Berita Kediri Hari Ini
Kabupaten Kediri Segera Miliki GOR Pertama Tipe A dengan Kapasitas Mencapai 6 Ribu Penonton
Lokasi sarana olahraga indoor ini, berada di Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu. Tepat di kawasan wisata sejarah Arca Totokkerot sebagai pendukung CBD SLG
Penulis : Farid Mukarrom , Editor : Dyan Rekohad
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Kabupaten Kediri akan segera memiliki Gedung Olahraga pertama dengan kapasitas 6 ribu penonton.
GOR pertama di Kabupaten Kediri tersebut akan masuk tipe A.
Itu sesuai dengan peraturan menteri pemuda dan olahraga (Kemenpora). Yakni kapasitasnya direncanakan 6 ribu tempat duduk.
Saat ini proses pembangunan GOR sudah mulai berjalan.
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kediri sedang menggarap proyek pembangunan Gedung Olahraga yang pertama di Kabupaten Kediri itu.
Saat ini proses pengerjaan proyek sudah memasuki tahap satu dengan fokus pembangunan pondasi.
Pembangunan gedung GORD ini terletak di kawasan Totokkerot tersebut rampung akhir tahun nanti.
Kasi Tata Bangunan Bidang Cipta Karya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kediri Joko Riyanto menyebut bahwa nanti dengan ukuran GOR yang cukup besar tersebut akan digunakan multievent.
Artinya selain olahraga bisa juga untuk acara-acara daerah.
“Jadi berfungsi semacam gedung serbaguna, kalau untuk olahraga bisa untuk basket, voly, futsal, bulutangkis, dan tenis,” tandasnya.
Sementara itu untuk di kawasan GOR, selain gedung utama berukuran 100x100 meter, ada juga sentra UMKM dan ruang terbuka hijau.
Termasuk jalur untuk lari yang mengelilingi GOR.
Untuk lokasi sarana olahraga indoor ini, berada di Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu. Tepat di kawasan wisata sejarah Arca Totokkerot.
Penempatan sarana olahraga atau GOR di kawasan itu menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kediri Sukadi bukan tanpa alasan.
Sebab rencana itu sudah dimatangkan sebagai pendukung untuk pengembangan kawasan central business district (CBD) Simpang Lima Gumul (SLG).
Lokasinya pun tak jauh dari kawasan monumen SLG yamkni hanya berjarak sekitar 1 kilometer di utara pusat bisnis daerah tersebut.
Ke depan, kawasan ini dikembangkan selain sebagai sarana olahraga, juga untuk pengembangan kawasan cagar budaya seperti Totok Kerot dan Petilasan Sri Aji Joyoboyo.
Saat ini tahap pengerjaannya sebatas pembangunan pagar keliling dan struktur fondasi bangunan gedung.
Untuk fondasinya termasuk pemasangan tiang pancang dan sloof beton.
“Jadi untuk tahun ini fokus di pembangunan pagar dan fondasi bangunan gedung. Saat ini masih tunggu pemesanan pancang,” ujarnya.
Saat SURYAMALANG.COM memantau di lapangan, nampak pembangunan pagar keliling sudah hampir rampung.
Hanya sisi barat atau belakang bangunan yang masih dalam tahap penyelesaian.
Hal ini karena bagian itu pagar lebih tinggi dibanding sisi-sisi lain.
“Kita sesuaikan dengan kontur tanah, agar sama,” ucap Joko.