Berita Malang Hari Ini

Memahami Makna Definisi Dangdutan dan Electone-an

Akademisi asal Universitas Negeri Malang punya penjelasan tentang definisi dangdutan dan electone

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: isy
erwin wicaksono/suryamalang.com
Sanusi sedang bernyanyi dan diapit oleh dua biduan di acara deklarasi Tim Malang Makmur. Insert, postingan akun media sosial yang mengkritik acara itu yang dianggap melanggar protokol kesehatan corona dalam hal social dan physical distancing, Kamis (6/8/2020). 

SURYAMALANG.COM | MALANG - Akademisi asal Universitas Negeri Malang punya penjelasan tentang definisi dangdutan dan electone. Menurutnya ada perbedaan mendasar terkait dua aktivitas musik itu.

"Dangdutan dan electone berbeda. Dangdutan adalah kata dangdut diimbui akhiran -an," ujar Dosen Prodi Pendidikan Seni Tari dan Musik Universitas Negeri Malang, Deny Handrianata Mahendra S.Sn ketika dikonfirmasi, Senin (10/8/2020).

Deny menjelaskan, dangdut adalah salah satu genre musik yang diadopsi musik India. 
Ketika populer disebut dangdutan, konotasi tersebut mengkiaskan sebuah aktivitas.

Banjir Kritikan Seusai Nyanyi Dangdut, Begini Reaksi Bupati Malang Sanusi

"Jadi dangdutan melakukan interaksi antara pendengar dan pemusik," beber pemusik genre ska ini.

Irama musik dangdut yang identik dengan gendang membuat dangdut punya karakter tersendiri.

"Ada irama gendang dan dut. Instrumennya seperti gendang dan ketipung," ucap Deny.

Menurut Deny, electone adalah sarana memainkan musik.

Melalui instrumen musik, seperti piano dan alat musik lainnya.

"Electone memainkan alat musik yang diputar dengan lagu. Pakai lagu pop gak papa tidak harus dangdut," tutur Deny.

Deny menegaskan, ada perbedaan mendasar secara definisi antara dangdutan dan electone-an.

Perbedaannya terletak pada sisi interaksi antara pemusik dan pendengar di suatu lokasi.

"Sehingga orang awam juga meyebut electone-an. Sebenarnya electone bisa digunakan utnuk musik apa saja. Reggae bisa apa saja bisa. Berbeda sebenarnya dengan dangdutan," jelas Deny.

Deny mengetahui kabar bakal Calon Bupati Malang yang menyanyi dangdut dengan dua orang biduan perempuan beberapa waktu lalu.

"Kebetulan kan itu ada dua penyanyi dangdut dan di tengahnya ada pak Bupati Sanusi di belakangnya ada pemain keyboard yang memainkan musik dangdut," ungkap Deny.

Dari peristiwa itu, Deny menganalisa aktifitas Sanusi itu tergolong sebagai dangdutan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved