Berita Malang Hari Ini
Meningkat Dibanding Tahun Lalu, 124 Proposal PKM UB Dapat Pendanaan Kemendikbud
Sebanyak 124 proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) Universitas Brawijaya (UB) mendapat pendanaan tahun ini dari Kemendikbud.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Sebanyak 124 proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) Universitas Brawijaya (UB) mendapat pendanaan tahun ini dari Kemendikbud.
UB masuk tiga besar dalam hal jumlah proposal yang didanai. Peringkat pertama UGM sebanyak 221 proposal dan Undip 129 proposal.
Dibanding tahun sebelumnya, proposal PKM UB yang didanai tahun ini meningkat. Pada 2019 sebanyak 81.
"Dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, sekarang dilakukan serba daring. Baik pembinaan dan pelaksanaannya," terang Prof Abdul Hakim, Wakil Rektor III UB pada suryamalang.com, Jumat (28/8/2020).
UB telah melakukan sosialisasi dan bimtek pada para mahasiswa yang proposalnya mendapat pendanaan pekan lalu lewat daring.
Dikatakan, saat koordinasi antar peserta dan bimbingan dosen juga lewat daring.
Selain itu, masalah waktu pengerjaan juga terbatas. Sekarang hanya dua bulan. Sehingga harus dikerjakan dengan segera.
Dikatakan Abdul Hakim, dalam pelaksanan PKM nanti juga berbeda.
"Misalkan untuk PKM pengabdian masyarakat. Mahasiswa tidak boleh mendatangi masyarakat atau sasaran. Tapi boleh dilakukan lewat daring saja," jelasnya.
Ini menjadi tantangan sendiri bagi mahasiswa yang melaksanakan. Sebab tidak bisa interaksi langsung masyarakat.
"Saat pelaksanaan kegiatan, harus divideokan. Ini untuk penilaiannya," jawabnya.
Dikatakan, meski berat, namun harus dilakukan karena kondisi sedang pandemi.
"Sekarang, anak-anak (mahasiswa) sedang mengerjakan apa yang disampaikan diproposalnya," kata dia.
Untuk itu, UB akan membantu pendanaan dulu sebanyak 50 persen dana yang mereka terima.
"Misalkan PKM nya dapat pendanaan Rp 3 juta, maka UB membantu 50 persen dananya agar program mereka segera dikerjakan. Jika nanti dananya turun dari Kemendikbud, maka tinggal dipotongkan," jelasnya.
Perbedaan lagi adalah untuk penelitian-penelitian, tidak boleh ke lapangan. Tetapi memakai data sekunder.
"Data sekunder bisa disambil dari jurnal-jurnal, analisis yang nantinya disajikan dalam artikel ilmiah," terang Hakim.
Setelah nanti semua PKM mahasiswa dikerjakan, biasanya diakhir kegiatan dilakukan monev. Dari hasil monev inilah menuju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Biasanya tidak semuanya maju ke Pimnas.
Tahun ini rencananya sebagai tuan rumah adalah Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Namun dalam kondisi saat ini, semua dilakukan lewat daring untuk penilaian.
"Target UB di Pimnas tahun ini bisa masuk lima besar. Pada tahun lalu, UB di peringkat 6. Ya masih masuk 10 besar," jawabnya.
Ia berharap, UB bisa tampil maksimal dengan hasil terbaik.
Ia berpesan, bagi para mahasiswa UB yang PKM-nya didanai saat ini bisa melakukan kegiatannya dengan semangat.
"Untuk Pimnas tahun depan, UB akan mengajukan sebagai tuan rumah," katanya.
Jumlah proposal PKM UB sebanyak 849. Namun yang diunggah sebanyak 787 proposal. Dan yang mendapat pendanaan 124 proposal. Terbanyak proposal yang didanai dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) sebanyak 24 proposal.
Kemudian Fakultas Teknik ada 19. Dari FMIPA sebanyak 14, FPIK 13 proposal, Fakultas Peternakan 11, Fakultas Pertanian 10. FEB ada sembilan proposal, Fakultas Kedokteran ada delapan.
FKG ada tujuh proposal, FIB ada dua proposal, Fisip dua proposal, Filkom dua proposal. FIA, Fakuktas Kedokteran Hewan dan UB Kediri masing-masing satu proposal.
Ada sembilan jenis PKM yang didanai. Yaitu PKM Karsa Cipta, Kewirausahaan, Penelitian Eksakta, Soshum, Pengabdian Masyarakat, Artikel Ilmiah, Gagasan Futuristik Konstruktif, Gagasan Tertulis dan Penerapan Teknologi.
Dari sembilan jenis PKM yang didanai, terbanyak di PKM Penelitian Eksakta sebanyak 40 proposal.