Berita Surabaya Hari Ini

Unair Surabaya Klaim Temukan Obat Covid-19 Pertama di Dunia, Ini Dampaknya Menurut Epidemiolog

Unair Surabaya Klaim Temukan Obat Covid-19 Pertama di Dunia, Ini Dampaknya Menurut Epidemiolog

Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Sulvi Sofiana
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Moh Nasih. 

Menurut dia, riset avian flu dan swine flu dalam proses riset Tamiflu tidak transparan sejak awal, tapi tetap dipaksakan jadi obat karena beragam faktor.

Barulah pada 2013 dan 2014 ditemukan banyak efek samping yang fatal, yaitu kematian pada anak dan juga gangguan mental dan neurologis.

"Itu sebabnya saya sangat mendorong agar hasil uji klinis obat yang diprakarsai Unair itu dapat diangkat ke dunia ilmiah dan juga dicatatkan dalam clinical trial dunia," kata Dicky.

Publikasi penelitian obat Covid-19

Publikasi obat Covid-19 Indonesia bisa dilihat dari laman berikut: https://clinicaltrials.gov/ct2/covid_view/loc?map_cntry=ID

"Saat ini tercatat sudah ada 14 uji klinis terkait Covid-19 yang dilakukan di Indonesia, termasuk salah satunya uji vaksin di Biofarma. Namun Unair belum masuk dalam list ini," ujar Dicky.

Dalam list itu uji klinis terkait Covid-19 dilakukan oleh:

- Biofarma

- Universitas Indonesia

- Tjhin Wiguna

- Novartis Pharmaceuticals

- Staidson (Beijing) Biopharmaceuticals Co., Ltd

Karena itu dia berharap agar pihak Unair menaati kaidah riset obat Covid-19 dengan mempublikasikan hasil penelitiannya. (Kompas.com)

Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona (Stocktrek Images/Getty Images via Kompas.com)

Calon Obat Covid-19 Pertama di Dunia Sedang Digarap Unair Surabaya

Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berencana segera menemui BPOM untuk mengurus perizinan kombinasi obat Covid-19.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved