Cegah Covid-19 di Korea Utara, Kim Jong Un Perintahkan Tentara Tembak Mati Warga China di Perbatasan
Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un peritahkan tentara tembak mati warga China yang ada di perbatasan, guna menghindari masuknya virus corona
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Lockdown diumumkan pemerintah Korea Utara pada Jumat sore (24/7/2020).
Korean Central News Agency (KCNA) mengatakan, kasus orang yang dicurigai itu adalah seorang pelarian yang melarikan diri ke Korea Selatan beberapa tahun lalu, sebelum secara ilegal melintasi perbatasan ke Korea Utara awal pekan lalu.
KCNA mengatakan sekresi pernapasan dan tes darah menunjukkan orang itu "diduga telah terinfeksi" dengan virus corona.
Disebutkan kemudian orang dengan infeksi Covid-19 berserta orang-orang yang telah memiliki kontak fisik dengannya, dibawa pemerintah ke Kaesong untuk melakukan karantina dan sudah berjalan 5 hari terakhir ini.
Pemerintah Korea Utara telah melakukan beberapa upaya untuk melawan Covid-19 yang dinilai sebagai "masalah nasional", yang mana pada awal tahun telah menutup semua lalu lintas perbatasan, melarang turis asing, dan memobilisasi petugas kesehatan untuk mengkarantina siapa pun yang memiliki gejala virus corona.
Sementara itu, setelah dianggap sukses mengendalikan virus corona di negaranya, Korea Selatan melaporkan 113 kasus infeksi baru pada Sabtu (25/7/2020).
Lonjakan ini merupakan yang terbesar sejak 31 Maret 2020 atau hampir empat bulan.
Para pejabat telah memperingatkan potensi kasus dapat berlanjut, seiring kedatangan warga Korea Selatan yang pulang dari luar negeri.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), lebih dari tiga perempat infeksi terbaru merupakan kasus impor.
"Setiap hari, kami merasakan krisis bahwa pandemi Covid-19 mungkin belum memuncak," kata Wakil Direktur KCDC Kwon Jun-wook, dilansir dari Reuters, Sabtu (25/7/2020).
Dengan tambahan itu, Korea Selatan telah melaporkan total 14.092 kasus dengan 298 kematian.