Virus Corona di Malang
UPDATE Covid-19 di Malang Batu Surabaya & Jatim Senin 28 September 2020: Positif 4025 Sembuh 35543
Berikut update virus corona di Malang hari ini, Batu Surabaya dan Jawa Timur Senin 28 September 2020: kasus positif Covid-19 4025, sembuh 35543
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Sarah, Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut update virus corona di Malang hari ini, Senin 28 September 2020.
Dari update virus corona di Malang hari ini, total kasus positif Covid-19 di Kota Malang dan Kabupaten Malang 2660.
Kemudian di Jawa Timur, kasus positif aktif Covid-19 sebanyak 4025 orang dan jumlah orang sembuh mencapai 35543.
Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang hari ini termasuk di Kabupaten Malang, Batu, Surabaya dan Jawa Timur berikut:
- update virus corona di Malang hari ini
Positif Covid-19 = 1767 orang
Sembuh Covid-19 = 1408 orang
Meninggal Dunia Covid-19 = 169 orang
Isolasi di rumah = 99 orang
Isolasi di rumah sakit = 128 orang
Suspek = 2334 orang
- update virus corona di Kabupaten Malang
Positif Covid-19 = 893 orang
Sembuh Covid-19 = 786 orang
Dirawat Covid-19 = 2 orang
Isolasi di rumah = 48 orang
Gedung observasi = 0 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 57 orang
Suspek = 1592 orang
- update virus corona di Batu
Positif Covid-19 = 428 orang
Positif Aktif Covid-19 = 87 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 307 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 34 orang
Suspek = 539 orang
- update virus corona di Surabaya
Positif Covid-19 = 14047 orang
Positif Aktif Covid-19 = 620 orang
Sembuh Covid-19 = 12380 orang
Meninggal Dunia Covid-19 = 1047 orang
Suspek = 341 orang
- update virus corona di Jawa Timur
Positif Covid-19 = 42670 orang
Positif Aktif Covid-19 = 4025 orang
Sembuh Covid-19 = 35543 orang
Meninggal Dunia Covid-19 = 3102 orang
*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.
- Berikut update berita terkait virus corona di Jawa Timur:
15 Perguruan Tinggi Buat Buku Kumpulan Puisi Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 memberi inspirasi bagi para 18 dosen perempuan dari 15 perguruan tinggi membuat buku puisi
Buku itu antara lain antologi Corpus Puisi Pandemi: Merajut Kata, Ilmu dan Hati. Akademisi ilmu komunikasi itu telah mengumpulkan 142 judul puisi.
Puisi-puisi itu ditulis dalam kurun waktu bulan Juni-Juli 2020.
Kemudian dikurasi oleh Kurniawan Junaedi dari Kurator Indonesia. Pada Sabtu (26/9/2020) dirilis secara virtual.
Bukunya diterbitkan oleh Penerbit Kosa Kata Kita Jakarta.
Editornya Frida Kususmastuti Poerbantoro, Dosen Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Lestari Nurhayati.
Mengapa menuangkan lewat puisi?
"Puisi itu seribu kata tak cukup. Namun satu kata terasa cukup mewakili rasa. Jadi puisi bukan berarti lebih simple. Namun malah lebih hati-hati karena perlu memperindah bahasa. Walau andaikan harus marah dan kecewa," jelas Frida pada SURYAMALANG.COM, Minggu (27/9/2020).
Ia membuat 10 puisi. Tema yang diangkat beragam.
Seperti Damai Pada Satu Hari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Kotaku serta tentang tenaga kesehatan yang terusir.
Ada juga tentang mereka yang menyebarkan berita atau informasi tergesa2 dan hoax. Bukunya terdiri dari 174 halaman. Dijelaskan, pandemi melahirkan berbagai perbincangan. Ada webinar, diskusi dll.
Tapi para dosen perempuan ini memilih berkarya yabg berbeda.
“Gagasan membuat ini tidak terlepas dari media sosial. Saat itu saya membaca potongan puisi Frida Kusumastuti di laman sosial medianya. Kemudian terbetik untuk kolaborasi bersama teman-teman di Japelidi (Jaringan pegiat Literasi Digital) tempat kami bertemu pada awalnya.” kata Lestari Nurhajati, sebagai penggagas antologi.
Peluncuran secara virtual itu menghadirkan dua sastrawan nasional yaitu Jose Rizal Manua dan Yvonne de Fretes.
Juga ada pembacaan parade puisi secara daring oleh Lintang Ratri dari Universitas Diponegoro (Undip) Serta Roro Retno Wulan dari Telkom University Bandung dan Gilang Desti Parahita dari UGM.
Kemudian Liliek Budiastuti Wiratmo dari Undip, Fitria W Roosinda dari Ubhara Surabaya.
Jose Rizal Manua, penerima berbagai penghargaan di Asia-Pasific maupun dunia sebagai sutradara maupun Theater Best Perfomance memberikan apresiasi.
“Puisi-puisinya luar biasa karena ditulis dari sumber yang dihadapi ibu-ibu. Pada hakekatnya semua orang pernah menulis puisi, terutama saat jatuh cinta. Puisi sebenarnya dekat dengan keseharian kita. Tetapi puisi-puisi dalam Corpus tetap ada sentuhan seni," komentarnya.
Sedang Yvonne de Fretes, mantan wartawan, penulis aktif antara lain di majalah Horizon menyatakan dunia sastra jarang dilirik orang.
"Tapi Anda (para penulis) melalui proses kreatif yang luar biasa. Bisa dimana saja di tengah kesibukan sehari-hari," ungkapnya.
Ditambahkan Ketua Launching, Eni Maryani mengatakan bahwa puisi memberi kebebasan mengungkapkan apa yang dipikirkan dan rasakan dalam beragam bentuk bahkan dalam bentuk yang paling imajinatif.
Isunya dapat berasal dari kejadian yangs sederhana sampai dengan hal-hal luar biasa, seperti pandemi ini.
"Menyikapi situasi pandemi, kita butuh ruang untuk mengungkapkan beragam pemaknaan atau rasa yang dimiliki. Puisi memberi ruang itu dan ke 18 perempuan ini memanfaatkannya dengan sukacita dan semoga saja juga menjadi ruang berbagi," ungkap dosen Unpad di acara itu.
Ke 18 akademisi itu berasal dari Universitas Padjajaran, Universitas Muhammadiyah Malang, Ubhara Surabaya, UNS, Universitas Diponogoro, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, UGM, Atmajaya Yogjakarta, Universitas Langlang Buana, Telkom University, Unisba, Binus Jakarta, UNTA Jakarta, Universitas Al Azhar Indonesia, dan LSPR Jakarta awalnya adalah aktif di Jaringan pegiat Literasi Digital (Japelidi) Indonesia.
(Sylvianita Widyawati/Sarah/SURYAMALANG.COM)