Berita Surabaya Hari Ini

Sempat Merasa Salah Jurusan, Helga Nurmila Sari Jadi Wisudawan Berprestasi Khusus di UINSA Surabaya

Helga Nurmila Sari sempat merasa salah mengambil jurusan di UINSA Surabaya

Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Habibur Rohman
Helga Nurmila Sari 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Helga Nurmila Sari sempat merasa salah jurusan saat mengambil Hukum Tata Negara (HTN) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

Ternyata Helga Nurmila Sari berhasil menyandang gelar Sarjana Hukum sebagai wisudawan berprestasi khusus.

Cewek kelahiran Trenggalek, 4 Januari 1998 ini tak pernah menyiakan kesempatan kuliah.

Terlebih, dirinya bukan dari keluarga yang berkecukupan dan kuliah dengan beasiswa Bidikmisi.

Helga memanfaatkan berbagai kesempatan untuk meraih sejumlah prestasi terutama dalam ajang debat konstitusi.

Helga pernah memperoleh Juara 2 Tingkat Nasional Lomba Debat Konstitusi dalam ajang PIONIR ke IX PTKIN Indonesia Tahun 2019 di UIN Maulana Malik Ibrahim, Kota Malang.

Peraih IPK 3,84 ini juga pernah menjadi juara pertama dalam lomba esai hukum yang diadakan di Universitas Trunojoyo Madura, dan menjadi juara satu di Debat Hukum dalam ajang Justice festival yang diadakan di IAIN Tulungagung.

Saat masih semester 1, Helga pernah ingin mengikuti seleksi mahasiswa baru lagi dan memilih jurusan kimia.

“Sebenarnya passion saya di sains, khususnya kimia. Saya ingin mengambil jurusan kimia di kampus lain. Karena ada berbagai faktor mengharuskan saya kuliah di UINSA."

"Dulu awal-awal sering menyalahkan diri, sering nangis, sering kesal ketika baca buku tentang hukum dan nggak faham sama sekali,” ungkap Helga kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (21/10/2020).

Di bawah asuhan Lutfil Ansori, MH., salah satu dosen Prodi HTN FSH, Helga digembleng dalam organisasi LDC (Law Debate Comumunity).

Berawal dari organisasi tersebut, Helga aktif mengikuti dan memenangkan berbagai ajang perlombaan debat konstitusi.

Pengalaman inilah yang ingin Helga bagi kepada mahasiswa yang masih berproses di UINSA.

"Meski banyak orang yang merasa salah jurusan, singkirkan semua pikiran itu, mulailah mencintai apa yang ada di depan mata," ujarnya.

"Ketika berada di tengah danau berbuaya, pilihanya hanya ada dua, berhenti dan tenggelam dimakan buaya atau mulai berenang lebih cepat sampai ujung dan selamat," imbuhnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved