Suami Sibuk Kerja, Istri Kencan Online dengan 300 Pria Mengaku Janda Anak Satu Raup Uang Rp 800 Juta
Suami sibuk kerja, istri kencan online dengan 300 pria mengaku janda anak satu raup uang Rp 800 juta
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
Penulis: Sarah, Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Seorang suami yang terlalu sibuk kerja tak tahu istri kencan online dengan 300 pria.
Mirisnya, istri bernama Zhang di Jiangsu, China itu mengaku berstatus janda anak satu ke teman kencannya.
Tidak hanya sekedar berkencan, Zhang ternyata juga menipu 300 pria dan meraup untung Rp 800 juta.
Zhang sudah melakukan aktivitas kencan online dan penipuan ini sejak dua tahun lalu atau 2017 silam.
Aktivitas ini dilakukan Zhang karena depresi sendirian dan menganggur di rumah.
Suami Zhang terlalu sibuk dengan pekerjaan luar dan jarang pulang ke rumah.
Baca juga: Foto Before-After Bukti 6 Manfaat Face Roller yang Menakjubkan, Kulit Cerah dan Kencang
Baca juga: Karma Cewek Matre Kencan dengan Pria, Ajak 23 Orang Keluarga Supaya Ditraktir Malah Apes Sendiri

Zhang lalu membuat akun media sosial bernama "Zhou Mo" dan menggambarkan dirinya sebagai seorang janda.
Kemudian, Zhang membuka aplikasi kencan untuk menemukan audiens yang tepat.
Dengan pembicaraan yang manis dan wajah yang terlihat masih muda, tidak sulit bagi Zhang untuk merayu pria yang berbeda.
Meski tidak bertemu secara langsung, wanita berusia 31 tahun ini telah kencan online dengan banyak pria.
Dikutip dari eva.vn, Rabu (28/10/2020), Zhang bahkan bisa berkencan dengan banyak orang dalam waktu yang bersamaan.
Setelah kencan online beberapa kali dan Zhang memastikan si pria sudah dalam genggamannya, Ia mulai menipu teman kencannya.
Baca juga: Baru Nikah 12 Hari Istri Ditelantarkan Suami di Kos SempIt Tanpa Nafkah, Buntutnya Ditalak Via W
Baca juga: Chatting Nikita Mirzani dan Ariel Noah Ketahuan, Gak Nyangka Pengakuan Nyai Persis dengan Luna Maya

Zhang memberikan berbagai alasan untuk meminjam uang dari pacarnya secara online.
Terkadang dia kekurangan uang untuk membayar sewa rumah.
Kadang ia juga beralasan membutuhkan uang untuk pemeriksaan kesehatan
Atau ketika dia meminjam uang untuk menutupi kehidupan anaknya.
Alhasil, dalam dua tahun, Zhang berhasil menipu 300 pria, menghasilkan sekitar 400.000 yuan atau sekitar Rp 880 juta (kurs Rp 2.200/yuan).
Beberapa korban Zhang tahu bahwa mereka telah ditipu oleh Zhang, namun sebagian besar mendiamkannya.
Banyak pria meminjamkan uang pada Zhang tetapi ketika dia memintanya, para pria itu sadar ini hanyalah tindakan menipu uang melalui cinta online.
Baca juga: Nongkrong di Cafe, Cewek Didatangi Pria Tak Dikenal untuk Remas Payudara, Aksi Kedua Berakhir Nahas
Baca juga: Video Melirik Anneth Viral, Betrand Peto Ngamuk dan Salah Tingkah Tuding Ruben Onsu Dalangnya

Anehnya, Zhang secara proaktif jujur mengaku kepada teman kencan online bila dia hanya penipu.
Zhang bahkan memberi nasihat kepada orang-orang yang sudah ditipunya agar tidak mempercayai orang lain lewat daring.
Zhang juga mendoakan para pria yang ditipunya itu lewat chatting.
Karena pengakuan jujur Zhang ini, ditambah dengan kisah menyedihkan dari seorang ibu tunggal, banyak korban memutuskan untuk tidak melaporkannya ke polisi.
Namun, seorang korbannya, pria lajang, memutuskan melaporkan Zhang ke polisi.
Tak lama kemudian, polisi menangkap Zhang di rumahnya.
Zhang mengakui kesalahannya.
Sebagian besar uang yang dia hasilkan, katanya, hilang dari perjudian online.
Baca juga: Emak-Emak Nekat Nyopet di Pasar Malam, Saat Tertangkap Ngaku Terlilit Kebutuhan Saat Pandemi
Baca juga: Kisah Penjual Cilok Ditemui Jenderal dan Masuk Akademi TNI, Cita-cita yang Takut Diimpikan Terwujud

Dari penangkapan Zhang inilah suaminya baru tahu jika selama ini istrinya melakukan kencan online dan menipu 300 pria.
Suami Zhang diketahui sangat syok lalu memeriksa akun istrinya yang dipakai berkencan dan menipu.
Mengetahui fakta itu benar, suami Zhang semakin marah apalagi membaca status istrinya sebagai janda anak satu untuk menipu orang lain.
Pada Agustus 2020, kasus ini dibawa ke pengadilan oleh pengadilan provinsi Jiangsu.
Akhirnya, Zhang didakwa melakukan penipuan, mendekam di penjara selama 8 setengah bulan, dan membayar denda 40.000 yuan (Rp 88 juta).