UPDATE Jumlah Pasien Covid-19 di Malang Raya Hari Ini, 2 September 2020: 2338 Positif & Sembuh 1617
Berikut Update jumlah pasien Covid-19 di Malang Raya hari ini Rabu 2 September 2020. Pasien positif virus corona di Malang Raya saat ini 2338.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Ratih Fardiyah Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut Update jumlah pasien Covid-19 di Malang Raya hari ini Rabu 2 September 2020.
Update jumlah pasien Covid-19 di Malang Raya hari ini merangkum perkembangan virus corona di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
Melansir infocovid19.jatimprov.go.id belum terdapat penambahan di pagi hari ini pada 3 wilayah tersebut.
Hingga saat ini pasien positif virus corona di Malang Raya total ada 2338 orang pasien.
Diantaranya saat ini di Kota Malang terdapat 1283 pasien positif Covid-19.
Lalu di Kabupaten Malang terdapat 765 pasien yang terinfeksi Covid-19.
Dan di Kota Batu terdapat 290 pasien yang terkonfirmasi positif virus corona terdapat.
Kemudian perlu diketahui untuk jumlah pasien sembuh Covid-19 saat ini ada 1617 orang terdiri 825 Kota Malang, 588 Kabupaten Malang, dan 204 di Kota Batu.
Selain Update jumlah pasien Covid-19 di Malang Raya, dalam artikel ini terdapat informasi yang terdampak virus corona di Malang.
- update virus corona di Kota Malang
Pasien Positif Covid-19 = 1283 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 825 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 107 orang
Pasien Suspek = 2051 orang
Pasien Dalam Pantauan = 351 orang
- update virus corona di Kabupaten Malang
Pasien Positif Covid-19 = 765 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 588 orang
Pasien Dirawat Covid-19 = 53 orang
Isolasi di rumah = 62 orang
Gedung observasi = 12 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 50 orang
Pasie Suspek = 1130 orang
- update virus corona di Batu
Pasien Positif Covid-19 = 290 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 204 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 21 orang
Pasien Suspek: 364 orang
*Catatan: angka persebaran Covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.
- Berikut update berita terkait virus corona di Malang Raya Jawa Timur:
1. Imbas Covid-19 Target Sertifikat PTSL Tanah di Kabupaten Malang Menyusut, Dari 60 Ribu Jadi 4 Ribuan

Pandemi Covid-19 berdampak pada target penerbitan sertifikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kabupaten Malang.
"Pada tahun 2020, target hanya 4.675 bidang tanah dari target semula 60 ribu. Ini imbas Covid-19 sehingga ada pengurangan," ujar Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Malang La Ode Asrafil ketika dikonfirmasi pada Selasa (1/9/2020).
Meski begitu, La Ode tetap optimis menatap tahun 2021.
Ia berharap ada peningkatan penerbitan PTSL pada tahun tersebut.
"Tahun depan 2021, tetap untuk bisa ditingkatkan lagi. Harapannya semua bidang tanah di Kabupaten Malang bisa tersertifikat," ungkap La Ode.
La Ode memaparkan, lahan pertanian di Kabupaten Malang juga masih banyak yang belum memiliki sertifikat PTSL.
Bahkan secara presantese, hanya 50 persen yang telah memiliki sertifikat.
"Petani yang belum memiliki sertifikat ladang sebesar 651 bidang. Tanah yang sudah disertifikasi sudah 50 persan. Kurang 650 ribu an lagi yang harus disertifikatkan," beber La Ode.
Menyadari butuh solusi, La Ode menuturkan akan berkoordinasi dengan Kementrian Pertanahan RI.
"Kami memohon kepada pusat menurunkan sertifikat tanah lebih banyak dari kabupaten lain," jelas La Ode.
Terakhir, La Ode menyebut belum ada polemik sertifikat PTSL di Kabupaten Malang.
"Secara umum tidak ada polemik dan konflik besar," tutupnya.
2. 3 Santri Al Izzah Batu Jalani Swab Test, Rekan Satu Kamar Santri Positif Covid-19 yang Pulang

Tiga santri putra Al Izzah International Islamic Boarding School menjalani tes usap atau swab test pada Selasa (1/9/2020).
Tes dilakukan terhadap tiga santri itu karena mereka telah melakukan kontak erat terhadap satu santri yang telah sembuh dari Covid-19.
Koordinator Penanganan Covid-19 Al Izzah, Aziz Effendy saat ditemui mengatakan, ketiga santri itu kontak erat karena berada dalam satu kamar di pondok.
Kapasitas kamar sejatinya sebanyak delapan orang namun karena menerapkan protokol, maka hanya diisi saparohnya saja, yakni empat orang.
Sebelumnya, tiga orang santri tersebut telah menjalani tes cepat atau rapid test yang hasilnya non reaktif.
“Tes usap dilakukan karena mereka adalah kontak erat, meskipun hasil tes cepatnya non reaktif,” ujar Aziz, Selasa (1/9/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, sempat ada satu santri yang positif Covid-19.
Namun, santri tersebut telah dinyatakan sembuh dan kini berada di rumahnya, di Kota Surabaya.
Diceritakan oleh Aziz, santri yang telah sembuh itu datang ke Al Izzah pada 28 Juli 2020.
Ketika itu, dilakukan tes cepat terhadap yang bersangkutan berdasarkan protokol kesehatan.Hasilnya non reaktif.
Santri asal Surabaya itu tetap menjalani karantina mandiri di tempat yang telah disediakan Al Izzah.
Hingga akhirnya santri tersebut selesai melaksanakan karantina mandiri pada 11 Agustus.
Santri itu akhirnya bisa keluar dan beraktivitas kembali dengan teman-temannya.
Santri kelas 9 itu kemudian diketahui sakit hingga akhirnya pulang ke Surabaya pada 20 Agustus 2020.
Pihak keluarga menjemput ke Kota Batu.
Pada 22 Agustus 2020, santri tersebut melakukan pemeriksaan di sebuah rumah sakit, termasuk melaksanakan tes usap.
Pada 23 Agustus, keluar laporan bahwa yang bersangkutan positif Covid-19.
“Akhirnya kami lakukan pelacakan di sini. Terutama yang kontak erat dulu. Ada tiga anak yang bersama di kamarnya. Kemudian dilakukan tes cepat, karena itu standar awal, hasilnya non reaktif. Kami cukup lega,” kata Aziz.
Pada 28 Agustus 2020, santri yang sempat positif Covid-19 itu dinyatakan sembuh. Kemudian diperbolehkan pulang ke rumahnya.
Pasca adanya peristiwa itu, pihak Al Izzah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Batu.
Aziz mengatakan kalau dirinya memberikan semua data yang diperlukan oleh Dinas Kesehatan Kota Batu.
“Tindak lanjut dari itu, kami mendapatkan rekomendasi tes usap atau swab. Tadi pagi sudah dilakukan,” paparnya.
Dikatakan Aziz, Al Izzah menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk menghindari penularan Covid-19. bahkan pihaknya mendatangkan alat bernama Marvekleen dan Ultramist dari Malaysia.
Sejauh ini, proses pembelajaran di Al Izzah belum efektif. Hanya ada kegiatan mengaji saja yang jumlahnya juga dibatasi.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, M Chori memberikan keterangan, bahwa tiga santri yang menjalani tes usap memiliki gejala mengarah ke suspect.
Mereka juga telah melakukan kontak erat dengan pasien yang telah sembuh dari Covid-19.
Chori juga menguatkan keterangan Aziz bahwa hasil tes cepat terhadap ketiganya adalah non reaktif.
Namun tes usap tetap dilakukan, hanya saja hasilnya belum keluar.
“Hasilnya non reaktif, namun yang bersangkutan ada kontak erat serta ada gejala mengarah ke suspect, sehingga harus dilakukan swab,” kata Chori.
Chori menambahkan, untuk kontak erat keluarga sedang dikoordinasikan dengan Dinkes Surabaya.
Per 1 September 2020, ada tambahan terkonfirmasi positif sebanyak tujuh orang di Kota Batu.
Total warga Kota Batu yang terkonfirmasi positif sebanyak 290 orang.
Jumlah yang sembuh sebanyak 204 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 21 orang.
Ada 65 orang yang sedang dalam perawatan.