150 Ribu Masker dari Aice Grup Distribusikan di Malang

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sebanyak 150.000 masker dibagikan kepada warga Kota Malang.

Masker yang berasal dari Aice Grup, perusahaan es krim, dan GP Ansor serta Kantor Staf Presiden (KSP) dibagikan di aula PCNU Kota Malang, Minggu (20/12/2020).

Ini merupakan bagian dari 5 juta masker yang dibagikan lewat GP Ansor. Masker ini sebagai upaya untuk memutus penularan virus Covid-19.

"Untuk Jatim mendapat 650.000 masker. Sebanyak 350.000 masker telah disampaikan melalui Gubernur Jatim," jelas Khoirul Amri, Wakil Ketua Umum GP Ansor pada wartawan usai acara.

Kemudian sebanyak 150.000 masker akan didistribusikan ke Kabupaten Lumajang. Dijelaskan Khoirul Amri, Jatim mendapat cukup banyak bantuan masker tiga lapis karena melihat zonanya yang umumnya merah.

Di acara itu, sebagai simbolis, masker disampaikan pada penggali kubur, petugas kebersihan. Untuk distribusi di Malang, ia menyebut GP Ansor sudah memiliki data siapa saja yang akan mendapatkannya.

Ditambahkan Sylvana, perwakilan dari Aice grup menjelaskan, perusahaannya memproduksi sebanyak 20 juta masker medis khusus bansos dan tidak diperjualbelikan.

"Sebanyak 15 juta diberikan ke UMKM mitra yang menjual produk Aice. Dan sebanyak 5 juta kami distribusikan lewat GP Ansor dan KSP," tandasnya.

Kota Malang merupakan kota ke 10 lokasi distribusi. Kabupaten Lumajang nanti menjadi kota ke 11 dan akan diteruskan tahun depan hingga mencapai 20 kota. Dikatakan Sylvana, produksi masker dimulai pafa Agustus 2020.

Kemudian pada September didistribusikan ke UMKM mitra. Sedang bersama KSP dan GP Ansor mulai 14 Oktober 2020.

Sebelum itu, pada April 2020 telah disampaikan CSR berupa APD ke RS khusus Covid-19 di Jakarta dan satu juta es krim. Saat Covid-19, Aice memproduksi es krim vitamin C tinggi dan es susu telur.

Ia berharap, masker yang diberikan dipakai sehingga bisa bermanfaat. Ketua DPRD Kota Malang, Made Rian mengapresiasi CSR Aice grup. Di kegiatan itu, ia menjelaskan tentang angka konfirmasi positif Covid-19 di Kota Malang setelah landai, belakangan naik terus sehingga RS juga kewalahan.