Berita Surabaya Hari Ini

Motif Pemuda Asal Lamongan Gantung Diri di Tempat Kerja di Surabaya, Buat Pengakuan di Surat Wasiat

Polisi menemukan sepucuk surat wasiat.Dalam surat itu tertulis sebuah pengakuan yang diduga menjadi motif korban nekat gantung diri

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Firman Rachmanudin
Evakuasi Korban gantung diri di dalam gudang toko Planet ban kedungsari Surabaya, Sabtu (3/10/2020) 

Penulis : Firman Rachmanudin , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Seorang pemuda asal Lamongan nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri di tempat kerjanya, sebuah bengkel ban,Planet Ban Kedungsari Surabaya, Sabtu (3/10/2020).

Korban adalah M Sulaeman (24), warga asal Glagah Lamongan.

Tubuh korban ditemukan oleh rekan kerjanya, Taudy Achmad Fauzy sudah tergatung di gudang belakang toko, Sabtu (3/10/2020) pagi.

Taudy pun berteriak histeris dan keluar toko mencari pertolongan.

Tak lama, polisi kemudian mendatagi lokasi berikut tim inafis Satreskrim Polrestabes Surabaya.

"Sekitar pukul 08.30 WIB, saya waktu buka toko itu. Masuk ke belakang saya lihat kok sudah dalam posisi tergatung," kata Taudy kepada polisi.

Taudy mejelaskan, malam hari sebelum ditemukn tewas, Sulaeman sempat menghubunginya melalui ponselnya.

"Dia (korban) telepon saya. Katanya minta izin untuk tidur di toko," katanya

Keesokan paginya, Taudy datang ke toko da sempat menggedor pintu toko beberaa kali namun tak ada jawaban.

"Saya curiganya kalau dia (korban) gak jadi tidur ditoko. Terus saya akhirnya telepon manajer saya yang bawa kunci serep. Pas dibuka itu ternyata kondisinya sudah gantung diri," tandasnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tegalsari, Iptu Made Sutayana yang mendatangi lokasi kejadian menemukan sepucuk surat wasiat.

Dalam surat itu tertulis sebuah pengakuan yang diduga menjadi motif korban nekat mengakhiri hidupnya.

"Ada surat isinya jika korban itu menghabiskan uang setoran toko senilai 4,8 juta rupiah," kata Made, Sabtu (3/10/2020).

Tak hanya itu, dalam suratnya, pemuda asal Glagah Lamongan tersebut juga meminta agar pihak manajemen memaafkannya. Sebagai gantinya, ia mengizinkan handpone dan motornya dijual untuk mengganti uang setoran yang dihabiskannya.

"Saat ini masih kami periksa saksi-saksi. Untuk korban sendiri memang gantung diri ya pakai sarung yang dililitkan pada kayu plavon gudang," tandas Made.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved