Jendela Dunia

VIDEO : Jepang Dikejutkan dengan Ledakan Meteor di Malam Hari, Cahayanya Terangi Seluruh Kota

VIDEO : Jepang Dikejutkan dengan Ledakan Meteor di Malam Hari, Cahayanya Terangi Seluruh Kota

Editor: eko darmoko

SURYAMALANG.COM - Jepang dikejutkan dengan meledaknya bola api dari meteor pada tengah malam.

Ledakan ini menghasilkan cahaya yang menerangi langit Negeri Sakura.

Penampakan meteor meledak itu langsung viral di media sosial.

Para warganet banyak membagikan video objek bintang jatuh tersebut.

Media lokal yang dilansir AFP melaporkan, bola api itu diyakini sebagai bolide, meteor yang sangat terang dan meledak di atmosfer.

Baca juga: Fenomena Langka Terjadi 800 Tahun Sekali, Sebentar Lagi Planet Bumi Akan Didekati Saturnus & Jupiter

Baca juga: Tanpa Disadari, Ternyata Senin 30 November 2020 Ada Fenomena Langit Terkait Bulan, Ini Penjelasannya

"Kami yakin semburan terakhir cahaya itu seterang bulan purnama," kata Takeshi Inoue, direktur Planetarium Kota Akashi, kepada kantor berita Kyodo.

Bola api itu hanya terlihat beberapa detik pada Minggu dini hari (29/11/2020), dan tertangkap kamera tv nasional NHK yang biasanya menangkap aktivitas gempa bumi ketimbang obyek-obyek di angkasa.

"Langit menjadi cerah sesaat dan aku merasa aneh karena tidak mungkin ada petir," kata salah satu netizen di Twitter yang melihat bola api itu.

"Aku merasakan kekuatan alam semesta!" lanjutnya.

"Apakah itu bola api? Kupikir ini akhir dunia..." kata warganet lainnya yang merekam video meteor meledak itu saat mengemudi.

Sebelumnya penampakan bintang jatuh juga terlihat sama terangnya di Tokyo pada Juli, dan kemudian diidentifikasi sebagai meteor.

Pecahannya objek luar angkasa itu ditemukan di prefektur Chiba.

Planet Saturnus dikelilingi cincin
Planet Saturnus dikelilingi cincin (NASA Hubble Space Telescope)

Terjadi 800 Tahun Sekali, Sebentar Lagi Planet Bumi Akan Didekati Saturnus & Jupiter

Fenomena langka bakal terjadi di Planet Bumi pada Desember 2020. Menariknya, peristiwa ini hanya terjadi 800 tahun sekali.

Fenomena langit yang langka ini adalah Planet Jupiter dan Planet Saturnus akan mendekati Planet Bumi.

Kapan fenomena langka ini terjadi? Berikut SURYAMALANG.COM kutip dari Kompas.com, Senin (30/11/2020).

Jarak Jupiter dan Saturnus akan sangat dekat dengan Bumi akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2020.

Planet Bumi
Planet Bumi (thelistlove.files.wordpress.com)

Menariknya di tahun ini, fenomena tersebut bukan hanya titik balik matahari musim dingin, tetapi juga kesejajaran terdekatnya sejak tahun 1226.

Dengan konjungsi sejajar, Jupiter dan Saturnus akan tampak seperti planet ganda.

"Konjungsi antara dua planet ini (Jupiter dan Saturnus) agak jarang, terjadi hanya setiap 20 tahun sekali atau lebih," kata astronom Patrick Hartigan dari Universitas Rice.

"Namun, konjungsi yang terjadi di tahun ini adalah yang paling jarang terjadi karena kedua planet berada paling dekat dengan Bumi," imbuhnya seperti dilansir IFL Science, Senin (23/11/2020).

Patrick Hartigan mengatakan, fenomena seperti ini terakhir kali terjadi pada 4 Maret 1226 jauh sebelum fajar.

Di minggu ketiga sampai keempat Desember 2020 (16-25 Desember), konjungsi Jupiter dan Saturnus akan mulai terbentuk.

Puncak konjungsi Jupiter dan Saturnus yang sangat dekat dengan Bumi terjadi pada 21 Desember 2020.

Keduanya akan berjarak seperlima diameter Bulan, hanya sekitar 0,1 derajat.

Di saat itu, keduanya akan sulit dibedakan sehingga disebut planet ganda.

Namun perlu diingat, karena kedua planet berjarak ratusan juta kilometer satu sama lain, penampakannya di langit akan terlihat seperti titik cahaya terang.

"Pada 21 Desember, mereka akan terlihat seperti planet ganda, jaraknya hanya seperlima diameter bulan purnama," kata Profesor Hartigan.

"Bila dilihat menggunakan teleskop, kedua planet dan bulan akan terlihat dalam bidang pandang yang sama malam itu."

Planet ganda adalah sistem biner di mana kedua benda memiliki massa planet.

Pluto dan bulannya Charon adalah satu-satunya sistem planet ganda di Tata Surya kita karena ukuran Charon hampir setengah dari planet kerdil Pluto.

Gas raksasa menyelaraskan setiap 19,6 tahun.

Pasalnya, orbit Jupiter 11,8 tahun dan orbit Saturnus 29,5 tahun.

Seperti yang dikatakan Profesor Hartigan, terakhir kali mereka sedekat ini adalah pada Abad Pertengahan, dan mereka tidak akan sedekat ini lagi hingga 15 Maret 2080.

Titik Merah Besar di Planet Jupiter
Titik Merah Besar di Planet Jupiter (IST)

Faktanya, menurut Hartigan, dalam 3.000 tahun dari 0 M hingga 3000 M , hanya tujuh konjungsi besar yang pernah atau akan lebih dekat dari yang ini, dan dua di antaranya tidak terlihat karena terlalu dekat dengan Matahari.

Selama bulan Desember nanti, Jupiter akan menjadi lebih terang di antara keduanya, tetapi Matahari mungkin mempersulit pengamatan di beberapa lokasi.

Semakin dekat ke ekuator, semakin baik pemandangannya.

Semakin jauh ke utara, semakin pendek jendela untuk melihat kesejajaran sebelum planet tenggelam di bawah cakrawala.

Waktu terbaik untuk melihatnya adalah dengan teleskop yang mengarah ke barat sekitar satu jam setelah matahari terbenam.

Karena kedua planet itu akan sangat terang pada senja hari, mereka dapat terlihat dari belahan bumi mana saja. Dengan catatan, langit cerah.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved