Beda Era Jokowi dan Prabowo Menghadapi Demonstran, Mantan Seskab: Harus Ada Ban Terbakar Dulu
Beda era Jokowi dan Prabowo menghadapi demonstran, mantan Sekretaris Kabinet (Seskab): harus ada ban terbakar dulu, pagar DPR digoyang!
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Ada perbedaan yang signifikan antara era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden RI Prabowo Subianto dalam menghadapi demonstran.
Pendapat tersebut disampaikan oleh mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) era Jokowi, Andi Widjajanto yang juga Penasihat Senior LAB 45.
Salah satu yang menjadi sorotan Andi Widjajanto adalah sikap istana sekarang yang merespons demo setelah ada sub culture atau subkultur.
Subkultur adalah istilah yang merujuk pada sekelompok orang atau komunitas di dalam masyarakat yang lebih besar, yang memiliki norma, nilai, dan budaya unik yang membedakan mereka dari budaya dominan.
Baca juga: Usai Ijazah Jokowi Roy Suryo Ganti Target, Kini Bongkar Kejanggalan Ijazah Gibran Rakabuming
Dalam konteks demonstrasi selama pekan terakhir Agustus 2025 lalu, bentuk subkultur yang dimaksud Andi antara lain adalah pembakaran ban sampai menggoyang pagar gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Senayan, Jakarta.
Menurut Andi, ketika era Jokowi, ada prosedur operasi standar yang dipakai istana untuk menghadapi demonstran demi meminimalisir kerusuhan dengan melakukan dialog sedini mungkin.
“Kalau dulu protap di Istana, begitu demonya mengarah ke istana, sudah mulai masuk dari Patung Kuda ke Jalan Medan Merdeka Barat, maka Setneg, Setkab, Setpres, KSP, langsung siaga 1" kata Andi dalam program Dua Arah Kompas TV, Jumat (5/9/2025).
"Ya mulai dari level eselon 2 sampai ke tingkat Menteri,” lanjutnya.
“Ketika saya menjabat Seskab, kami, saya dengan Pak Luhut, pernah langsung bertemu dengan mahasiswa berdiri di atas kap mobil untuk berbicara dengan mereka ketika di level eselon 2 sudah tidak bisa lagi” terangnya.
Baca juga: Aset Fantastis Nadiem Makarim Menteri Era Jokowi Tersangka Korupsi Laptop Chromebook, Harta Rp600 M
Berbeda dengan Presiden Prabowo, menurut Andi saat ini istana baru mau bersikap dengan sub culture tunggu ada bakar ban dan pagar Gedung DPR roboh terlebih dulu.
“Akhir-akhir ini cenderung memang tidak terlihat komunikasi langsung yang dilakukan antara pendemo menyampaikan aspirasinya" terang Andi.
"Jadi seolah-olah tadi, sudah ada sub culture, pagar DPR harus digoyang dulu, harus ada ban terbakar dulu, baru bisa menarik perhatian dari dalam,” lanjutnya.
“Harusnya yang paling gampang adalah ketika massanya masih 50, yang massanya ini yang ditemui, daripada menemui masa yang sudah 1000, misalnya.” imbuh Andi.
Pada penghujung Agustus 2025 hingga awal September 20025, demonstrasi dengan beragam tuntutan terjadi di sejumlah daerah bahkan berujung ricuh sampai korban tewas.
Baca juga: DAFTAR 3 Kasus Hukum Tak Tuntas Jadi Pemicu Demo Menurut Mahfud MD, Paling Gong Kasus Pagar Laut
Setidaknya ada 10 nyawa yang hilang selama demonstrasi di berbagai daerah.
FAKTA-FAKTA Korban Mutilasi di Jurang Pacet-Cangar, Kaki-Daging Ditemukan Warga Jumlahnya Puluhan |
![]() |
---|
SOSOK Bos Gudang Garam Raksasa Rokok Asal Kediri Isunya PHK Massal Buruh, Laba Anjlok Saham Merosot |
![]() |
---|
ALASAN Koran Jepang Croping Foto Prabowo Sisa Potret Putin, Kim Jong Un, Xi Jinping, Indonesia Beda |
![]() |
---|
Kabar PT Gudang Garam PHK Massal Viral Karyawan Menangis, Janji 19 Juta Lapangan Kerja Dipertanyakan |
![]() |
---|
Identitas Asli Doni Pratama Ojol Ketemu Gibran Dituduh Caleg Sepatu Mahal, Punya Warkop Istri Sakit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.