Virus Corona di Malang

UPDATE Virus Corona di Malang 26 Agustus 2020: Pasien Covid-19 2060, Sembuh 1382 & Meninggal 156

Berikut rangkuman Update virus corona di Malang Raya hari ini Rabu 26 Agustus 2020. Pasien positif Covid-19 di Malang Raya saat ini ada 2060 orang

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews.com
Ilustrasi pemeriksaan suhu badan selama pandemi Covid-19 

Penulis: Ratih Fardiyah Editor: Adrianus Adhi

SURYAMALANG.COM - Simak perkembangan Update virus corona di Malang Raya hari ini Rabu 26 Agustus 2020.

Update virus corona di Malang Raya hari ini merangkum perkembangan Covid-19 di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

Melansir infocovid19.jatimprov.go.id hingga pagi ini belum terdapat penambahan pada 3 wilayah tersebut.

Terhitung sampai hari Rabu 26 Agustus 2020, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 2060 orang pasien.

Ilustrasi test virus corona
Ilustrasi test virus corona (Kompas.com)

Diantaranya saat ini di Kota Malang terdapat 1115 pasien positif Covid-19.

Lalu di Kabupaten Malang terdapat 699 pasien yang terinfeksi Covid-19.

Dan di Kota Batu terdapat 246 pasien yang terkonfirmasi positif virus corona terdapat.

Kemudian perlu diketahui untuk jumlah pasien sembuh Covid-19 saat ini ada 1382 orang terdiri 685 Kota Malang, 519 Kabupaten Malang, dan 178 di Kota Batu.

Selain update virus corona di Malang Raya, dalam artikel ini terdapat informasi yang terdampak virus corona di Malang.

- update virus corona di Kota Malang

Pasien Positif Covid-19 1115 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 685 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 92 orang

Pasien Suspek = 1963 orang

Pasien Dalam Pantauan = 338

- update virus corona di Kabupaten Malang

Pasien Positif Covid-19 = 699 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 519 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 46 orang

Isolasi di rumah = 82 orang

Gedung observasi = 5 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 47 orang

Pasie Suspek = 1008 orang

- update virus corona di Batu

Pasien Positif Covid-19 = 246 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 178 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 18 orang

Pasien Suspek: 217 orang

*Catatan: angka persebaran Covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.

Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.

- Berikut update berita terkait virus corona di Malang Raya Jawa Timur:

1. Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa di Jatim Dikebut, Tekan Kemiskinan Akibat Covid-19

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengumpulkan 145 Pendamping Ahli Program Pemberdayaan Pembangunan Desa (P3MD) dan 30 Kepala Dinas PMD Kabupaten/Kota se Jawa Timur dalam rekonsiliasi BLT-DD di Hotel Grand Dafam SurabayaSurabaya, Selasa (25/8/2020).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengumpulkan 145 Pendamping Ahli Program Pemberdayaan Pembangunan Desa (P3MD) dan 30 Kepala Dinas PMD Kabupaten/Kota se Jawa Timur dalam rekonsiliasi BLT-DD di Hotel Grand Dafam SurabayaSurabaya, Selasa (25/8/2020). (SURYAMALANG.COM/Fatimatus Zahroh)

Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong realisasi penyaluran dana desa dan bantuan langsung tunai dana desa.

Hingga hari ini, Selasa (25/10/2020), dari alokasi Dana Desa sebesar Rp 7,570 Trilliun untuk 7.724 Desa di Jatim tahun 2020, yang sudah terealisasi dan progress salur mencapai Rp 5,971 Trilliun atau 78,87 persen.

Sedangkan untuk progress salur Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) untuk bulan pertama sebesar Rp 517,89 Milliar (99,96 persen), bulan kedua 513,46 Milliar (98,47 persen), bulan ke tiga Rp 441,43 Milliar (81,66 persen), kemudian bulan ke IV Rp 16,9 Miliiar (7,64 persen) dan bulan ke V Rp 2,3 Miliar (0,88 persen).

Guna mendorong realisasi dana desa dan BLT DD hari ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengumpulkan 145 Pendamping Ahli Program Pemberdayaan Pembangunan Desa (P3MD) dan 30 Kepala Dinas PMD Kabupaten/Kota se Jawa Timur dalam rekonsiliasi BLT-DD di Hotel Grand Dafam Surabaya.

Tujuan rekonsiliasi ini tak lain untuk mendorong serapan dan menyingkronan program lintas Jaring Pengaman Sosial (JPS) pemerintah pusat dan daerah agar bisa saling bersinergi, berkolaborasi dengan satu tujuan bisa mengentaskan masyarakat Jawa Timur dari belenggu kemiskinan.

“Saya berharap Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan Dinas Sosial, Pendamping Desa dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang saat ini banyak bersinggungan dengan bantuan yang masuk ke desa bisa bersinergi, berkolaborasi. Kalau bahasa saya harus ‘nyekrup’ agar program yang masuk ke desa khususnya Bansos Tunai dapat tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat jumlah” terang Khofifah.

Sebagaimana diketahui bahwa pandemi covid-19 telah menyebabkan pelemahan ekonomi masyarakat dan meningkatnya angka kemiskinan di Jawa Timur.

Dalam survei BPS mulai September 2019 hingga Maret 2020 terdapat kenaikan hampir dua persen untuk kemiskinan Jawa Timur.

Di mana kemiskinan di desa naik 0,6 persen dan kemiskinan di perkotaan meningkat 1,2 persen

Lantaran saat ini pemerintah telah banyak menyalurkan bantuan kepada masyarakat untuk penanggulangan kemiskinan baik melalui Kementerian Sosial maupun Kementerian Desa PDTT seperti Dana Desa (DD), Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan lainnya, maka diharapkan kemiskinan bisa kembali diturunkan meski di tengah pandemi covid-19.

“Tentu kita wajib untuk merenung, melakukan evaluasi apa kira-kira yang kurang tepat terhadap upaya-upaya yang sudah kita lakukan,” tegas Khofifah.

Lebih lanjut perempuan yang juga mantan Menteri Sosial ini menyebut bahwa ada salah satu program yang sudah ‘nyekrup’ antara program dari pemerintah pusat dengan program Pemprov Jatim.

Yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dengan Program Jatim Puspa (Pemberdayaan Usaha Perempuan). Dimana Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang telah mengalami graduasi akan dilanjutkan dengan Program Jatim Puspa.

Program Jatim Puspa ini diwujudjan melalui pemberian bantuan modal sebesar Rp.2.500.000,- per KPM PKH yang telah graduasi untuk membangun kewirausahaan.

“Saya berharap agar sinkronisasi program seperti PHK dengan Jatim Puspa bisa dilanjutkan dengan sinkronisasi program yang lain. Agar kemiskinan bisa kita turunkan, dan laju ekonomi masyarakat kita bisa kembali berjalan lancar,” imbuhnya.

Dalam kegiatan ini, secara khusus Gubernur Khofifah juga menitipkan 30.000 masker kepada para Pendamping Desa yang hadir untuk dibagikan kepada warga desa di wilayah pendampingannya masing-masing.

Ia juga sekaligus menitipkan pesan agar para pendamping desa mampu menjadi mediator sosialisasi Pentingnya Penggunaan Masker sebagai bagian dari upaya memutus rantai penyebaran covid-19 di Jawa Timur.

Secara keseluruhan BLT DD telah diberikan kepada 863.151 KPM di seluruh Jawa Timur.

Sebanyak 2 (dua) kabupaten yang sudah salur 100 persen DD sampai hari ini yaitu Kabupaten Madiun dan Kabupaten Tulungagung.

Dalam rangka pemulihan ekonomi masa Pandemi covid-19, Dana Desa dapat digunakan untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) yang diberikan kepada keluarga miskin selama 6 bulan dengan rincian 3 bulan pertama masing-masing Rp 600 ribu dan 3 bulan kedua Rp 300 ribu.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved