Nasional
Jika Ahok Menang Bisa Bikin Ribut dan Jokowi Kena Imbasnya, Alasan Jusuf Kalla Dukung Anies Baswedan
Jika Ahok Menang Bisa Ribut dan Jokowi Akan Kena Imbasnya, Alasan Jusuf Kalla Dukung Anies Baswedan
SURYAMALANG.COM - Jusuf Kalla memiliki peran penting terkait terpilihnya Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Mantan Wakil Presiden itu mengakui kedekatannya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Jusuf Kalla pun mengakui mengusulkan pencalonan Anies Baswedan pada Pilkada 2017.
Usulan pencalonan Anies dengan melobi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS saat itu, Sohibul Iman, untuk mengusung Anies sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Berita Satu Claudius Boekan di kanal YouTube Berita Satu, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Terungkap Kondisi 6 Jenazah Simpatisan Rizieq Shihab, Kuasa Hukum FPI Sebut Ada Luka Tidak Wajar
Baca juga: Kronologi Versi FPI dan Polisi Soal 6 Pendukung Rizieq Shihab Tewas Ditembak di Tol Jakarta-Cikampek
Kompas.com telah mendapat izin dari Claudius untuk mengutip video wawancara tersebut.
“Saya kenal dekat dengan Anies benar. Saya yang mendukung dia jadi calon gubernur, itu benar."
"Malam-malam 12 jam sebelum penutupan saya telepon Pak Prabowo dan Ketua PKS semua setuju,” kata Kalla.
“Saya telepon dari New York. Karena ada bahayanya, kalau Ahok yang menang, ribut ini, dan bisa kena akibatnya ke Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo),” ucap Kalla.

Jusuf Kalla mengatakan, kedekatan dengan Anies terbangun sejak Gubernur DKI Jakarta itu masih menjabat Rektor Universitas Paramadina.
Kalla mengaku kerap bertemu Anies dan melaksanakan salat Jumat bersama.
Kedekatan itu terbangun hingga Kalla menjabat wakil presiden pada era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo.
“Tiba-tiba ada masalah di DKI (saya bilang ke Anies) kau saja yang jadi gubernur, jadilah dia."
"Dengan sangat sederhana sekali prosesnya. Saya berterima kasih pada partai yang mendukung saat itu,” tutur Kalla.
Saat ditanya apakah akan menyarankan Anies maju pada Pilpres 2024 dan mendukungnya, Kalla menilai hal tersebut masih terlalu jauh untuk dibicarakan sekarang.
Ia bahkan selalu mengatakan kepada Anies agar tak perlu memikirkan Pemilu 2024.
Kalla menyarankan Anies fokus membenahi Jakarta dan bila hasilnya bagus maka akan menjadi modal yang kuat pada Pilpres 2024.
“Saya bilang sama Anies begitu. Tak usah pikir 2024. 2024 akan datang sendiri kalau berhasil."
"Siapa saja, apakah Anies, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Khofifah, itu akan tergantung apa yang dibuatnya di tahun ini."
"Saya katakan seperti itu ke Anies,” kata Kalla.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jusuf Kalla Akui Dukung Anies: Kalau Ahok Menang Pilkada DKI, Efeknya Bisa ke Jokowi

Bantahan Jusuf Kalla Soal Tudingan Punya Peran di Balik Kepulangan Rizieq Shihab
Beredar isu di dunia maya yang menyebutkan bahwa Jusuf Kalla punya peran dalam kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Indonesia.
Menyikapi isu tersebut, mantan Wakil Presiden RI itu langsung membantahnya.
Isu ini muncul di dunia maya dengan anggapan bahwa kepulangan Rizieq Shihab akan memuluskan langkah Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Tudingan itu muncul lantaran Jusuf Kalla berkunjung ke Arab Saudi tak berselang lama sebelum kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia.
Ketua Umum PMI itu mengaku ke Arab Saudi untuk menandatangani kerja sama pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW.
"Maksud saya ke Mekkah adalah ibadah saja. Sepulang dari Vatikan. Di samping singgah di Riyadh untuk tanda tangan, kita ibadah malah dituduh macam-macam," kata Kalla dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Berita Satu, Claudius Boekan di kanal YouTube Berita Satu, Jumat (4/12/2020).

Kompas.com telah mendapatkan izin dari Claudius Boekan untuk mengutip perbincangan tersebut.
Jusuf Kalla lalu membantah tudingan yang menyebut ia membawa uang tunai dalam jumlah besar untuk membayar berbagai keperluan Rizieq untuk pulang ke Indonesia.
Kata Kalla, tak masuk akal seseorang bisa membawa uang tunai dalam jumlah besar dan tidak tertangkap petugas imigrasi.
Pasalnya, hampir setiap imigrasi di semua negara mewajibkan penumpang pesawat mendeklarasikan barang bawaannya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Jika seseorang membawa uang tunai dalam jumlah besar tanpa tujuan jelas maka akan dicurigai imigrasi sebagai upaya pencucian uang.
"Jadi tidak masuk akal. Orang sekarang kalau kirim duit tidak pakai koper lagi," ujar Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia itu.
Sebelumnya diberitakan, Kalla diisukan di dunia maya bahwa ia terlibat dalam pemulangan Rizieq dari Arab Saudi ke Indonesia.
Isu Kalla membantu kepulangan Rizieq muncul setelah eks kader Partai Demokrat dan pemerhati sosial Rudi S Kamri menyebut seseorang dengan sosok Chaplin membawa uang sekoper ke Arab Saudi untuk memuluskan kepentingan politik ditahun 2022 dan 2024.
Kendati tak menyebut sosok Kalla secara langsung, warganet mengasosiasikan tokoh yang disebut Ferdinand dan Rudi sebagai Jusuf Kalla.
Nama Jusuf Kalla sempat menjadi trending topic di Twitter dan dituding berada di balik kepulangan Rizieq ke Indonesia.
Akibatnya, putri Kalla, Muswirah Kalla pun melaporkan Ferdinand dan Rudi pada Kamis (3/12/2020) ke Bareskrim Polri.
Salah satu yang dijadikan bukti ialah cuitan Ferdinand yang berbunyi: Hebat juga si caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua.
Agenda politik 2022 menuju 2024 sudah dipanasi lebih awal.
Tampaknya presiden akan sangat disibukkan oleh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya si asu pemilik bus edan.
Ferdinand dan Rudi dilaporkan dengan merujuk Pasal 45 ayat 3 jo Pasal 27 ayat 3 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan/atau Pasal 310 KUHP dan/atau Pasal 311 KUHP.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jusuf Kalla Bantah Bantu Pulangkan Rizieq Shihab ke Indonesia