Suasana Belajar Tatap Muka di SMPN 1 Surabaya

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya menggelar uji coba pembelajaran tatap muka di 14 SMP, baik negeri maupun swasta, Senin (7/12/2020).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya, Supomo mengungkapkan uji coba belajar tatap muka ini sebagai lanjutan dari persiapan untuk sekolah dalam masa pandemi.

Apalagi kemendikbud telah menginstruksikan untuk sekolah tatap muka pada Januari 2021.

"Ketentuannya, anak-anak harus sehat. Kami sudah swab test. Siswa dan guru yang datang adalah yang hasil swab test-nya negatif," kata Supomo kepada SURYAMALANG.COM.

Selain itu, sekolah juga harus memiliki persetujuan orang tua dan dukungan komite sekolah.

Sekolah juga perlu menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan sesuai jumlah murid.

"Kami terapkan protokol kesehatan dengan menggandeng beberapa lembaga untuk mendapat masukan," tegasnya.

Uji coba ini akan digelar selama dua pekan untuk mendapat gambaran utuh aktivitas siswa selama di sekolah, seperti saat siswa istirahat di kelas maupun ke kamar mandi, dan lainnya.

"Jadi bisa dievaluasi dan menghindari penyebaran Covid-19 dalam sekolah. Sekolah tidak bisa menerima semua siswa dalam sekali pembelajaran selama pandemi. Harus ada shift-shiftan pembelajaran," ujarnya.

Uji coba 14 sekolah ini diharap dapat melihat karakteristik siswa di berbagai wilayah.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Surabaya, Akhmat Suharto menjelaskan uji coba pembelajaran tatap muka ini diikuti 18 siswa kelas 9.

Sedangkan siswa lain mengikuti pembelajaran melalui siaran YouTube SMPN 1 Surabaya.

"Karena sistem blended learning, semua siswa ikut pembelajaran, pembelajaran di sekolah ataupun di rumah materinya sama dan bisa diikuti semua siswa," urainya.

Ke depan, setiap harinya akan dibedakan siswa yang masuk.

Jadi misal ada 38 siswa, sebagian siswa masuk, sebagian siswa di rumah. Tetapi materi sama karena guru menyampaikan materi hanya sekali.