Grup WhatsApp Siswa SD Geger, Guru Kirim Video Mesum & Tak Tahu Cara Hapus, Orangtua Murid Geram

Grup WhatsApp siswa SD geger, guru kirim video mesum dan tak tahu cara hapusnya, orangtua murid geram dan lapor polisi

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase Tribunnews.com
Ilustrasi WhatsApp grup dan gambar asusila 

Penulis: Sarah, Editor: Adrianus Adhi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Grup WhatsApp siswa SD di Bali geger gara-gara gurunya mengirim video mesum

Parahnya, guru tersebut gagap teknologi sehingga tidak langsung menghapus kiriman video mesum itu di grup chat

Alhasil, orangtua murid langung marah dan melaporkan kecerobohan guru SD ke Dinas Pendidikan dan polisi.

Insiden yang terjadi di Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali ini sudah terjadi sepekan lalu.

Ilustrasi chat WhatsApp berkirim gambar dan video
Ilustrasi chat WhatsApp berkirim gambar dan video (Suryamalang.com/kolase WhatsApp/BGR India via TribunJabar.id)

Menurut keterangan Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi dalam pemeriksaan, diketahui guru SD memang gagap teknologi alias gaptek.

Guru tersebut tak tahu cara menghapus pesan yang sudah terlanjur terkirim di WhatsApp sehingga video mesum tersebar di grup WhatsApp siswanya.

Guru tersebut akhirnya telah dipanggil dan dipertemukan dengan para orangtua murid.

Sulhadi mengatakan, guru tersebut mengaku tidak sengaja dan telah meminta maaf.

"Motifnya salah pencet dan tak sengaja. Sudah minta maaf ke orangtua," kata Sulhadi Senin (12/10/2020) dikutip dari Kompas.com artikel 'Gara-gara Salah Pencet, Guru Ini Salah Kirim Video Asusila ke Grup Wali Murid'

Ilustrasi video mesum
Ilustrasi video mesum (Surya.co.id)

Sulhadi mengatakan, kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak dilaporkan ke polisi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nengah Sukarta mengatakan, telah memanggil guru tersebut.

Akibat ketidaksengajaan, guru itu disanksi berupa pembinaan.

Dari keterangannya, guru tersebut memang tak sengaja mengirim video asusila di grup kelas 3 SD yang diampunya.

Guru itu sebelumnya mendapat kiriman video asusila dari grup WhatsApp lainnya.

Di saat yang bersamaan guru tersebut tengah membuat video materi melukis.

ilustrasi kartun guru dan belajar online
ilustrasi kartun guru dan belajar online (Suryamalang.com/kolase Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan/)

Setelah video melukis selesai dibuat, sang guru berniat mengirimkannya ke grup WhatsApp siswa.

Namun, secara tak sengaja guru tersebut justru salah memilih video yang dikirim.

Guru itu berencana menghapus video tersebut namun tak mengetahui caranya.

Setelah dua jam akhirnya video tak bisa lagi dihapus.

Orangtua siswa yang melihatnya kemudian melakukan protes ke pihak sekolah.

"Begitu salah kirim harusnya dihapus. Tapi, dia tak bisa menghapus. Karena sudah dua jam tak bisa dihapus. Ini murni ketidaksengajaan. Bisa jadi gaptek," kata dia.

Aplikasi Belajar Online
Ilustrasi Belajar Online (Suryamalang.com/kolase nextren.grid.id)

Guru tersebut telah dipertemukan dengan orangtua murid di kelas dan difasilitasi oleh kepala desa setempat.

Pihak orangtua meminta kepada guru itu agar lebih berhati-hati.

Mereka mengimbau kepada guru lain agar lebih berhati-hati saat mengirim file ke grup WhatsApp kelas.

Sebelum dikirim, file hendaknya diperiksa terlebih dahulu.

Kemudian, orangtua murid meminta guru agar tak menyimpan video-video pornografi di ponselnya.

Jika mendapat kiriman orangtua murid menyarankan agar segera dihapus.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved