Kelas Digital Malang Raya
Penggunaan IFP di Kabupaten Malang, Guru Unduh Materi sampai Sore
Sampai sekarang SDN 2 Mangunrejo belum menggunakan perangkat Interactive Flat Planel (IFP) secara aktif.
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - SDN 2 Mangunrejo termasuk sekolah yang sudah menerima Interactive Flat Planel (IFP) dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada pertengahan September lalu.
Namun sampai sekarang sekolah yang berlokasi di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang tersebut belum menggunakan perangkat Papan Interaktif Pintar (smartboard) itu secara aktif.
Operator SDN 2 Mangunrejo, Dimas Bayu mengatakan cara menggunakan IFP cukup mudah. Menurutnya, cara penggunaan IFP sampa seperti smartphone pada umumnya. Perbedaannya, ukuran layar IFP lebih besar dibandingkan layar smartphone.
"IFP sama seperti HP yang juga menggunakan sistem Android. Juga ada mesin pencarian internetnya," kata Dimas kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (10/10).
Saat ini smart TV ukuran 75 inch tersebut ditempatkan di laboratorium sekolah. Melalui IFP tersebut, kegiatan belajar mengajar antara guru dan murid bisa lebih interaktif.
Dimas menyebutkan layar digital ini telah dilengkapi materi pembelajaran yang dikemas dalam visual yang menarik seperti sebuah permainan (game), dan juga terdapat video di dalamnya.
"Materinya khusus Matematika ada semuanya per bab. Misalnya kelas 1 ada bab pejumlahan. Di situ sudah ada video interaktifnya dan ada permainannya. Jadi anak-anak bisa ikut mencet tombol pada layarnya. Nah itu kan kesukaan anak-anak," bebernya.
Namun, SDN 2 Mangunrejo belum menggunakan perangkat IFP secara aktif. Rencananya Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Malang baru akan menggelar pelatihan penggunakan IFP.
"Perangkat ini kan masih baru, dan masih belum ada penjelasan lanjut. Apalagi sekarang kami masih ada Penilaian Tengah Semester (PTS). Mungkin kami baru bisa membuat penjadwalan penggunaan IFP ini mulai Oktober nanti," tambahnya.
Saat pertama kali menggunakan IFP, Dimas sempat mengalami kendala pada pengunduhan materi pembelajaran yang berukuran 16 GB. Menurutnya, pengunduhan materi tersebut butuh akses internet yang lancar. Jika gagal mengunduh materi, otomatis harus mengulang mulai awal.
"Saat mengunduh itu, saya harus di sini sampai sore. Saat mengunduh materi itu alatnya tidak boleh dimatikan. Kalau dimatikan, harus mengunduh lagi mulai awal," tuturnya.
Dimas menyebut penggunaan IFP membuat guru lebih efketif dalam menyampaikan materi. "Kalau guru punya materi pembelajaran, tinggal sambungkan saja ke IFP menggunakan flashdisk. Guru juga bisa Google untuk mencari materi pembelajaran," terang Dimas.
Sekolah Sabilillah Malang Pionir Pembelajaran Digital dengan Interactive Flat Panel di Kelas |
![]() |
---|
Anggota DPRD Kota Malang Suryadi Tekankan Etika Jadi Fondasi di Tengah Digitalisasi Pendidikan |
![]() |
---|
Sekolah di Kota Batu Sambut Baik Rencana Pembagian Perangkat lFP, Berharap Tiap Ruang Kelas Ada |
![]() |
---|
Sekolah Penerima Fasilitas IFP Sudah 26 SD di Ampelgading Malang, Jaringan Internet Diperhatikan |
![]() |
---|
Seluruh Sekolah di Kota Batu Belum Terima IFP, Dinas Pendidikan : Menunggu Pengiriman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.