Penanganan Covid
Jatim Bebas Zona Merah dan 50 Persen Zona Kuning, Khofifah Sebut Pengendalian Covid-19 Progresif
Daerah Jatim yang masih zona oranye atau zona risiko sedang penularan covid-19 Jatim seperti Kabupaten Blitar, Kota Pasuruan, Kota Surabaya dan Malang
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Fatimatuz Zahroh , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa pengendalian covid-19 di Jatim terus berjalan dengan progres positif.
Jika dua pekan lalu diumumkan bahwa Jatim telah keluar dari zona merah, maka hari ini gubernur perempuan pertama Jatim itu menyampaikan bahwa separo kabupaten kota di Jatim telah masuk zona kuning. Dan separo yang lain masih masuk zona oranye.
Daerah di Jatim yang masih zona oranye atau zona risiko sedang penularan covid-19 Jatim adalah Kabupaten Blitar, Kota Pasuruan, Kota Surabaya, Lumajang, Jember, Probolinggo.
Kemudian Kota Mojokerto, Bondowoso, Jombang, Kota Kediri, Sumenep, Banyuwangi, Ngawi, Gresik, Kota Malang, Kota Batu, Kota Probolinggo, Sidoarjo dan Mojokerto.
Sedangkan daerah di Jatim yang sudah masuk zona kuning atau risiko rendah penularan covid-19 meliputi Kabupayen Pacitan, Kota Blitar, Tuban, Situbondo, Kediri, Ponorogo, Madiun dan Pasuruan.
Kemudian yang juga sudah zona kuning adalah Kabupaten Magetan, Bangkalan, Malang, Kota Madiun, Lamongan, Sampang, Pamekasan, Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk, Bojonegoro.
“Artinya, saat ini 50 persen lagi wilayah Jatim yang berstatus zona oranye per hari ini. Sebelumnya, dua pekan lalu Jatim berhasil keluar dari status zona merah penyebaran Covid-19. Alhamdulillah, ini kabar yang sangat menggembirakan dan patut disyukuri,” ungkap Khofifah Selasa (20/10/2020) sore.
Ia mengatakan data peta zona risiko penyebaran covid-19 terbaru itu didapatkan dari update dari website Satgas Covid-19 Nasional yang memang memberikan perkembangan baru sepekan sekali setiap hari Selasa.
Status tersebut ditetapkan Satuan Gugus Tugas Covid-19 Nasional berdasarkan hitungan epidemiologis dengan 15 indikator. Yang meliputi kenaikan kasus, jumlah tes, tingkat kesembuhan, jumlah kematian maupun kapasitas rumah sakit.
Lebih lanjut gubernur yang juga mantan Menteri Sosial RI ini menyebut bahwa capaian keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan kerjasama lintas elemen.
Yaitu antara seluruh masyarakat Jatim dengan Pemprov dan Forkopimda Jatim, Pemda dan Forkopimda seluruh jajaran TNI/Polri serta tenaga kesehatan.
Seluruh sinergitas ini dikatakan Khofifah adalah hal utama dalam pengendalian covid-19. Sebab hanya dengan sinergi dan penyatuan langkah pandemi ini bisa dilalui.
"Tidak hanya zona kuning, tingkat positivity rate di Jatim juga menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan,” ucap Khofifah.
Rinciannya, pekan ini, Positivity Rate di Jawa Timur tercatat 7 persen.
Padahal standar WHO adalah 5 persen. Artinya jumlah testing yang dilakukan semakin naik dan hanya 7 persen dari yang dites merupakan kasus positif.
“Dengan progres yang terus membaik dalam pengendalian covid-19 ini, harapan kita ke depan terus membaik lagi,” terangnya.
Selain itu, Khofifah menyebut, sejak dimulai operasi yustisi tanggal 14 September 2020 tercatat 2.040.742 teguran. Teguran lisan sebanyak 1.613.218 kali. Sementara teguran tertulis sebanyak 427.461 kali.
Sedangkan selama dua pekan terakhir intervensi dari Pemprov Jatim bersama Forkopimda cukup masif, khususnya dalam operasi Yustisi maupun testing sampel PCR.
Sedikitnya,ada 65.147 titik operasi yang digencarkan selama dua pekan dengan jumlah pelanggar yang terkena sanksi teguran sebanyak 696.570 orang, Hukuman sosial baru sebanyak 99.711 orang dan denda kepada 11.313 orang.
Angka tersebut, lanjut Khofifah melonjak dua kali lipat dari jumlah operasi Yustisi di minggu sebelumnya. Untuk jumlah tes PCR yang dilakukan dalam dua minggu ini mencapai 53.425 test yang dilakukan oleh 66 Lab dan RS yang ada di Jawa Timur.
“Strategi ini cukup ampuh menekan peningkatan jumlah kasus baru Covid-19 di Jatim,” imbuhnya.
Meskipun demikian, tambah Khofifah, zona kuning bukan berarti menggambarkan bahwa pandemi covid-19 ini selesai.
Khofifah terus mengingatkan masyarakat untuk terus patuh kepada protokol kesehatan.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).