UPDATE Jumlah Pasien Covid-19 di Malang Raya Hari Ini: 2338 Positif, 1617 Sembuh, 181 Meninggal

Berikut Update jumlah pasien Covid-19 di Malang Raya hari ini Selasa 1 September 2020. Pasien positif virus corona di Malang Raya saat ini 2338.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: eko darmoko
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
rangkuman Update jumlah pasien Covid-19 di Malang Raya hari ini Selasa 1 September 2020. 

Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.

- Berikut update berita terkait virus corona di Malang Raya Jawa Timur:

1. 1 Santri Diduga Pernah Kena Corona, Dewanti Perintahkan Dindik-Dinkes Lacak Sekolah Al Izzah Batu

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko (kanan) dan Kepala Dinas Pendidikan Batu Eny Rachyuningsih saat memberikan keterangan terkait satu santri Al Izzah International Islamic Boarding School yang diduga terpapar virus corona, Selasa (1/9/2020).
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko (kanan) dan Kepala Dinas Pendidikan Batu Eny Rachyuningsih saat memberikan keterangan terkait satu santri Al Izzah International Islamic Boarding School yang diduga terpapar virus corona, Selasa (1/9/2020). (benni indo/suryamalang.com)

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, memerintahkan Dinas Pendidikan (Dindik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan pelacakan di Al Izzah International Islamic Boarding School. Perintah itu menindaklanjuti setelah adanya kabar seorang santri diduga pernah terkonfirmasi positif corona.

"Saya akan perintahkan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk pelacakan atau tracing," ujar Dewanti, Selasa (1/9/2020).

Dewanti mengatakan sedari awal Pemkot Batu telah mengingatkan agar lembaga pelayanan publik menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal itu sangat penting agar potensi penularan Covid-19 dapat ditekan.

"Sejak awal kami sudah imbau untuk disiplin SOP. Menurut dindik, SOP juga sudah dijalankan dengan baik di sana," katanya.

Kepala Dindik Kota Batu, Eny Rachyuningsih, menjelaskan berdasarkan laporan yang ia terima, ada seorang santri kelas 9 sempat terkonfirmasi positif Covid-19.

Kini, santri tersebut telah sembuh.

Kronologisnya, santri asal Surabaya tersebut membawa hasil tes cepat atau rapid test sebelum masuk ke pesantren.

Hasilnya non reaktif.

Santri tersebut juga menjalani karantina selama 14 hari.

Setelah selesai karantina, dilakukan tes cepat lagi.

"Hasilnya non reaktif," kata Eny, Selasa (1/9/2020).

Pada 11 Agustus 2020, yang bersangkutan kembali masuk pondok, namun empat hari kemudian, santri itu jatuh sakit.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved