Berita Jember Hari Ini
Aksi AJM Menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jember Hingga Malam Hari, Sempat Ada Pelemparan Batu
Aksi sempat diwarnai kericuhan, Kamis (22/10/2020) sore. Pendemo melemperkan batu, petasan, dan kembang api.Hal itu membuat dinding kaca gedung pecah
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Sri Wahyunik , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, JEMBER - Aksi demo Aliansi Jember Menggugat (AJM) berlangsung hingga malam hari bundaran DPRD Jember Kamis (22/10/2020).
Massa AJM belum membubarkan aksi mereka hingga pukul 19.28 Wib. Ratusan orang masih memadati bundaran DPRD Jember.
Aksi sempat diwarnai kericuhan, Kamis (22/10/2020) sore. Pendemo melemperkan batu, petasan, dan kembang api.
Hal itu membuat dinding kaca gedung dewan pecah.
Aksi sempat melandai ketika waktu Salat Maghrib. Setelahnya mereka tetap berkumpul di bundaran.
Kini mereka berkonsolidasi lagi, dan berkumpul di sekitar bundaran dewan.
Mereka melantunkan selawat, juga bernyanyi Darah Juang.
Beberapa orang anggota DPRD Jember sempat menemui mereka.
"Kami menemui teman-teman mahasiswa untuk mengetahui keinginan mereka. Ternyata tetap tidak ada titik temu, dan mereka belum mau bubar," ujar Ketua Komisi A DPRD Jember Tabroni.
Kepada anggota dewan, pendemo mengatakan ada kawan mereka diamankan polisi dan dibawa ke Polres Jember.
Anggota dewan menawarkan kepada perwakilan untuk bersama melihat di Polres Jember, memastikan apakah ada teman mereka yang diamankan polisi.
"Namun mereka tidak mau. Ya akhirnya belum ada titik temu," imbuhnya.
Sementara itu Wakapolres Jember Kompol Windy Syafutra menegaskan, tidak ada pendemo yang diamankan polisi.
"Tidak ada yang diciduk atau diamankan. Kami melakukan langkah persuasif. Pendemo melempar batu, kami bertahan," ujar Windy.