Berita Malang Hari Ini
Sekolahdi Kota Malang Bersiap Simulasi Tatap Muka Untuk Semester Depan
Maka sekolah di kota Malang bersiap melakukan simulasi tatap muka. Sebab ada waktu sebulan lebih untuk mempersiapkan diri.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Sylvianita Widyawati , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Sekolah di kota Malang bersiap menerapkan sekolah tatap muka tahun depan.
Seperti diketahui Lewat SKB empat menteri yang baru diterbitkan bahwa untuk semester depan mulai Januari 2021, sekolah diperbolehkan melaksanakan tatap muka.
Hal itu diserahkan pada pemerintah daerah dan Kanwil Kementrian Agama untuk satuan pendidikannya.
Maka sekolah bersiap melakukan simulasi. Sebab ada waktu sebulan lebih untuk mempersiapkan diri.
"Simulasi di SMPN 22 rencana tanggal 15 Desember 2020 sambil menuntaskan SOP-nya," jelas Syamsul Arifin, Kepala SMPN 22 Kota Malang pada suryamalang.com, Senin (23/11/2020).
Dikatakan, sekolah juga sudah melaksanakan studi banding ke SMAN 2 Kota Malang beberapa waktuk lalu untuk KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) luring.
Sebab di SMAN 2 termasuk mengawali KBM luring meski waktu itu untuk siswa Kelompok Belajar Cepat (KBC).
Sedang di SMPN 3 Kota Malang pernah melakukan simulasi pada Oktober 2020 lalu.
"Namun untuk simulasi baru lagi belum," jelas Mutmainah Amini, Kepala SMPN 3 Malang terpisah.
Dijelaskan, ketika simulasi lalu sambil menyiapkan sarpras yang sesuai dengan kebutuhan dan protokol kesehatan.
Saat itu, setiap hari ada 10 siswa di lima kelas selama empat hari.
Dari hasil evaluasi sekolah, semua berjalan lancar dan sesuai dengan SOP.
Saat pelaksanaan juga berdasarkan izin orangtua lewat google form dan izin ke Disdikbud.
Menurutnya, saat simulasi, lembaga bisa sambil mengetahui permasalahan di lapangan dan kebutuhan urgent yang didahulukan.
Adapun siswa yang ikut simulasi adalah siswa kelas 7 yang baru masuk.
"Karena yang kita datangkan siswa kelas 7 yang rata-rata belum kenal dengan SMPN 3, maka para guru, staf dan tim jemput bola dengan menunggu di pintu gerbang, halaman depan, lorong dan sampai di kelas untuk menyambut, mengarahkan dan menempatkan siswa pada tempatnya," papar kasek yang pernah bertugas di SMPN 16 ini.
Siswa memakai masker dan diantar orangtua sampai depan sekolah.
Siswa saat simulasi juga dicek suhunya dan diberi face shield.
Mereka juga cuci tangan dan disemprot tangannya dengan hand sinitizer.
Idham Chalid, Ketua MKKS SMP Swasta Kota Malang menambahkan sejauh ini belum ada kegiatan simulasi.
"Selama ini kegiatan KBM dilakukan daring dan luring. Luring terbatas terutama bagi siswa yang masih ada kendala di daring. Sekolah juga mengikuti protokoler kesehatan," jawabnya. Tentang keluarnya SKB 4 menteri terbaru, ia menjelaskan akan mengikuti petunjuk dari kementrian, walikota, dinas dengan memenuhi persyaratan. "Utamanya surat ijin dari ortu," jelas dia.
Dalam panduan tatap muka, jarak tempat duduk antar siswa 1,5 meter.
Untuk isian kelas maksimal 18 orang atau sekitar 50 persen.
Untuk SLB, maksimal 5 siswa dan PAUD maksimal lima siswa.
Siswa yang itu tatap muka menggunakan masker tiga lapiS atau masker bedah yang tertutup hidung, mulut dan dagu. Maksimal pemakaian masker kain empat jam.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).