Berita Arema Hari Ini

Arema FC Terancam Kehilangan Satu Pemain Asing Lagi, Kesepakatan Dengan Pihak Elias Alderete Alot

Kesepakatan antara Arema FC dengan pihak Elias belum terjalin karena agen Elias minta agar gaji pemainnya bulan Maret-Agustus dinaikan sekian persen.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Dyan Re
Logo Arema FC . Tim Singo Edan terancam kehilangan satu pemain asing lagi 

Penulis : Dya Ayu , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Arema FC terancam kehilangan satu lagi pemain asingnya jelang lanjutan Liga 1 2020.

Nama Elias Alderete, penyerang asal Argentina hingga kini masih belum menandatangani rekontrak pemain sesuai keputusan PSSI, meskipun setiap harinya Elias masih terlihat latihan bersama dengan tim.

Sebelumnya dua pemain asing Arema FC, Jonathan Bauman dan Oh In Kyun sudah mundur karena renegosiasi kontrak.

Sedangkan Matias Malvino bek asal Uruguay memilih masih bertahan dan sepakat soal rekontrak, namun Matias belum dapat kembali ke Indonesia lantaran terganjal aturan pemerintah.

Kesepakatan antara Arema FC dengan pihak Elias belum terjalin karena agen Elias meminta agar gaji pemainnya bulan Maret-Agustus dinaikan sekian persen.

Sementara manajemen Arema FC masih bersi kukuh memberikan gaji sesuai keputusan PSSI sebesar 25 persen dari nilai kontrak.

Terkait kemungkinan terburuk bila tak kunjung ada kata sepakat, manajemen Arema FC mulai bicara soal rencana merelakan Elias untuk mengikuti dua rekannya, Bauman dan In Kyun.

"Hari ini kami (Manajemen Arema FC dan agen Elias, red) akan bicara. Kalau berkenan ya terus bersama Arema FC, kalau tidak sepakat diharga ya apa boleh buat. Kalau memang Elias tidak mau yasudah, tidak masalah. Harapan kami ya sepakat. Karena saat ini kondisinya memang sangat sulit," kata General Manager Arema FC saat ditemui SURYAMALANG.COM, Senin (31/8/2020).

Lebih lanjut Ruddy menjelaskan, selain memang kondisi wabah corona yang membuat segala sesuatunya sulit, klub juga berjalan berdasarkan surat keputusan PSSI nomor 48/skep//III/2020 yang berisi penetapan pada bulan Maret hingga Juni 2020 ditetapkan sebagai 'Force Majeure' atau keadaan kahar.

Sehingga klub diperbolehkan melakukan perubahan kontrak kerja yang telah disepakati dengan pemain atau ofisial, dan diperbolehkan hanya membayar gaji pemain maksimal 25 persen dari nilai kontrak yang sudah disepakati, selama jeda kompetisi.

Setelah mengeluarkan surat keputusan nomor 48/skep//III/2020, PSSI juga kembali mengeluarkan surat soal kelanjutan kompetisi mulai tanggal 1 Oktober dalam Surat Keputusan Nomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020.

Dalam surat itu juga diatur soal pengurangan gaji pemain dan pelatih.

Berbunyi 'Apabila kompetisi telah efektif untuk dimulai, maka klub Liga 1 dan Liga 2 dapat melakukan kesepakatan ulang bersama dengan pelatih dan pemain untuk perubahan nilai kontrak pada perjanjian kerja yang telah disepakati dan ditandatangani sebelumnya.

Perubahan nilai kontrak untuk klub Liga 1 dengan kisaran 50 persen dan klub Liga 2 dengan kisaran 60 persen dari total nilai kontrak atau sekurang-kurangnya di atas upah minimum regional (UMR) yang berlaku di masing-masing klub.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved