Jendela Dunia

Kakak Melihat Adiknya Dibunuh Ibu Secara Brutal Gara-gara Telur, Darah Segar Keluar dari Leher Putri

Kakak Melihat Adiknya Dibunuh Ibu Secara Brutal Gara-gara Telur, Darah Segar Keluar dari Leher Putri

Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM - Bocah perempuan berusia 8 tahun menyaksikan adiknya yang berusia 5 tahun dibunuh ibunya gara-gara telur.

Insiden telur pecah di teras, membuat sang ibu marah, lantas membunuh anaknya.

Sang ibu diduga tega membunuh anaknya yang berusia 5 tahun secara keji dan brutal dengan menikam dan menebas lehernya.

Pembunuhan ini terjadi di teras apartemen East Garfield Park di kota West Side, Amerika Serikat (AS).

Identitas ibu yang diduga membunuh putrinya ini diketahui bernama Simone Austin.

Jaksa penuntut di Chicago memerintahkan penahanan tanpa jaminan terhadap Simone Austin yang didakwa telah melakukan pembunuhan tingkat pertama kepada putrinya yang bernama Serenity Arrington.

Menurut laporan yang dilansir dari Associated Press pada Senin (28/9/2020), keputusan jaksa segera diturunkan setelah mendaptakan informasi rinci yang mengerikan dari pihak saudara perempuan Serenity, yang berusia 8 tahun.

Sang kakak mengaku menyaksikan langsung pembunuhan sang adik yang dilakukan ibunya.

Ia menceritakan detail kepada detektif yang menangani kasus, tentang saat-saat terakhir adiknya sebelum Austin diduga menebas tenggorokannya dengan pisau bergerigi dan berulang kali menikamnya.

Menurut jaksa, sang kakak berada di kamar tidur di apartemen mereka di East Garfield Park di kota West Side, ketika Austin menyuruhnya meninggalkan kamar.

Gadis itu menuruti untuk keluar kamar, tetapi dia mengintip melalui lubang di pintu untuk melihat apa yang terjadi.

Dia melihat ibunya menarik pisau dari bawah bantal dan menyerang adiknya.

Saat itu, menurut kesaksiannya, Serenity sempat meminta maaf kepada ibunya dan memintanya untuk berhenti.

Pada jumpa pers sebelum sidang, Inspektur Polisi Chicago David Brown mengatakan Austin yang berusia 27 tahun telah menolak untuk berbicara dengan polisi mengenai kejadian yang terjadi.

Sehingga, tetap tidak jelas alasan apa yang memungkinkan ia menyerang putrinya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved