Kecerobohan Ibu saat Menyusui Membuat Bayinya Tewas, Panik dan Mengaku Berbuat Kesalahan Fatal
Kecerobohan ibu saat menyusui membuat bayinya tewas, panik dan panggil petugas medis, mengaku telah berbuat kesalahan fatal
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kecerobohan seorang ibu menyusui anak mengakibatkan bayinya tewas.
Ibu berusia 31 tahun bernama Autumn Blansett di Amerika itu panik setelah menyadari bayinya tidak bernyawa.
Autumn Blansett bahkan sempat memanggil petugas medis ke rumah dan menyesali kebodohannya sendiri.
Setelah medis memeriksa kondisi bayi Autumn Blansett di rumahnya Louisiana, New Orleans, Amerika Serikat, mereka menyatakan bayi tersebut telah meninggal.
Akan tetapi petugas medis belum mengetahui penyebab kematian bayi perempuan berusia tiga bulan itu.
Baca juga: Foto Lawas Pernikahan Arya Saloka dan Putri Anne Jadi Sorotan, Sederhana Banget Dekorasi & Bajunya

Kemudian sebuah laporan taksikolohi yang dirilis pada Jumat (11/12/2020) mengungkap penyebab kematian bayi tersebut.
Di luar dugaan, ternyata penyebab kematian bayi itu karena ibunya memakai narkoba sebelum menyusui.
“Seorang bayi perempuan meninggal dunia setelah dia diberi ASI oleh ibunya yang menggunakan narkoba,” kata polisi, seperti dilansir dari Mirror, Selasa (15/12/2020).
Akhirnya Ibu bayi yang bernama Autumn Blansett ditangkap pada hari Jumat (11/12/2020) sesaat setelah laporan itu dikeluarkan.
Baca juga: Kondisi Rumah Teddy Usai Pindah dari Tempat Lina Memprihatinkan, Kini Disebut Ditinggal Istri Baru

Laporan toksikologi yang dirilis pada 11 Desember 2020 itu menunjukkan bayi tersebut meninggal karena dosis metamfetamin yang mematikan dalam tubuhnya.
Penyelidik kasus pembunuhan mengambil alih kasus ini setelah mengintrogasi wanita 31 tahun itu.
Autumn Blansett mengakui dia telah menggunakan narkoba jenis sabu dan ganja sebelum menyusui anaknya.
Polisi dilaporkan telah menemukan kedua barang haram tersebut selama penggeledahan di rumah Autumn Blansett.
Baca juga: Sosok Cewek Pemilik Foto KTP dengan Ekspresi Tertawa Lepas yang Viral di Twitter, Ini Cerita Aslinya

Wanita itu diperkirakan akan menghadapi persidangan dengan tuduhan pembunuhan anaknya.
Laporan WWL-TV menyebut, pihak berwenang belum merilis nama bayi malang tersebut.
Menurut WNDU-TV, tahun ini bukan pertama kalinya seorang bayi di AS meninggal setelah meminum ASI yang mengandung obat.
Pada Januari 2020, seorang ibu bernama Ashlee Rochelle Rans (36) juga ditangkap setelah kematian bayi laki-lakinya yang berusia dua bulan.
Awalnya, Ashlee Rochelle Rans mengklaim dirinya telah memukul putranya.
Tetapi laporan toksikologi menemukan adanya kandungan metamfetamin dalam tubuh bayi tersebut.
“Kepolisian Indiana, AS mengatakan Rans telah menyusui putranya setelah menggunakan narkoba jenis sabu,” laporan stasiun TV itu seperti dikutip dari Serambinews.com artikel 'Bayi Tewas Setelah Minum ASI, Ternyata Ibunya Pakai Sabu dan Ganja Sebelum Menyusui Anaknya'
- Ibu ketiduran, bayi meninggal
Sementara itu keteledoran lain juga dilakukan seorang ibu yang ketiduran sata memberi ASI anaknya.
TribunStyle.com mewartakan, seorang wanita yang sedang menyusui bayinya menemukan anaknya sudah tidak bernyawa.
Ibu asal Singapura, yang menjalani operasi caesar pada (17/8/2018), mengatakan kepada perawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak (KKH) bahwa ia ingat cara menyusui karena sudah pernah menyusui anak pertama.
Sang ibu mengatakan dia belajar dua metode menyusui di KKH setelah melahirkan untuk pertama kalinya.
Baca juga: 22 Tahun Dipoligami Kiwil Akhirnya Rohimah Gugat Cerai, Ketika Suami Bulan Madu Sama Istri Baru

Caranya dengan menyelipkan bayi di bawah lengannya seperti sepak bola, dan berbaring di kasur berdampingan dengan bayi itu.
Perawat telah mengamati cara menyusui dan memutuskan bahwa ia melakukan pekerjaan dengan baik.
Tetapi sering kali, mereka harus mengambil bayi dari wanita itu karena dia akan tertidur dengan bayi di lengannya saat menyusui.
Setelah pulang ke rumah, sang ibu rata-rata akan menyusui bayinya sekitar enam hingga tujuh kali sehari.
Pada (1/9/2018), ketika bayinya baru berumur 15 hari, wanita itu harus bangun di tengah malam untuk menyusui bayinya.
Dia menggunakan metode berbaring miring, yang merupakan kali pertama dia melakukannya saat makan malam.
Dia meletakkannya di tempat tidur di sebelah kirinya dan menyusuinya dengan menggunakan payudara kirinya.
Sementara lengan kirinya terbentang di atas kepalanya di bawah bantal.
Dia kemudian tertidur sekitar satu jam dan terbangun ketika suaminya bangun.
Dia menggerakkan tangan kirinya untuk mengangkat putranya, tetapi menyadari ada muntahan dan noda darah di kain bayi yang dibedong.
Baca juga: Update Zona Merah Jatim Rabu 16 Desember 2020: Kediri, Tuban, Banyuwangi, Malang, Blitar Zona Merah

Wajah bayi itu menjadi pucat dan muntahan tersebut ditemukan di pipinya serta noda darah di lubang hidung kanannya.
Dia segera memanggil ambulans dan membawa bayi itu ke Sengkang General Hospital Singapore, di mana bayi tersebut dinyatakan meninggal pada pukul 5 pagi.
Ini terjadi setelah upaya resusitasi yang gagal pada bayi, yang telah berada dalam kondisi kritis dan tidak bernapas.
Seorang konsultan ahli patologi forensik dengan Otoritas Ilmu Kesehatan mengatakan bahwa ada kemungkinan bayi tersebut mati lemas ketika ibunya tertidur saat menyusui.
Namun, dia tidak dapat membuktikannya karena sesak napas, “mungkin tidak berhubungan dengan temuan fisik.”
"Seorang bayi bisa mati lemas ketika hidung dan mulutnya terhalang oleh bantal, bahan tempat tidur atau orang lain," katanya.

Sementara itu, manajer perawat senior di KKH, Ms Teo, mengatakan bahwa dia tidak menyarankan ibu untuk menyusui dengan menggunakan metode berbaring samping.
Hal itu dikarenakan hormon relaksasi, oksitosin, dilepaskan selama menyusui.
“Karena beberapa ibu yang pulih dari luka operasi mungkin merasa metode ini lebih nyaman, penting bagi orang lain untuk berada di sana untuk mengembalikan bayi ke dalam ranjang jika ibunya tertidur,” katanya.
Bila seorang ibu menyusui atau bila mengenal seseorang yang menyusui bayinya, ingatlah untuk tidak menggunakan metode berbaring miring tanpa seseorang di sana untuk mengawasi.