Gajinya Dipotong 50 Persen, Robert Alberts Memilih Betahan dengan Persib Bandung, Simak Alasannya
Alasan Robert Alberts pelatih Persib Bandung memilih bertahan pada tim Maung Bandung, meski gaji pelatih asal Belanda ini dipotong debesar 50 persen.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Persib Bandung sempat mengalami persoalan internal pada awal Juli lalu.
Tim berjulukan Maung Bandung itu sempat batal menggelar latihan kolektif yang rencananya akan digelar pada Senin (6/7/2020).
Rencana itu terus diundur hingga baru terlaksana pada Senin (10/8/2020) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung.
Menurut kabar yang beredar, Persib batal latihan karena belum ada kesepakatan antara manajemen dan pemain soal pemotongan gaji.
Seperti diketahui, PSSI telah mengeluarkan kebijakan yang mengizinkan klub untuk memotong gaji pemain dan pelatih hingga 50 persen saat Liga 1 2020 kembali dimulai.
Latihan Persib sempat tertunda karena para pemain dan tim pelatih belum mau menerima renegosiasi kontrak dalam lanjutan Liga 1 2020.
Kabar itu dibenarkan oleh pelatih Persib Bandung, Robert Alberts.
Juru taktik asal Belanda itu mengungkapkan bahwa selama Juli kemarin, pihak manajemen terus menggelar konsolidasi dan pertemuan bersama pemain dan pelatih.
Tujuannya untuk menjelaskan dengan rinci soal kebijakan pemotongan gaji hingga mencapai kesepakatan dengan pemain.
"Kami sudah dapat kejelasan dalam pertemuan tim, kami mau menerimanya," ucap Robert..
"Melihat situasi saat ini, kami mendukung PSSI dan LIB dan juga mendukung Persib Bandung sebagai klub, karena ini situasi yang tidak mudah bagi setiap klub," ujarnya lagi.
Robert menjelaskan bahwa pihak pemain dan pelatih sudah memahami dengan jelas kondisi yang dialami klub di tengah pandemi Covid-19.
Manajemen Maung Bandung berada dalam posisi sulit karena pendapatannya berkurang akibat situasi wabah.
Di sisi lain, klub masih terus melakukan kewajiban untuk membayar gaji pemain dan pelatih.
Oleh karena itu, Robert berharap supaya situasi bisa segera membaik sehingga semua pihak dapat beraktivitas dengan normal tanpa kendala.
"Kami tentu berharap, pada masa depan kondisinya akan membaik," tutur mantan pelatih PSM Makassar tersebut.
"Itu yang dimaksud kami melihat untuk jangka panjang, kami tidak bisa melangkah mundur dan harus mengambil dua langkah maju untuk masa depan," pungkasnya.