Jendela Dunia

Mengenal Mastodon Amerika, Hewan Berukuran Raksasa yang Sudah Punah 11 Ribu Tahun Lalu

Di zaman lampau, Planet Bumi pernah dihuni hewan berukuran raksasa selain Dinosaurus, salah satunya adalah Mastodon Amerika

Editor: eko darmoko
SCINEWS/Julius Csotonyi
Mastodon Amerika atau Mammut Americanum yang punah 11.000 tahun yang lalu. 

Selama enam tahun, ada perubahan yang signifikan pada pemahaman para peneliti tentang Mastodon Amerika Utara.

Saat memulai studi ini, Karpinski mengatakan variabilitas regional Mastodon Amerika pada dasarnya telah diabaikan sebelum ditemukannya mastodon Pasifik (Mammut pacificus) tahun lalu.

Seperti dilansir dari Gizmodo, Karpinski mengakui sempat menyamakan mastodon dengan mammoth, padahal tidak semua kerabat gajah purba adalah mammoth.

"Salah satu bagian tersulit adalah saat kami melakukan (studi) DNA purba yang hanya ada sedikit materi yang tersisa dari tulang hewan sebenarnya," jelas Karpinski.

Karpinski mengatakan bahwa studi ini adalah tonggak sejarah dalam paleontologi.

Sebab, itu adalah menariknya dari studi terkait 33 genom mitokondria dari 122 fosil yang dianggapnya luar biasa.

Mungkin itu angka yang cukup rendah, tetapi bagi para ahli paleontologi jumlah genom mitokondria ini sangat tidak mungkin diurutkan dari sisa fosil yang diperoleh 10 tahun lalu.

Sebelum penelitian ini, hanya ada dua genom mitokondria yang lengkap dari Mastodon Amerika yang pernah diteliti.

"Ini adalah studi genetika skala besar pertama pada megafauna di Amerika Utara."

"Ini juga adalah peningkatan besar dalam genom mitokondria mastodon," kata Karpinski.

Seorang ahli paleontologi di Government of Yukon, Dr Grant Zazula mengatakan analisis DNA yang diawetkan dalam fosil tulang mastodon ini memberikan lebih banyak informasi tentang bagaimana hewan itu hidup dan mati.

"Data ini memegang kunci tentang pemahaman kepunahan komunitas hewan purba seperti mastodon yang beradaptasi dengan perubahan di masa lalu, dan memberikan petunjuk tentang bagaimana ekosistem kutub akan merespons skenario pemanasan di masa depan," jelas dia.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved