Travelling
Butuh Fisik Prima untuk Menjangkau Coban Singo di Jabung, Kabupaten Malang, Masih Ada Satwa Liar
Butuh fisik prima untuk menjangkau Coban Singo yang berada di Desa Ngadirejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Coban Singo masih sangat alami.
Butuh fisik prima untuk menjangkau air terjun yang berada di Desa Ngadirejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
Coban Singo termasuk satu jalur dengan rute menuju Coban Jodho.
Wisatawan harus jalan kaki selama 45 menit dari penitipan motor.
Kondisi jalanan pun tak ramah. Terjal, licin, dan diapit jurang dan tebing.
Sebelum menjangkau Coban Singo, wisatawan wajib menyusuri sungai. Tidak ada jalan lain.
Saat pagi hari, air sungai itu sungguh dingin. Sepanjang perjalanan kicauan burung ramai terdengar. Suaranya selaras dengan arus deras air.
Tak lama kemudian, wisatawan sampai di Coban Singo. Air terjun ini bermuara pada kubangan air yang tidak dalam sehingga tidak berbahaya untuk mandi.
"Suasananya begitu tenang. Akhirnya saya memutuskan untuk mandi melepas penat," kata Adhi Rizal, seorang pengunjung kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (21/8/2020).
Ada tebing yang menyerupai tembok di sisi kanan dan kiri Coban Singo. Bersandar di tebing tersebut punya sensasi berbeda.
"Bentuknya seperti tembok ratapan di Israel," ujarnya.
Derasnya air bisa menjadi alternatif redakan ketegangan di punggung akibat rutinitas padat.
"Berdiam diri sebentar di bawah air terjun bisa relaks sejenak," ungkapnya.
Pengelola wisata Coban Singo, Saturi menuturkan air terjun itu berada di kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Saturi mengaku pernah melihat satwa liar dilindungi di area hutan TNBTS.
"Macan tutul, macan hitam, macan kuning, dan elang Jawa masih hidup di hutan ini," ungkap Saturi.
Saturi menegaskan temuannya tersebut ada bukti valid.
"Pihak TNBTS memasang kamera untuk memantau hewan-hewan ini. Benar terpantau sehingga diketahui keberadaan dan jumlahnya," tutur warga asli Desa Ngadirejo ini.