Penanganan Covid

UPDATE Covid-19 di Malang Batu Surabaya & Jawa Timur Kamis 29 Oktober: Positif 2020 Sembuh 1798

Berikut update Covid-19 di Malang Batu Surabaya dan Jawa Timur Kamis 29 Oktober 2020: total Positif 2020 Sembuh 1798

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
Suryamalang.com/kolase freepik.com via GridHealth.id
Ilustrasi penggunaan masker sehari-hari dan update covid-19 di Malang Raya 

Penulis: Sarah, Editor: Eko Darmoko 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut update virus corona di Malang hari ini, Kamis 29 Oktober 2020.

Dari update virus corona di Malang hari ini, positif Covid-19 di Kota Malang total 2020 orang dan sembuh 1798. 

Kemudian di Kota Batu, kasus positif aktif Covid-19 34 orang, di Surabaya 106 orang dan Jawa Timur 2343 orang. 

Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang hari ini termasuk di Kabupaten Malang, Kota Batu, Surabaya dan Jawa Timur berikut:

- update virus corona di Malang hari ini 

Positif Covid-19 = 2020 orang

Sembuh Covid-19 = 1798 orang

Meninggal Dunia Covid-19 = 203 orang

Isolasi di rumah = 46 orang 

Isolasi di rumah sakit = 134 orang 

Suspek = 2905 orang

 

- update virus corona di Kabupaten Malang

Positif Covid-19 = 1032 orang

Sembuh Covid-19 = 921 orang

Dirawat Covid-19 = 3 orang

Isolasi di rumah = 43 orang 

Gedung observasi = 0 orang 

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 65 orang

Suspek = 2188 orang

- update virus corona di Kota Batu 

Positif Covid-19 = 574 orang

Positif Aktif Covid-19 = 34 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 486 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 54 orang

Suspek = 757 orang

 

 

- update virus corona di Surabaya 

Positif Covid-19 = 15845 orang

Positif Aktif Covid-19 = 106 orang

Sembuh Covid-19 = 14577 orang

Meninggal Dunia Covid-19 = 1162 orang

Suspek = 336 orang

- update virus corona di Jawa Timur 

Positif Covid-19 = 52020 orang

Positif Aktif Covid-19 = 2343 orang

Sembuh Covid-19 = 45937 orang

Meninggal Dunia Covid-19 = 3740 orang

*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.

Data di atas dikutip dari infocovid19.jatimprov.go.id.

- Berikut update berita terkait virus corona di Jawa Timur:

Kuota Belajar Tatap Muka SMA/SMK Kota Blitar Ditambah Jadi 50 Persen

Sejumlah siswa mengikuti uji coba belajar tatap muka di SMAN 1 Kota Blitar, Selasa (18/8/2020).
Sejumlah siswa mengikuti uji coba belajar tatap muka di SMAN 1 Kota Blitar, Selasa (18/8/2020). (samsul hadi/suryamalang.com)

Sebagian SMA di Kota Blitar mulai menambah jumlah kehadiran siswa peserta kegiatan belajar tatap muka. Dari yang sebelumnya 25 persen, kini menjadi 50 persen.

Penambahan jumlah kehadiran siswa dilakukan setelah Kota Blitar masuk zona kuning penyebaran Covid-19. Seperti yang dilakukan SMAN 1 Kota Blitar, yang sudah menambah kehadiran siswa peserta kegiatan belajar tatap muka menjadi 50 persen.

Tetapi, untuk menghindari kerumuman, sekolah membagi dua sesi dalam kegiatan belajar tatap muka.

"Jumlah kehadiran siswa peserta belajar tatap muka di SMAN 1 kami tambah jadi 50 persen. Tapi, kegiatan belajar kami bagi dua sesi. Sesi satu pukul 07.00 WIB-10.15 WIB, dan sesi dua pukul 11.00 WIB-13.15 WIB, semua tanpa istirahat," kata Kepala SMAN 1 Kota Blitar Johan Edy Prastiwo, Kamis (29/10/2020).

Baca juga: Lebih Tinggi dari Angka Nasional, Tingkat Kesembuhan Pasien Corona di Ponorogo Tembus 90,5 Persen

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Corona saat Libur Panjang, Polisi Cek Suhu Tubuh Penumpang Luar Kota Blitar

Johan mengatakan penambahan jumlah kehadiran siswa peserta kegiatan belajar tatap muka berdasarkan rekomendasi dari Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Kota/Kabupaten Blitar.

Cabang Dinas mengizinkan sekolah yang daerahnya sudah masuk zona kuning untuk menambah jumlah kehadiran siswa peserta kegiatan belajar tatap muka.

"Kota Blitar sudah masuk zona kuning. Selain itu, hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar tatap muka di SMAN 1 selama ini berjalan aman. Maka itu, kami menambah jumlah kehadiran siswa dari 25 persen menjadi 50 persen," ujarnya.

Dikatakannya, sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat kepada para siswa peserta kegiatan belajar tatap muka.

Selain itu, para siswa juga harus mendapat izin dari orangtua untuk mengikuti kegiatan belajar tatap muka.

"Bagi siswa yang belum mendapat izin dari orangtua tetap mengikuti pembelajaran secara online dari rumah," katanya.

Terpisah, Waka Kurikulum SMKN 1 Kota Blitar, Wahyono Iswinarko, menuturkan belum menambah jumlah kehadiran siswa peserta kegiatan belajar tatap muka.

SMKN 1 masih melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan belajar tatap muka selama ini.

"Kami sudah menerima surat rekomendasi dari Cabang Dinas soal penambahan jumlah kehadiran siswa dari 25 persen menjadi 50 persen. Tapi, kami belum menambah jumlah kehadiran siswa. Kami masih melakukan evaluasi dan menunggu rekap kuisioner dari orang tua terkait pelaksanaan kegiatan belajar tatap muka selama ini," imbuh Wahyono.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Kota/Kabupaten Blitar, Ramli, menambahkan SMA dan SMK di Blitar diperbolehkan menerapkan belajar tatap muka dengan jumlah kehadiran siswa mencapai 50 persen setelah masuk zona kuning penyebaran Covid-19.

Pembelajaran tatap muka hanya dilakukan 3,5 jam saja.

"Selain itu, seluruh sekolah tetap harus menerapkan protokol kesehatan, yakni, wajib memakai masker dan jarak duduk antar-siswa minimal 1,5 meter," tandas Ramli.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak)

(Samsul Hadi/Sarah/SURYAMALANG.COM)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved