Berita Surabaya Hari Ini
Pasien Covid-19 di Malang Raya Naik, Gubernur Khofifah Siapkan RS Darurat Duplikasi Indrapura
Peningkatan kasus covid-19 di Malang Raya menjadi perhatian khusus Gubernur Khofifah Indar Parawansa
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | SURABAYA - Peningkatan kasus covid-19 di Malang Raya menjadi perhatian khusus Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
Pasalnya, saat ini adanya peningkatan kasus baru covid-19 di Jawa Timur ini turut berdampak pada peningkatan pasien yang dibawa ke rumah sakit dan meningkatkan bed occupancy rate (BOR).
Untuk itu Gubernur Khofifah kini tengah mengaktifkan kembali rencana RS Darurat di Malang Raya.
Rencana ini dilakukan sebagai upaya untuk merelaksasi pasien dan tenaga kesehatan.
Sebab saat ini tingkat hunian pasien positif terpapar covid-19 yang sedang rawat inap di rumah sakit Malang Raya mencapai 70 persen.
"Jadi saat ini kami fokus membantu relaksasi rumah sakit di Malang Raya dengan mendirikan RS Darurat Lapangan (RSDL),” kata Khofifah, Kamis (3/12/2020).
Dikatakan gubernur yang juga mantan Menteri Sosial RI ini, RSDL yang akan dibangun di Malang Raya nantinya akan seperti yang telah ada di Surabaya.
Sampai saat ini, RSDL Indrapura menjadi andalan Provinsi Jatim dalam menyembuhkan pasien OTG positif covid-19.
“Format RS darurat Lapangan ini sangat efektif untuk meringankan beban rumah sakit dengan kematian 0 persen. Konsep ini akan kami replikasi ke Malang Raya," kata Khofifah.
Lebih lanjut, per hari ini, Jawa Timur memang mengalami peningkatkan kasus utamanya dampak dari libur panjang bulan lalu.
Kini ada sebanyak empat daerah di Jatim yang berubah warna menjadi zona merah, yaitu Situbondo, Jember, Jombang dan Kota Batu.
Atas peningkatan kasus ini, Khofifah meminta agar ada penambahan dan peningkatan intensitas upaya preventif seperti operasi yustisi.
Bersama jajaran Polda, Kodam, Kejaksaan serta Pengadilan operasi yustisi ini akan di tingkatkan kembali guna meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Melihat dari pengalaman sebelumnya, maka peningkatan kepatuhan protokol kesehatan mampu membuat 63 persen Kabupaten Kota di Jawa Timur berhasil menjadi zona kuning.
"Kami telah melakukan kordinasi dengan Forkopimda untuk melakukan operasi Yustisi secara masif di berbagai daerah di Jawa Timur, nampaknya protokol kesehatan di beberapa area sudah agak mengendor, jadi kita harus mengencangkan lagi, demi kebaikan bersama," tandas Khofifah.