Breaking News

Jendela Dunia

Prediksi Mengerikan WHO Soal Pandemi Covid-19, Angka Kematian Akan Tembus 2 Juta Sebelum Ada Vaksin

Prediksi Mengerikan WHO Soal Pandemi Covid-19, Angka Kematian Akan Tembus 2 Juta Sebelum Ada Vaksin

Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Ahmad Zaimul Haq
ILUSTRASI - Petugas dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap dan menggunakan alat berat menyiapkan pemakaman jenazah dengan protokol standart covid-19 di TPU Keputih, Rabu (15/7). Dari data yang dirilis Gugus Tugas Covid-19, Kota Surabaya per Selasa (14/7/2020) korban meninggal sebanyak 638 orang, pasien positif 7.331 dan pasien sembuh sebanyak 3.700 orang. Sebanyak 1600 jenazah sudah dimakamkan di TPU Keputih dalam kurun waktu 3 bulan. 

SURYAMALANG.COM - Kematian akibat wabah virus corona di seluruh dunia diprediksi bakal tembus 2 juta jiwa sebelum ditemukannya vaksin Covid-19.

Prediksi ini dilontarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dr Mike Ryan, kepala kedaruratan WHO mengingatkan, angka tersebut bisa lebih tinggi tanpa aksi internasional yang terkoordinasi.

Sejak kali pertama virus corona baru ini dikonfirmasi di China pada akhir Desember 2019, penyakit itu telah memakan korban hingga hampir satu juta orang di seluruh dunia.

Dana Rp 21,8 Triliun Disiapkan Indonesia untuk Vaksinasi Covid-19, Anggaran Dibagi Dua Periode

Uji Klinis Vaksin Covid-19 Bikinan China di Indonesia Berjalan Lancar, Ini Kata Menteri Luar Negeri

Penyebaran infeksi virus SARS-CoV-2 pun terus meningkat di seluruh dunia, dengan lebih dari 33 juta kasus dikonfirmasi secara global hingga Senin (28/9/2020) pagi.

Sementara itu, awal musim dingin di belahan bumi utara juga memicu awal gelombang kedua Covid-19.

Hal ini sudah terlihat di banyak negara.

Dilansir BBC, Jumat (25/9/2020), sejauh ini Amerika Serikat (AS), India, dan Brasil mengonfirmasi kasus terbanyak dengan lebih dari 15 juta kasus.

Namun dalam beberapa hari terakhir, di seluruh Eropa terjadi peningkatan signifikan yang memicu peringatan akan diberlakukannya lockdown lagi seperti pada puncak gelombang pertama.

"Secara keseluruhan di wilayah yang sangat luas itu (Eropa), kami melihat peningkatan kasus yang mengkhawatirkan," kata Dr. Ryan terkait lonjakan kasus di Eropa.

Ryan mendesak warga Eropa untuk bertanya pada diri sendiri apakah mereka telah berbuat cukup untuk menghindari perlunya lockdown.

Selain itu juga penting instropeksi diri apakah protokol seperti tracing dan testing, karantina mandiri, dan menjaga jarak sudah diterapkan.

"Lockdown adalah pilihan terakir. Dan untuk mengambil pilihan terakhir itu butuh pemikiran yang cukup serius," ujar Ryan di kantor WHO di Jenewa.

Apa arti kematian korban Covid-19?

Saat Ryan ditanya apakah dua juta kematian di seluruh dunia mungkin terjadi sebelum vaksin tersedia, Ryan menjawab kemungkinannya ada.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved