Paman dan 3 Keponakan Tewas Saat Kecelakaan, Wanita Ini Malah Live FB, Kini Nasibnya Tragis
Aksi viral wanita ini berujung pilu usai mengejek kematian paman dan 3 keponakannya berapa waktu lalu.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Aksi wanita ini berujung pilu usai mengejek kematian paman dan 3 keponakannya berapa waktu lalu.
Seperti diketahui media sosial dihebohkan dengan aksi seorang wanita yang sedang live Facebook atau FB saat keluarga Berduka.
Wanita ini juga sempat mengejek kematian paman dan 3 keponakannya yang mengalami Kecelakaan beruntun di Siantar Simalungun Kamis (19/11/2020) lalu.
Aksi wanita ini sontak menuai reaksi para warganet hingga viral di media sosial.

Bagaimana tidak, di saat keluarga korban menangis kehilangan, wanita ini justru tertawa bahagia akibat kecelakaan beruntun tersebut.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kota Malang Tak Harus Tunggu Awal Semester
Baca juga: Viral Curhat Gadis di Hari Pertunangan, Ibu Tiba-tiba Sakit & Meninggal, Keinginan Terakhir Disorot
Wanita tersebut bernama Jumita Vani Sidabutar keponakan dari Hotdiman Sidabutar yang menjadi korban tewas kecelakaan beruntun.
Melansir Tribun Medan: Pamannya Meninggal dalam Tabrakan Beruntun 12 Kendaraan, Wanita Ini Live Siarkan Kegembiraannya, Hotdiman Sidabutar diketahui tewas bersama ketiga cucunya sekaligus.
Alih-ali berduka, Jumita Vani Sidabutar justru live Facebook mengejek dan menertawakan kematian paman dan tiga keponakannya tersebut.
Sayangnya kebahagiaan Jumita Vani tak berlangsung lama.

Nasibnya kini malah gantian tragis setelah mendapat kecaman banyak pihak lantaran tak berduka dan malah menertawakan kematian anggota keluarganya.
Usut punya usut ternyata Jumita Vani Sidabutar masih menyimpan dendam karena bersengketa masalah harta dengan almarhum Hotdiman Sidabutar seperti yang diutarakan dalam live tersebut.
Akun FB ‘Mamanya Stevie Clarissa Nainggolan' akhirnya hilang, tapi videonya sudah didownload netizen lain dan diunggah ulang.
Baca juga: Viral Sosok Wanita Ngaku Mirip Gisella Jadi Bulan-bulanan, Heboh Dikaitkan Video Syur Mirip Gisel
Baca juga: Fakta di Balik Video Viral Perampokan di SPBU Jalan Raya Benoa, Denpasar, Pelaku Bawa Senjata Mainan
Satu akun yang mengunggah ulang video ini adalah Melda Theodora Silaen.
''Wujud iblis itu ngak melulu bicara menyeramkan,ada juga dalam wujud wanita cantik.
Wanita cantik yg ternyata iblis ini tidak punya hati nurani,bahkan naluri ibunya mungkin sudah lama dia cabut,sehingga dia merasa tidak bersalah meneriaki korban tabrakan beruntun dengan lantang dilivenya.
Seandainya iblis bisa kita liat ngomong pasti ngomong ini perempuan kok level sadisnya diatas iblis ya.
Mudah2an kau terima karmamu secepatnya,supaya kau tau bagaimana sakitnya ibu dari anak2 itu menanggung dukanya...dan perempuan iblis itu harus diberikan hukuman moril...'' tulis Melda Theodora Silaen, Jumat (20/11/2020).
''Apa yg ada dihati dan pikiranmu nona,sampe sedikitpun naluri ibumu tak bergeming melihat kesedihannya,malah kau bersorak Sorai seperti dapat lotre...miris,'' tulis Melda Theodora Silaen.
Dalam video yang diunggah di akun Melda Theodora Silaen, Jumita Vani Sidabutar berada di dalam mobil bersama suami dan putrinya. Suasana di mobil itu gelap karena sudah malam hari.
Dalam beberapa kesempatan sang suami yang mengemudikan mobil mengamini dan mendukung pernyataan sang istri yang sangat menyakitkan bagi korban dan bagi siapa saja yang tahu tragisnya kecelakaan ini.
''JJM (jalan-jalan malam) dulu.
Besok mau makan besar,'' ujarJumita Vani Sidabutar membuka livenya.
Ketika putrinya mengangkat kaki ke pintu mobil, Jumita Vani Sidabutar menyinggung soal mobil pinjaman.
“Nggak apa-apalah.
Mobil sendiri. Mobil pribadi. Bukan mobil pinjaman. Kayak yang sudah dead (meninggal, red).”
''Karma sudah dibayar tunai.''
“Gak nyangka aja. Padahal, kita sudah sampai main hukum. Kok cepat kali matinya? Ini loh (putrinya) yang kemarin-kemarin itu kau siksa waktu masih di dalam perutku. Terlalu banyak bacotmu. Aku lagi hamil kemarin. Mati kau sekarang. Makanya, jangan jahat-jahat kali di dunia ini, geng. Nyawa dibalas dengan nyawa. Nyawa dibalas nyawa.”
“Harta orang kok diurusi. Sudah jelas-jelas itu rumah pribadiku, kau gugat. Suka-suka hatimu menggugat-gugat. Sudahlah. Aduh-aduh.”
“Sekarang, kau berantam sama si Fuso. Menang Fusonya lah. Mana mungkin kau menang lawan Fuso? Sejago apapun kau, nggak mungkin kau menang lawan Fuso. Pasti kau mati lawan fuso. Makanya, tengok-tengok (lihat) yang kau lawan.”
''Sudah lama aku tidak live di Facebook dan sudah lama juga tidak merepet. ''
“Kita sudah mau sampai kasasi. Ngerti kalian kasasi? Kita itu sudah sidang. Pengadilan loh pengadilan. Sekarang, mati.”
“Mati kok bawa-bawa cucu. Tapi, nggak apa-apa lah. Biar ada kawannya.”

Lalu, ia menuturkan, karma sudah dibayar tunai.
“Padahal, kita sudah sampai main hukum. Kok cepat kali matinya? Ini loh (putrinya) yang kemarin-kemarin itu kau siksa waktu masih di dalam perutku. Terlalu banyak bacotmu. Aku lagi hamil kemarin. Mati kau sekarang. Makanya, jangan jahat-jahat kali di dunia ini, geng. Nyawa dibalas dengan nyawa. Nyawa dibalas nyawa,” katanya.
Lalu, ia mengisahkan soal sengketa rumah pribadinya yang digugat oleh orang lain di pengadilan.
“Harta orang kok diurusi. Sudah jelas-jelas itu rumah pribadiku, kau gugat. Suka-suka hatimu menggugat-gugat. Sudahlah. Aduh-aduh,” ujarnya.
Jumita Vani Sidabutar berpesan agar mempertimbangkan siapa lawannya dalam berperkara.
“Sekarang, kau berantam sama si Fuso. Menang Fusonya lah. Mana mungkin kau menang lawan Fuso? Sejago apapun kau, nggak mungkin kau menang lawan Fuso. Pasti kau mati lawan fuso. Makanya, tengok-tengok (lihat) yang kau lawan,” ungkapnya.
Jumita Vani Sidabutar mengaku sudah lama tidak live di Facebook dan sudah lama juga tidak merepet. Alasannya karena mengurus persidangan silang sengketa rumah pribadinya, yang dia tempuh lewat kasasi.
“Kita sudah mau sampai kasasi. Ngerti kalian kasasi? Kita itu sudah sidang. Pengadilan loh pengadilan. Sekarang, mati.”
“Mati kok bawa-bawa cucu. Tapi, nggak apa-apa lah. Biar ada kawannya.”
“Kek mana supir Fusonya, ya? Masih hidup nggak? Jadi, siapapun kalian yang tahu nomor supir Fuso, tolong ya kasih tahu nomornya ke aku. Inbox! Aku mau bilang makasih. Makasih banyak.”
“Dia iblis itu. Yang mati itu, iblis. Jadi, nggak perlu kalian kasihani. Itu iblis. Dia mau incar rumahku.”
“Tahun 2006, itu dia yang bobol rumahku. Nggak ku apakan sih. Tapi, kami masuk pengadilan. Sudah mati pula dia. Rencana mau sampai kasasi,” ujarnya.
“Sudah dipersiapkan duit banyak-banyak. Mati lagi. Beraninya bayar hakim. Sok berani bayar hakim. Buktikanlah. Sudah habis duit kau bayar hakim, mati pula kau,” ungkapnya.
“Cemananya matimu? Berserak kau mati kan. Berserak. Bercecer semua. Bercecer. Kau lawan-lawan anak yatim. Anak yatim itu yang nggak bisa dilawan. Biar tahu kau. Jangan cuma mempermalukan aku. Kau viral-viralkan aku. Sekarang, kuviralkan kau.”
“Mananya? Percuma sudah sampai pengadilan kita. Kalah kau? Sampai sini kau kalah? Sampai sini kau kalah? Mati kau kan. Matimu pun ngeri kali. Ditabrak Truk Fuso. Yang sudah ngeri kalinya rupanya nasibmu.”
“Nggak usah kalian bagi-bagikan itu. Dia itu orang jahat. Dia itu udah menggugat aku. Gugat atas rumahku sendiri ‘Jumita Vani Sidabutar. Katanya, harta miliknya. Aduh say, itulah nasibmu say. Belum dua tahun kita sidang. Kok cepat kali kau mati?”
“Makanya say, mulut itu agak direm lah. Aku pun merepet adanya buktinya semua. Adanya video dia datang ke pengadilan, menggugat aku. Tapi, menggugat yang nggak hartanya. Harta orang digugatnya. Katanya miliknya. Miliknya darimana? Kereta-mu (sepeda motor, red) pun Supra. Dimasukkan ke Truk Fuso. Ditarik-tarik Truk Fuso. Aduh, aduh. Matilah aku.”
Setelah videonya viral, keluarga korban disebut-sebut sudah membuat laporan ke Polres Siantar.

Selain itu, beberapa warga langsung melabrak Jumita Vani Sidabutar di kediamannya.
Termasuk Melda Theodora Silaen dan beberapa rekannya Fransiska Ambarita, Fanny Oktavia Sianipar, Wanda Vanny Siallagan langsung mendatangi Jumita Vani Sidabutar.
Dalam siaran langsung, ternyata Jumita Vani Sidabutar mengaku meminta maaf kelaurga korban dan emosional saat mendengar kabar kematian bapaudanya.
Jumita Vani Sidabutar langsung membuat live mengungkapkan kegembiraannya atas kematian bapaudanya Hotdiman Sidabutar.
''Mungkin saat itu iblis menguasai hatiku hingga spontan membuat live,'' katanya.
Jumita Vani Sidabutar belum bisa melupakan perlakuan bapaudanya.
Namun belum sempat Jumita Vani Sidabutar menuntaskan ucapannya, Melda Theodora Silaen Cs langsung menginterupsi.
Hingga akhirnya pertemuan itu berakhir Jumita Vani Sidabutar tetap tidak menyatakan meminta maaf pada keluarga bapaudanya Hotdiman Sidabutar.
Baca juga: Kabar Terbaru Mantan Brondong Elly Sugigi, Aditya Gumelar Kini Keluarkan Single Terbaru
Baca juga: Kebiasaan Ngorok Nathalie Holscher Terbongkar saat Malam Pertama, Sule Blak-blakan Bilang Gini