Pilwali Surabaya
Pengamat Ungkap Kepentingan Wali Kota Risma dan Gubernur Khofifah di Pilwali Surabaya 2020
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sama-sama memiliki kepentingan di Pilwali Surabaya.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sama-sama memiliki kepentingan di Pemilihan Wali Kota atau Pilwali Surabaya 2020.
"Mereka punya kepentingan yang kental. Risma ingin punya suksesor dengan apa yang sudah dia letakkan selama ini."
"Sedangkan Khofifah punya kepentingan agar koordinasi dengan Pemkot Surabaya tidak panas lagi," kata Surokim Abdussalam, peneliti Surabaya Survei Center (SSC)dalam diskusi daring bertajuk NgoPi (Ngobrol Pintar) : Jurnalis Bicara Pilwali Surabaya Surabaya 2020, Rabu (29/7/2020).
Surokim menjelaskan Khofifah ingin ada harmonisasi komunikasi antara Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya yang selama ini tidak terjalin.
Namun, Khofifah tidak mudah menentukan dukungan.
"Jika jagoannya tidak mendapat rekom dari parpol, Bu Khofifah akan lebih banyak mendukung calon yang beredar, dan potensi terbesarnya adalah Machfud Arifin," lanjut Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo ini.
Sedangkan Risma pasti akan mendukung calon yang mendapat rekomendasi PDIP.
Sebab, Risma adalah Ketua DPP Bidang Kebudayaan PDIP.
"Dua ibu ini tidak mungkin mendukung jagoan yang sama, dan pasti dalam ceruk yang berbeda," lanjut Surokim.
Perbedaan jalur antara Khofifah dan Risma juga sudah terlihat mulai dari langkah politik seperti dukungan dalam Pilgub Jatim sebelumnya sampai peristiwa terakhir terkait penanganan Covid-19.
"Hal-hal itu memberi petunjuk bahwa langkah dan jalurnya berbeda," tambahnya.
Sementara itu, Redaktur Tribun Jatim Network, Mujib Anwar mengatakan sering kali muncul ketidaksepahaman antara dua kepala daerah tersebut.
"Momentum Pilwali Surabaya ini akan menjadi panggung antara calonnya Bu Risma atau yang dukung Bu Khofifah," kata Mujib.
Mujib menambahkan dua kepala daerah ini pasti akan mendukung kepada satu calon walaupun dukungan tersebut tidak tertulis.
Dukungan dua kepala daerah ini akan menjadi penentu dalam kontestasi Pilwali Surabaya 2020.
Sebab, Risma adalah wali kota Surabaya sekaligus Ketua DPP PDIP.
Sedangkan Khofifah adalah gubernur Jatim sekaligus masih menjadi Ketum PP Muslimat NU.
"Kalau soal kriteria, orang Surabaya sudah melek politik dan rasional. Pendekatan yang dipilih calon akan berbeda dengan daerah lain di Jatim," kata Mujib.
Warga Surabaya akan memprioritaskan sosok yang memiliki kriteria jujur dan punya kompetensi untuk mengelola Surabaya.
Warga Surabaya juga akan mempertimbangkan sosok yang bisa mengembangkan ekonomi dan lingkungan.
"Taman ini merupakan bagian dari lingkungan dan berhasil selama 10 tahun kepemimpinan Bu Risma."
"Jadi masyarakat menilai Bu Risma berhasil memimpin Surabaya," kata Mujib.
"Jadi kalau di Surabaya, tidak akan laku jualan politik identitas," terangnya.(Sofyan Arif Candra)