Update Zona Merah Covid-19 Jatim Rabu 25 November 2020: Surabaya Malang Oranye, Bangkalan Kuning

Berikut update zona merah Covid-19 di Jawa Timur hari ini Rabu 25 November 2020 termasuk zona-zona lain termasuk Kota Surabaya, Malang dan Batu.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Instagram @jatimpemprov
Peta Persebaran Zona Merah Covid-19 Jatim Rabu 25 November 2020 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi

SURYAMALANG.COM - Berikut update zona merah Covid-19 di Jawa Timur hari ini Rabu 25 November 2020 termasuk zona-zona lain.

Dari update zona merah di Jawa Timur hanya Kabupaten Lumajang yang masuk zona merah daerah risiko tinggi penularan virus corona atau Covid-19.

Saat ini, ada sebelas daerah di Jawa Timur di antaranya Bangkalan, Ngawi, Sampang, Pacitan dan Bondowoso yang masuk zona kuning dengan risiko rendah penularan Covid-19

Sedangkan, Kota Surabaya, Malang, Sumenep, Gresik, Sidoarjo, Jombang dan Mojokerto masuk dalam zona oranye dengan risiko sedang penularan virus corona atau Covid-19.

Hingga saat ini, tidak ada daerah di Jawa Timur yang masuk dalam zona hijau.

Penetapan zona merah, zona oranye, zona kuning dan zona hijau tersebut sesuai penentuan dari BNPB dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat.

Berikut rincian dan ulasan update zona merah di Jawa Timur yang dihimpun SURYAMALANG.COM dari infocovidJatim:

Update Zona Merah Covid-19 Jatim Rabu 25 November 2020: Surabaya Malang Oranye, Bangkalan Kuning
Update Zona Merah Covid-19 Jatim Rabu 25 November 2020: Surabaya Malang Oranye, Bangkalan Kuning (Shutterstock via Kompas)

- Daftar zona merah (daerah berisiko tinggi penularan Covid-19 Jatim) Rabu 25 November 2020

1. Kabupaten Lumajang

- Daftar zona oranye (daerah dengan risiko sedang penularan Covid-19) Rabu 25 November 2020

1. Kota Surabaya

2. Kabupaten Jombang

3. Kabupaten Jember

4. Kota Mojokerto

5. Kabupaten Blitar

6. Kota Pasuruan

7. Kabupaten Banyuwangi

8. Kabupaten Malang 

9. Kabupaten Sidoarjo

10. Kabupaten Mojokerto

11. Kota Probolinggo

12. Kota Batu

13. Kabupaten Probolinggo

14. Kota Malang

15. Kabupaten Gresik

16. Kabupaten Ponorogo

17. Kabupaten Situbondo

18. Kota Blitar 

19. Kabupaten Kediri 

20. Kabupaten Magetan

21. Kabupaten Nganjuk

22. Kabupaten Tuban

23. Kabupaten Trenggalek

24. Kota Kediri  

25. Kabupaten Sumenep

26. Kota Madiun 

Peta Persebaran Zona Merah Covid-19 di Jatim Rabu 18 November 2020
Peta Persebaran Zona Merah Covid-19 di Jatim Rabu 25 November 2020 (Instagram @jatimpemprov)

- Daftar zona kuning (daerah dengan risiko rendah penularan Covid-19 di Jatim) Rabu 25 November 2020

1. Kabupaten Sampang .

2. Kabupaten Tulungagung .

3. Kabupaten Bondowoso.

4. Kabupaten Pamekasan .

5. Kabupaten Pacitan .

6. Kabupaten Lamongan.

7. Kabupaten Ngawi.

8. Kabupaten Bojonegoro .

9. Kabupaten Bangkalan .

10. Kabupaten Madiun.

11. Kabupaten Pasuruan.

- Daftar zona hijau (daerah tidak terdampak Covid-19) Rabu 25 November 2020

Nihil

- Berita terkait virus corona di Jawa Timur:

1. Kenaikan Jumlah Pasien Covid-19 Capai 400 Persen, Mayoritas dari Klaster Keluarga Pasca Liburan

Atase Kesehatan Internasional (WHO) asal Solo, dr Lala Cantiq saat memberikan bantuan secara simbolis ke Kepala RS Lapangan Indrapura (RSKI), Laksma Dr dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara SpB Sp BTKV, Selasa (24/11/2020)
Atase Kesehatan Internasional (WHO) asal Solo, dr Lala Cantiq saat memberikan bantuan secara simbolis ke Kepala RS Lapangan Indrapura (RSKI), Laksma Dr dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara SpB Sp BTKV, Selasa (24/11/2020) (SURYAMALANG.COM/Sulvi Sofiana)

Jumlah kasus atau pasien positif Covid-19 melonjak tajam paska libur panjang pada Oktober lalu.

Jumlah kasus Covid-19 bahkan mencapai 400 persen dibanding kondisi normal.

Libur panjang telah memunculkan klaster baru penderita Covid-19 dan banyak pasien positif Virus Corona baru dari klaster keluarga baru .

Hal ini diakui Kepala RS Lapangan Indrapura (RSKI), Laksma Dr dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara SpB Sp BTKV.

Dikatakannya, kenaikan pasien Covid tidak hanya terjadi di rumah sakit yang dipimpinnya. Melainkan hampir di semua rumah sakit rujukan di Jawa Timur.

"Awal bulan November lalu pasien covid sempat stabil. Rata-rata antara 50 - 60 pasien. Tetapi saat ini, terhitung sejak Sabtu (21/11/2020), naik menjadi 205 pasien. Kenaikan yang hampir 400 persen," tegasnya.

Total pasian per 1 hingga 22 Nopember sebanyak 469 orang.

Dari hasil tracing sementara, terdapat 37 klaster keluarga dengan jumlah dua sampai lima orang tiap keluarga.

Kemudian juga terdapat 9 institusi maupun lembaga. Termasuk pesantren, Diklat, Poltek berjumlah 2 hingga 38 orang.

"Munculnya klaster keluarga dipicu liburan panjang serta abai menjalankan protokol kesehatan,"urainya.

Melihat kondisi meningkatnya pasien Covid-19 ini, Atase Kesehatan Internasional asal Solo, dr Lala Cantiq menyumbangkan 500 Proem-1 dan 500 masker N95 untuk tenaga kesehatan di rumah sakit yang berada di jalan Indrapura Surabaya.

"Saya sangat mengapresiasi kinerja para Nakes, dan ikut senang hingga saat ini tidak ada pasien meninggal di rumah sakit ini,"tegasnya.

Sebelum penyerahan bantuan, RSKI melakukan wisuda ke 154 terhadap 26 orang pasien yang dinyatakan sehat. (Sulvi Soviana)

2. Sekolahdi Kota Malang Bersiap Simulasi Tatap Muka Untuk Semester Depan

Walikota Malang Sutiaji memberi contoh cuci tangan saat masuk area SMPN 8 Kota Malang saat dilakukan simulasi tatap muka terbatas di sekolah itu beberapa waktu lalu.
Walikota Malang Sutiaji memberi contoh cuci tangan saat masuk area SMPN 8 Kota Malang saat dilakukan simulasi tatap muka terbatas di sekolah itu beberapa waktu lalu. (SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati)

Sekolah di kota Malang bersiap menerapkan sekolah tatap muka tahun depan.

Seperti diketahui Lewat SKB empat menteri yang baru diterbitkan bahwa untuk semester depan mulai Januari 2021, sekolah diperbolehkan melaksanakan tatap muka.

Hal itu diserahkan pada pemerintah daerah dan Kanwil Kementrian Agama untuk satuan pendidikannya.

Maka sekolah bersiap melakukan simulasi. Sebab ada waktu sebulan lebih untuk mempersiapkan diri.

"Simulasi di SMPN 22 rencana tanggal 15 Desember 2020 sambil menuntaskan SOP-nya," jelas Syamsul Arifin, Kepala SMPN 22 Kota Malang pada suryamalang.com, Senin (23/11/2020).

Dikatakan, sekolah juga sudah melaksanakan studi banding ke SMAN 2 Kota Malang beberapa waktuk lalu untuk KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) luring.

Sebab di SMAN 2 termasuk mengawali KBM luring meski waktu itu untuk siswa Kelompok Belajar Cepat (KBC).

Sedang di SMPN 3 Kota Malang pernah melakukan simulasi pada Oktober 2020 lalu.

"Namun untuk simulasi baru lagi belum," jelas Mutmainah Amini, Kepala SMPN 3 Malang terpisah.

Dijelaskan, ketika simulasi lalu sambil menyiapkan sarpras yang sesuai dengan kebutuhan dan protokol kesehatan.

Saat itu, setiap hari ada 10 siswa di lima kelas selama empat hari.

Dari hasil evaluasi sekolah, semua berjalan lancar dan sesuai dengan SOP.

Saat pelaksanaan juga berdasarkan izin orangtua lewat google form dan izin ke Disdikbud.

Menurutnya, saat simulasi, lembaga bisa sambil mengetahui permasalahan di lapangan dan kebutuhan urgent yang didahulukan.

Adapun siswa yang ikut simulasi adalah siswa kelas 7 yang baru masuk.

"Karena yang kita datangkan siswa kelas 7 yang rata-rata belum kenal dengan SMPN 3, maka para guru, staf dan tim jemput bola dengan menunggu di pintu gerbang, halaman depan, lorong dan sampai di kelas untuk menyambut, mengarahkan dan menempatkan siswa pada tempatnya," papar kasek yang pernah bertugas di SMPN 16 ini.

Siswa memakai masker dan diantar orangtua sampai depan sekolah.

Siswa saat simulasi juga dicek suhunya dan diberi face shield.

Mereka juga cuci tangan dan disemprot tangannya dengan hand sinitizer.

Idham Chalid, Ketua MKKS SMP Swasta Kota Malang menambahkan sejauh ini belum ada kegiatan simulasi.

"Selama ini kegiatan KBM dilakukan daring dan luring. Luring terbatas terutama bagi siswa yang masih ada kendala di daring. Sekolah juga mengikuti protokoler kesehatan," jawabnya. Tentang keluarnya SKB 4 menteri terbaru, ia menjelaskan akan mengikuti petunjuk dari kementrian, walikota, dinas dengan memenuhi persyaratan. "Utamanya surat ijin dari ortu," jelas dia.

Dalam panduan tatap muka, jarak tempat duduk antar siswa 1,5 meter.

Untuk isian kelas maksimal 18 orang atau sekitar 50 persen.

Untuk SLB, maksimal 5 siswa dan PAUD maksimal lima siswa.

Siswa yang itu tatap muka menggunakan masker tiga lapiS atau masker bedah yang tertutup hidung, mulut dan dagu. Maksimal pemakaian masker kain empat jam. (Sylvianita Widyawati)

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved