Sosok Nenek Chamimah Sukses Raih Gelar Sarjana di Usia 78 Tahun, Adik Mantan Wapres Try Sutrisno

Inilah sosok Nenek Chamimah yang sukses raih gelar sarjana di usia 78 tahun yang juga adik mantan Wakil presiden Try Sutrisno.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Humas Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Sekretariat Wakil Presiden Indonesia
Potret Nenek Chamimah dan Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno 

Kesukaan itulah yang mengantarkannya memilih topik Tugas Akhir (TA) yang berjudul Pendeteksian Pneumothorax Pada Citra X-Ray Menggunakan Convolutional Neural Network.

 Pada penelitiannya, Dimas menggunakan sistem deep learning untuk dapat mendeteksi kondisi pneumothorax pada gambar x-ray pasien. Ia lebih berfokus membandingkan tingkat keakuratan dari berbagai model arsitektur deep learning.

Alumnus SMAN 1 Banjarmasin ini memaparkan bahwa selama ini pneumothorax masih sering mengalami keterlambatan diagnosis dan perawatan medis, karena metode deteksinya masih menggunakan cara manual.

Ia memiliki harapan agar ke depannya, metode yang ia teliti dapat lebih dikembangkan dan diterapkan di rumah sakit agar bisa mengurangi jumlah korban pneumothorax.

Muhammad Dimas Nugraha Aryatama, wisudawan termuda ITS yang juga aktif di UKM Robotika selama kuliah
Muhammad Dimas Nugraha Aryatama, wisudawan termuda ITS yang juga aktif di UKM Robotika selama kuliah (website its.ac.id)

Selama empat tahun masa kuliahnya, Dimas tidak membatasi wadah tempat ia belajar.

Masih linear dengan bidang yang ia dalami, Dimas juga aktif dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Robotika.

Di sana ia mengaku mendapat banyak pelatihan terkait Internet of Things (IoT) hingga deep learning. Berbagai pengalamannya itu mengantarkannya meraih juara tiga pada ASEAN MATE Underwater Robot Competition 2017 lalu.

Banyak hal-hal tidak terduga yang dialami mahasiswa yang juga menjadi bagian dari Laboratorium Komputasi dan Multimedia ini.

Karena wajahnya yang masih tampak sangat muda, ia sampai dikira masih mahasiswa baru oleh adik tingkatnya saat Dimas sudah berada di tahun ketiga perkuliahannya.

“Bahkan sampai foto bersama mengabadikan momen sebagai mahasiswa baru, padahal saya sudah mau lulus,” ujarnya mengenang hal yang lucu tersebut.

Selain kisah unik nan menggelitik, sulung dari dua bersaudara ini juga pernah merasakan kepenatan menjalani hari-hari yang penuh tugas.

Baginya, salah satu caranya menaikkan mood kembali adalah dengan melakoni hobinya yang cukup unik. Yakni membaca buku sejarah dunia, biografi tokoh dunia, hingga mengikuti perkembangan militer dunia.

Muhammad Dimas Nugraha Aryatama (kanan), wisudawan termuda ITS saat bersama rekan-rekannya kuliah
Muhammad Dimas Nugraha Aryatama (kanan), wisudawan termuda ITS saat bersama rekan-rekannya kuliah (website its.ac.id)

Meski melewati masa kuliah di umur yang terbilang sangat belia ini tidak mudah, Dimas tidak pernah sekalipun merasa putus asa.

Motto hidupnya yang berbunyi “Coba aja dulu”, membuat Dimas cekatan serta sigap mengambil keputusan semasa perkuliahannya. Dimas sangat berterima kasih kepada kedua orang tuanya yang juga senantiasa memberi dukungan kepadanya.

Usai menyelesaikan pendidikan sarjananya dengan meraih IPK 3,17, Dimas berencana untuk melanjutkan studinya ke jenjang Master (S-2).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved