Pilkada Malang 2020
Peneliti LSI Denny JA Sebut Figur Lathifah-Didik Jadi Modal Bagus Tantang Petahana
Pilkada Malang 2020 menyisakan dua pasangan calon, yakni M Sanusi-Didik Gatot Subroto dan penantangnya Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | MALANG - Calon independen tidak memenuhi syarat ikut Pilkada Malang 2020. Dengan demikian, menyisakan dua pasangan calon, yakni calon petahana Muhammad Sanusi-Didik Gatot Subroto dan penantangnya Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono.
Peneliti LSI Denny JA, Dito Arief menerangkan, sosok Lathifah Shohib dan Didik Budi Muljono secara figur punya modal bagus menantang petahana.
"Bu Lathifah pernah jadi anggota DPR RI, beliau punya kekuatan kultural perempuan di Kabupaten Malang dan NU (Nahdlatul Ulama). Lalu pak Didik mantan birokrat di Kabupaten Malang. Sehingga punya modal kuat jadi penantang petahana," ujar Dito ketika dikonfirmasi pada Senin (24/8/2020).
Menurut Dito, peta persaingan politik di Pilkada Malang saat ini menjadi head to head, karena hanya menyisakan dua pasangan calon.
"Lalu sekarang hanya dua pasangan calon jadi head to head. Secara segmentasi dukungan pun saat ini sama. Jadi akan menjadi pertarungan yang kuat," ungkap Dito.
Analisa tersebut didasarkan pada figur kedua pasangan calon yang mewakili beberapa unsur.
"Karena sama sama mewakili nasionalis, agamis dan santri," ucap Dito.
Dito menganalisa, komposisi masyarakat Kabupaten Malang secara kultural cukup beragam.
"Masyarakat Kabupaten Malang secara kultural adalah nasionalis religius. Ibarat buah semangka, luarnya warna hijau dalamnya warna merah," terang Dito.
Faktor keberagaman itu menbuat peta persaingan pada Pilkada Malang 2020 jadi lebih ketat.
"Artinya ini menjadi peluang bagi kedua pasangan calon tersebut bisa meraih dukungan kemudian bisa diterima segmentasi tersebut," jelas Dito.