HUT Harian Surya 31

Dari Masker Kain Tenun, Pemkot Kediri Bangkitkan Perekonomian Masyarakat di Masa Pandemi

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, menjelaskan di awal pandemi Covid-19 membuat pemerintah Kota Kediri sempat gagap

Penulis: Didik Mashudi | Editor: isy
didik mashudi/suryamalang.com
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam keseharian selalu memakai masker dari bahan kain tenun ikat. 

SURYAMALANG.COM | KEDIRI - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, Kota Kediri menjadi salah satu role model penanganan Covid 19 sekaligus membangkitkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Upaya itu berawal dari industri tradisional kain tenun ikat Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri.

Di awal pandemi puluhan industri tradisional ini nyaris tutup dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawannya. Namun di saat kritis, industri kain tradisional yang nyaris tutup kembali tertolong serta mampu membangkitkan perekonomian masyarakat.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, menjelaskan di awal pandemi Covid-19 membuat pemerintah Kota Kediri sempat gagap. Apalagi Kemenkes dan WHO sempat mengeluarkan informasi yang berbeda.

Ternyata upaya menangkal Covid 19 dilakukan menjaga jarak, memakai masker dan rajin mencuci tangan, termasuk masker yang digunakan ternyata tidak hanya masker medis, tapi masker yang dapat menahan droplet. 

Di pihak lain, dengan adanya Covid 19 bakal terjadi turbulensi ekonomi berkepanjangan, sehingga pemerintah berupaya supaya uang dapat terus berputar di Kota Kediri

"Setelah kami diskusikan, kemudian kami memesan ribuan masker yang bahan bakunya dari kain tenun ikat. Termasuk penjahitnya dari Kota Kediri," ungkap Abdullah Abu Bakar, Rabu (4/11/2020).

Kebijakan itu ternyata membuat industri kain tenun ikat yang sempat berencana melakukan  PHK karyawan dapat bergerak kembali. 

Sementara untuk merawat penderita yang terkena Covid 19, Pemkot Kediri telah menyiapkan Rumah Sakit (RS) Kilisuci yang berlokasi di eks RSUD Gambiran.

Pasien yang rumahnya tidak layak untuk melakukan isolasi mandiri kemudian dirawat di RS Kilisuci.

"Kami berempati kepada masyarakat tidak mampu serta adanya orang tanpa gejala (OTG). Keberadaan OTG sebenarnya dapat dirawat di rumah dengan isolasi mandiri," jelasnya.

Namun masalahnya, rumahnya tidak layak untuk melakukan isolasi mandiri sehingga justru membahayakan bagi masyarakat jika difungsikan untuk isolasi mandiri.

"Kami namakan Rumah Sakit Kilisuci mengambil kearifan lokal menjadi tempat isolasi. Karena sebelumnya tidak ada rumah sakit lapangan," ungkapnya.

Karena di awal pandemi Covid 19, banyak sekali warga Kota Kediri yang bekerja di pabrik rokok Tulungagung yang positif Covid 19 sehingga diisolasi di RS Kilisuci.

"Ternyata banyak orang yang memilih isolasi mandiri di RS Kilisuci. Karena di rumahnya banyak keluarganya yang comorbit, sehingga rumah sakit dapat dimanfaatkan dengan baik," jelasnya.

Saat ini, Pemkot Kediri telah mengusulkan RS Kilisuci menjadi rumah sakit lapangan yang bisa memback-up perawatan pasien yang terkena Covid 19. 

Sementara dalam penanganan Covid 19, Pemkot Kediri juga menghimpun sejumlah lembaga amal yang diberi nama Si Jamal.

Melalui Si Jamal dapat memberikan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak. 

"Termasuk di awal pandemi, melalui Si Jamal dapat membantu warga satu kampung yang menjalani isolasi mandiri," jelasnya.

Pemkot Kediri juga memberikan kartu Sahabat kepada masyarakat terdampak Covid 19.

Kartu Sahabat juga berfungsi sebagai jaring pengaman sosial bagi warga terdampak dengan anggaran dari pemerintah daerah. 

Untuk memberdayakan masyarakat terdampak, Pemkot Kediri juga memberdayakan tukang becak sebagai tenaga yang mendistribusikan kartu Sahabat termasuk bantuan beras 10 kg per kepala keluarga (KK).

"Upaya itu mampu membangkitkan ekonomi warga masyarakat, khususnya abang becak. Dampak pandemi abang becak tidak mendapatkan penumpang, sekarang mendapatkan penumpang beras yang didistribusikan ke masyarakat," jelasnya.

Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved