Kabupaten Malang

Bocah Usia 2 Tahun di Wajak Malang Menderita Motor Delay, Kini Membaik Dirawat di RSUD Kanjuruhan

Derita Balita Usia 2 Tahun di Wajak Malang Menderita Motor Delay, Kini Membaik Dirawat di RSUD Kanjuruhan

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
MOTOR DELAY - Radik Cahyo Purnomo, PJ Survailans UPT Puskesmas Wajak, Kabupaten Malang, saat mengajak ngobrol M Cahyo Dwi Putra, yang menderita motor delay, Jumat (12/92025). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Rumah kecil berukuran 5x7 m2, dengan lantai tanah, dan berada di bibir sungai, tidak lagi sepi seperti dulu, Jumat (12/9/2025).

Gelak tawa dan sesekali terdengar suara tangis bayi meramaikan suasana keluarga kecil dari pasangan Edi (25) dan istrinya, Rita (25), warga Desa Codo RT 20 RW 06, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Bahkan, kini kebahagian terpancar dari raut wajah Edi dan istrinya karena anak kesayangannya, M Cahyo Dwi Putra, usia 2 tahun, kondisi kesehatannya jauh lebih baik usai dirawat rutin di RSUD Kanjuruhan.

Sebelumnya, Minggu (11/5/2025) lalu, Cahyo menjalani rawat inap di rumah sakit milik Pemkab Malang, dengan biaya digratiskan oleh Bupati Malang, Muhammad Sanusi, karena belum punya BPJS.

Saat itu, ia mengalami keterlambatan motorik atau motor delay. Yakni, kesulitan merespons apapun, dan tak bisa menyangga tubuhnya.

Dampaknya, bukan cuma belum bisa jalan dan duduk, namun sekadar memegang benda apapun, juga belum bisa.

Namun, saat ini, kondisi jauh lebih baik karena motoriknya aktif sehingga bisa menyangga kepalanya.

Baca juga: Potret Perjuangan Bocah Penderita Lipoma di Malang yang Putus Sekolah, Ibunya Kerja di Singapura

"Alhamdulillah, anak saya sekarang sudah bisa tengkurap sendiri."

"Bahkan, juga bisa menyangga kepalanya. Dulu, sebelum dibawa ke rumah sakit, nggak bisa apa-apa," tutur Rita kepada SURYAMALANG.COM.

Saat ini, lanjut Rita, anaknya masih rutin sebulan sekali berobat ke RSUD Kanjuruhan.

Sebab, tinggal kakinya, yang masih kesulitan untuk merangkak.

Pagi itu, meski baru pukul 08.00 WIB, namun Edi sudah berangkat mencari barang bekas.

Rutenya, bukan di dekat desanya, namun kadang mengayuh sepeda pancalnya, hingga ke lain kecamatan, seperti Kecamatan Sumbermanjing Wetan, yang berjarak sekitar 17 km dari rumahnya.

Berangkat pagi dan baru tiba di rumahnya kembali sore, meski tak menentu pendapatannya, namun masih bisa bersyukur karena dapurnya bisa mengepul.

"Yang penting, bisa buat beli beras," tutur Rita, yang punya dua anak itu, yakni Rahma, usia 10 tahun, dan Cahyo.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved