaku kenal Gilang.
Sutradara serta penulis buku Ernest Prakasa ternyata mengenal sosok Gilang.
Sebab, Ernest Prakasa rupanya pernah bertemu dan foto bareng Gilang.
Bahkan, fotonya bersama Gilang pun pernah dipasang Ernest Prakasa di laman Instagram-nya.
Sadar dengan trending yang sedang ada di Twitter, Ernest Prakasa mendadak dibuat terkejut.
Sebab, sosok Gilang yang kini sedang ramai diperbincangkan tak asing baginya.
Ernest Prakasa rupanya pernah bertemu dengan Gilang.
Tak cuma itu, Ernest bahkan pernah foto bareng dan membagikan momennya dengan Gilang.
"Nyesek banget baca thread orang ini melakukan tindakan asusila yang kebangetan. Abis ini gw RT thread nya..
Gw RT thread ini ya, baca aja sampe bawah nanti ada foto pelakunya. Fotonya bareng gw, brengsek emang," kata Ernest Prakasa.
Respon Kampus
Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair, Diah Ariani Arimbi memastikan hingga kini pihaknya belum pernah sama sekali mendapatkan laporan terkait adanya tindak pidana pelecehan seksual yang diberitakan dilakukan oleh oknum mahasiswanya sebagaimana yang beredar di berbagai media sosial.
Pihaknya langsung merespon informasi itu untuk untuk memastikan bahwa segala tindakan sivitas akademika yang bertentangan dengan etika berperilaku di kampus dan peraturan perundangan lainnya akan mendapatkan sanksi sebagaimana seharusnya.
"Fakultas Ilmu Budaya telah berusaha menghubungi pelaku (mahasiswa yang bersangkutan) untuk mengonfirmasi hal-hal yang beredar di media sosial kepada yang bersangkutan tetapi sampai pernyataan resmi ini disampaikan yang bersangkutan belum dapat dihubungi," ujar Diah Ariani Arimbi dalam pernyataan tertulis yang diterima SURYAMALANG.COM, Kamis (30/7/2020).
Pihaknya juga sudah menghubungi orangtua terduga pelaku, tetapi belum bisa terhubung.
Diah memastikan tidak akan melindungi siapapun sivitas akademika yang melakukan
pelanggaran etika berperilaku di kampus apalagi pelanggaran pidana.
Terkait adanya pemberitaan yang viral di media sosial, pihaknya melalui Komisi Etik Fakultas sedang melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap kasus ini dan siap bekerja sama dengan semua pihak untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Korban atau para pihak yang pernah mendapat perlakuan serupa dari pelaku diharapkan bisa segera melapor ke hotline/email resmi Fakultas Ilmu Budaya dan/atau HELP CENTER Universitas Airlangga (081615507016, helpcenter.airlangga@gmail.com) dan jika merasa perlu dipersilahkan
mengambil tindakan hukum," tegasnya.
Fakultas Ilmu Budaya juga menyediakan layanan konseling kepada para korban dan identitas korban akan terjamin kerahasiaannya.
Terkait alasan yang bersangkutan melakukan dugaan tindakan pelecehan seksual dengan alasan penelitian, pihaknya memastikan bahwa penelitian di FIB tidak pernah ada yang mengarah pada pelecehan seksual atau praktik-praktik yang merendahkan martabat kemanusiaan.
"FIB senantiasa berkomitmen untuk menentang segala praktik kekerasan
seksual, kekerasan fisik, perundungan, baik yang bersifat fisik maupun verbal," tegas Diah yang mengaku saat ini tengah melakukan investigasi kasus ini.
Apa itu Fetish
Penjelasan mengenai fetish ini sempat diungkap seorang psikolog ternama Zoya Amirin.
Melalui kanal YouTube miliknya, Zoya Amirin menjelaskan apa arti fetish sebenarnya.
Zoya menjelaskan jika pengertian Fetish dianalisa dalam buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental).
Lebih lanjut menurut Zoya menerangkan jika Fetish adalah perilaku penyimpangan seksual.
Zoya juga menyangkutkan perilaku Fetish ini pada kasus Reynhard Sinaga.
"Fetish adalah seorang individu yang terangsang dengan bagian tubuh non seksual atau benda-benda non seksual," jelas Zoya.
Kemudian Zoya memberikan contoh hal yang menandai orang tersebut menderita Fetish.
"Misalkan saja selimut bayi, dia merasa terangsang dengan selimut bayi gitu ya. Bagian tubuh non seksual misalnya dengan ketiak, highheels, jempol kaki, pusar, sama dengan jari tangan. Ini sama dengan kasus yang pernah saya tangani," lanjut Zoya.
Menurut Zoya, ada beberapa penderita Fetish ini yang tidak memaksakan.
Namun, ketika Fetish sudah parah, si penderita hampir tidak pernah ingin melakukan tindakan seksual.
"Pasti aneh lama-lama, selama ini (Fetish) tidak menyakiti diri kamu. Selama tidak membahayakan nyawa, tidak melukai kamu ya gak masalah," terang Zoya lagi.
Zoya menerangkan jika kebanyakan kasus Fetish tidak menyakiti pasangan.