Virus Corona di Malang

UPDATE Virus Corona Malang Batu Surabaya Jatim Minggu 16 Agustus 2020: Positif 27903 Sembuh 20839

Berikut update virus corona di Malang Batu Surabaya Jatim Minggu 16 Agustus 2020: Positif Covid-19 total 27903 dan sembuh 20839.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase freepik.com
ilustrasi masker dan update virus corona di Malang hari ini 

Penulis: Sarah, Editor: Adrianus Adhi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut update virus corona di Malang hari ini, Minggu 16 Agustus 2020 dan di Jawa Timur

Dari update virus corona di Malang hari ini, kasus positif virus corona di Kabupaten Malang 621 dan Batu 215 orang.

Sementara di Jawa Timur, kasus positif virus corona mencapai 27903 dengan jumlah orang sembuh total 20839.

Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang hari ini termasuk di Kabupaten Malang, Batu Surabaya dan Jawa Timur berikut:

- update virus corona di Malang hari ini 

Positif Covid-19 = 979 orang

Sembuh Covid-19 = 549 orang

Meninggal Dunia Covid-19 = 76 orang

Dalam Pantauan = 354 orang

Isolasi di rumah = 283 orang

Isolasi di rumah sakit = 116 orang

Suspek = 1854 orang

- update virus corona di Kabupaten Malang

Positif Covid-19 = 621 orang

Sembuh Covid-19 = 447 orang

Dirawat Covid-19 = 87 orang

Isolasi di rumah = 40 orang 

Gedung observasi = 4 orang 

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 43 orang

Suspek = 487 orang

- update virus corona di Batu 

Positif Covid-19 = 215 orang

Positif Aktif Covid-19 = 36 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 162 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 17 orang

Suspek = 203 orang

Probable = 11 orang

Diisolasi =  70 orang

Discarded = 123 orang

- update virus corona di Surabaya 

Positif Covid-19 = 10662 orang

Positif Aktif Covid-19 = 2293 orang

Sembuh Covid-19 = 7515 orang

Meninggal Dunia Covid-19 = 854 orang

Suspek = 2401 orang

Probable = 940 orang

Diisolasi =  2401 orang

Discarded = 123 orang 

- update virus corona di Jawa Timur 

Positif Covid-19 = 27903 orang

Positif Aktif Covid-19 = 5041 orang

Sembuh Covid-19 = 20839 orang

Meninggal Dunia Covid-19 = 2023 orang

*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.

Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.

Berikut update berita terkait virus corona di Jawa Timur:

- Calon Obat Covid-19 Pertama di Dunia Sedang Digarap Unair

Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berencana segera menemui BPOM untuk mengurus perizinan kombinasi obat Covid-19.

Rencananya, Rabu (19/8/2020), Unair akan mempresentasikan hasil perkembangan obat Covid-19 pada BPOM.

Obat penawar Covid-19 ini merupakan penelitian bersama yang  dilakukan oleh Unair, TNI Angkatan Darat (AD), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri. Obat ini hampir dipastikan akan menjadi obat pertama untuk penyakit Covid-19 di dunia
Obat penawar Covid-19 ini merupakan penelitian bersama yang dilakukan oleh Unair, TNI Angkatan Darat (AD), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri. Obat ini hampir dipastikan akan menjadi obat pertama untuk penyakit Covid-19 di dunia (unair.ac.id)

Rektor Unair, Prof Moh Nasih, mengatakan obat kombinasi yang diteliti Unair telah melewati tahap uji klinis.

Dari lima kombinasi obat penawar yang yang ditemukan, hanya tiga yang disarankan karena mempunyai potensi penyembuhan terbesar.

Yakni , Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin. Kedua, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline. Ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromyci.

Berdasarkan hasil uji klinis tiga obat tersebut memiliki tingkat efektivitas lebih dari 90 persen.

"Setelah kami kombinasikan daya penyembuhannya meningkat dengan sangat tajam dan baik."

"Untuk kombinasi tertentu sampai 98 persen efektivitasnya. Dan yang paling rendah di angka 92 persen."

"Efektivitas ini berdasar dari sampel yang diambil secara acak," ungkap Rektor Unair, Prof Nasih, Minggu (16/8/2020).

Sebelumnya, kata Nasih, pihaknya juga telah melakukan evaluasi pada lebih dari 1.100 sampel Dari berbagi multicenter.

Yaitu RS TNI, serta dari RSUA, RS TNI-POLRI, dan RS Lamongan.

Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Moh Nasih.
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Moh Nasih. (SURYAMALANG.COM/Sulvi Sofiana)

Dari hasil itu yang memenuhi syarat inklusifitas dan lainnya sekitar lebih dari 750 sampel.

"Di awal-awal kami menyiapkan 13 multicenter yang ada. Dalam masa persiapan sudah mulai berjalan 2 hari, 3 hari, kemudian ada 'kasus' di RS Dustira yang ribuan (tekonfirmasi Covid-19) kemudian kami dipanggil untuk menangani di sana. Tentu fokus kami kemudian terbelah, sehingga kami sekaligus melakukan uji klinis di sana," papar Nasih.

Dikatakan Nasih, ketiga kombinasi obat penawar Covid-19 mempunyai dosis yang lebih rendah dibanding apabila obat diberikan secara tunggal.

Kendati hasil kombinasi, BPOM tetap menganggap obat yang dihasilkan Unair digolongkan pada obat baru. Karenanya, pihaknya masih menunggu pembahasan dengan BPOM.

"Tentu BIN dan KASAD yang akan mempresentasikan ke BPOM untuk memperlancar proses terbitnya izin produksi dan edar."

"Dalam pembicaraan sebelumnya, rencananya Rabu akan ada pertemuan dengan BPOM untuk menjelaskan berbagai isu secara gamblang dan detail," jabarnya.

Termasuk di dalamnya, pihaknya akan mendiskusikan terkait teknis yang berkaitan dengan bahan-bahan obat dengan pihak kimia farma dan lembaga biologi Angakatan Darat, yang akan memproduksi obat penawar tersebut.

"Untuk mempersiapkan lebih teknis agar obar bisa segera diproduksi bila ijin edar segera terbit. Dan kami masih menunggu panggilan dari BPOM," imbuhnya.

Akan tetapi, lanjutnya, pihaknya sudah minta perubahan dan perbaikan ke BPOM sepanjang memenuhi persyaratan.

Dan yang terpenting, untuk di Bandung BPOM sudah melakukan inspeksi.

"Dari inspeksi ini, temuan-temuannya sudah kita tindak lanjuti. Tidak ada pertemuan merger. Jadi kita tindak lanjuti langsung," pungkasnya.

Perlu diketahui, hasil kombinasi obat penawar Covid-19 ini merupakan penelitian bersama yng dilakukan oleh Unair, TNI Angkatan Darat (AD), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri.

Obat ini hampir dipastikan akan menjadi obat pertama untuk penyakit Covid-19 di dunia.

(Sulvi Sofiana/Sarah/SURYAMALANG.COM)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved