'Lubang Neraka' Darvaza, Turkmenistan Mampu Tarik Perhatian Wisawatan dan Binatang
Ada lubang besar yang terbakar selama lebih dari 40 tahun di gurun bernama Karakum, di dekat desa Darvaza, Turkmenistan.
Tidak ada korban terluka dalam insiden itu.
Para ilmuwan menyadari adanya masalah lain setelah situs tersebut runtuh.
Sebagaian besar gas alam di situs itu terdiri dari metana yang sangat berbahaya juga bagi satwa di Gurun Karakum.
Tak lama setelah kawah itu tercipta, hewan-hewan yang berkeliaran di daerah itu mulai mati.
Selain mengambil alih oksigen, gas metana juga berbahaya karena sifatnya mudah terbakar.
Jadi dengan beberapa pertimbangan, para ilmuwan memutuskan untuk menyalakan kawah dengan api dan berharap semua gas alam yang berbahaya akan terbakar dalam waktu beberapa minggu.
Ternyata, kawah itu masih terbakar sampai sekarang.
Kawah itu menarik banyak turis dan hewan yang tak curiga dengan 'api' yang menyala.
Pada tahun 2010, Presiden Turkmenistan Kurbanguly Berdymukhamedov khawatir bahwa api di kawah itu akan mengancam kemampuan negaranya untuk mengembangkan ladang gas di dekat situs tersebut.
Kurbanguly sempat minta pemerintah daerah untuk merencanakan pengisian kawah, tapi belum ada tindakan apa pun terhadap kawah tersebut.
Sampai sekarang, kawah darvaza tetap membara dan menarik banyak perhatian masyarakat internasional.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lubang Neraka Darvaza, Penemuan Soviet yang "Tak Disengaja" ", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2020/10/24/125956270/lubang-neraka-darvaza-penemuan-soviet-yang-tak-disengaja?page=all#page2