Berita Tulungagung Hari Ini
Adegan Mirip Film Terjadi di Tulungagung, Polisi Mengejar Mobil Berisi Miras Hingga Insiden Tembakan
Adegan Mirip Film Terjadi di Tulungagung, Polisi Mengejar Mobil Berisi Miras Hingga Insiden Tembakan
Penulis: David Yohanes | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Dua kendaraan berkejaran di Jalan KH Abdul Fatah Tulungagung, Selasa (8/9/2020) pagi.
Dua mobil ini sontak jadi pusat perhatian, karena melaju di pusat keramaian.
Mobil yang di belakang sempat memepet di sisi kiri, dan satu orang di dalamnya mengeluarkan tembakan.
Mobil yang di depan tertembak di bagian roda depan bagian kanan.
Satu tembakan lagi mengenai roda belakang sebelah kiri.
Mobil warna hitam ini kemudian berhenti di bawah pohon ketapang.
"Kejadiannya cepat. Dari mobil yang mengejar keluar beberapa anak muda gondrong," ujar seorang tukang becak yang mangkal di lokasi, Sumiran.
Orang-orang yang disebut Sumiran diduga adalah anggota polisi.
Mereka kemudian meminta pengemudi dan penumpang mobil yang ditembak turun.
Ada dua laki-laki turun dari mobil dan langsung diringkus.
"Mereka diborgol, terus dimasukkan mobil pengejarnya. Gak tahu dibawa ke mana," sambung Sumiran.
Di dalam mobil yang dihentikan penuh berisi botol air mineral ukuran1,5 liter.
Menjelang siang mobil ini dan dua orang laki-laki tiba di Mapolres Tulungagung.
Dua laki-laki ini langsung dibawa ke ruang pemeriksaan.
Sementara mobil berisi botol air mineral itu diparkir di halaman.
Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ardyan Yudo Setyantono mengakui penemnakan mobil di Jalan KH Abdul Fatah.
Personil yang melakukan penembakan adalah anak buahnya.
Sementara mobil yang dihentikan dikendarai terduga pengedar minuman beralkohol alias minuman keras (miras) jenis ciu.
"Mau ditangkap kabur, anak buah saya ditabrak," terang Yudo saat dihubungi lewat telepon.
Yudo berjanji akan memberikan keterangan lebih lengkap tentang penangkapan ini.
Tiga Kali Tabrak Polisi
Polisi menembak dua roda mobil jenis Toyota Avanza yang ditumpangi dua pemuda, di Jalan Kapten Kasihin (sebelumnya ditulis KH Abdul fatah) Tulungagung, Selasa (8/9/2020) pagi.
Dua pemuda yang ada di dalam mobil kemudian ditangkap.
Polisi juga menyita mobil yang berisi 360 botol minuman keras jenis ciu, sebanyak 360 botol ukuran 1,5 liter.
Dua pemuda itu adalah Ferdi dan Irfan, asal Kecamatan Kalidawir.
Sebelumnya kami mendapat informasi, dua orang ini sering membeli ciu dari Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Hari ini kami membuntuti dua orang ini sejak dari perbatasan Trenggalek, karena terindikasi membawa ciu dari Jawa Tengah," terang Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia.
Mobil warna hitam yang dikemudikan Ferdi masuk wilayah kota lewat simpang empat Cuwiri.
Sampai di simpang empat Mangunsari Jalan KH Abdul Fatah, polisi yang membuntuti melakukan penghadangan.
Saat itu polisi menggunakan satu mobil dan dua sepeda motor.
"Saat dihentikan mereka melawan dan menabrak anggota kami," ujar Kapolres.
Mobil dua terduga pelaku ini kabur ke timur dan berbelok ke tepi Sungai Ngrowo, ke arah utara.
Polisi terus mengejarnya hingga sampai di penampungan sampah, Desa Plandaan, Kecamatan Kedungwaru.
Sekali lagi polisi berusaha menghadang, namun Ferdi kembali menabrak polisi yang menghentikannya.
"Anggota kami bahkan nyaris terjebur ke dalam sungai. Dia kabur balik ke selatan," sambung EG Pandia.
Saat itu polisi berhasil menembak roda depan sebelah kanan.
Namun mobil dua terduga pelaku ini terus melaju hingga Jembatan Plengkung.
Mereka kemudian belok ke timur ke arah Jalan Kapten Kasihin Tulungagung.
Roda yang ditembak robek berantakan, namun mobil terus melaju.
Sampai di barat Kantor Pegadaian, laju mobil terhampat karena ada truk di depannya.
Kesempatan ini dipakai polisi untuk mengunci posisi mobil hingga terpepet dan menembek roda kiri belakang.
"Akhirnya mereka tidak bisa kabur lagi. Ke duanya kami tangkap dan semua ciu yang dibawa kami sita," ungkap EG Pandia.
Sementara Ferdi mengaku ketakutan saat akan ditangkap polisi.
Karena itu dia memilih menabrak polisi dengan harapan bisa melarikan diri.
Namun saat ditanya seputar ciu yang ada di mobilnya, Ferdi terus berbelit-belit.
Dia mengaku membeli minuman keras itu dari Sukoharjo, Jawa Tengah.
Namun barang itu hanya titipan orang, dirinya tidak membeli.
Ditanya ulang, Ferdi mengaku miras itu dikonsumsi sendiri.
"Saya tidak beli, hanya dititipi orang. Rencananya dikirim ke wilayah Tulungagung," ucapnya.
Ferdi juga mengakui, sudah dua kali membeli ciu dari Sukoharjo.
Pada aksi ke-3 ini Ferdi dan Irfan ditangkap polisi.