Berita Malang Hari Ini

Resleting Pria Terbuka dan Kelaminnya Terlihat, Gadis Belia di Kota Malang Menangis Hingga Trauma

Resleting Pria Terbuka dan Kelaminnya Terlihat, Gadis Belia di Kota Malang Menangis Hingga Trauma

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: eko darmoko
Shanghaiist
ILUSTRASI 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Gadis belia yang diduga menjadi korban pelecehan seksual di Kota Malang kini mengalami trauma.

Korban pelecehan seksual ini masih berstatus sebagai anak di bawah umur, yakni masih berusia lima tahun.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Azi Pratas Guspitu membenarkan adanya peristiwa dugaan pelecehan seksual tersebut.

"Jadi pada Minggu (20/12/2020) pelaku diserahkan ke Polresta Malang Kota sekitar pukul 17.00 WIB."

"Saat ini pelaku masih kami amankan di Polresta Malang Kota," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Senin (21/12/2020).

Ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih terus mendalami kasus ini.

"Untuk secara detail, pelaku berbuat apa kepada korbannya masih kami dalami."

"Dan saat ini korban masih belum bisa dimintai keterangan atau dilakukan pemeriksaan, karena korban masih trauma dan kurang enak badan," jelasnya.

Kendati begitu, pihaknya tetap menunggu kondisi korban membaik.

Karena pihaknya sangat membutuhkan keterangan dari korban tersebut.

"Bila kondisinya sudah membaik, kami  akan memeriksa korban."

"Karena kami sangat membutuhkan keterangan dari korban perihal kejadian itu," pungkasnya.

Lokasi pelecehan seksual yang menyasar bocah perempuan di Kota Malang.
Lokasi pelecehan seksual yang menyasar bocah perempuan di Kota Malang. (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Kronologi, Resleting Terbuka dan Terlihat Alat Kelamin Pelaku

Seorang gadis yang masih berstatus sebagai anak di bawah umur di Kota Malang diduga menjadi korban pelecehan seksual.

Pelaku yang diduga melecehkan gadis belia berusia lima tahun itu ditangkap warga saat bersembunyi di sebuah sungai.

Dari informasi yang dihimpun SURYAMALANG.COM, pelecehan seksual itu terjadi di sebuah warung lalapan, pada Minggu (20/12/2020) sore.

Lokasinya di Ruko Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Saksi mata, Yok (40) mengatakan, kejadian itu menimpa seorang bocah perempuan usia 5 tahun, yang merupakan anak dari pegawai warung lalapan.

"Jadi ibu korban bekerja di warung lalapan ini, dan biasanya juga sambil mengasuh korban."

"Sebelum kejadian, korban bermain di halaman sekitar ruko. Dan saat itu saya yang bekerja sebagai tukang parkir, ikut mengawasi korban bermain," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM.

Lalu sekitar pukul 13.30 WIB, dari arah barat ruko muncul seorang pria berusia sekitar 22 tahun sedang berjalan kaki.

Pria itu memakai kemeja kotak-kotak dan memakai sarung.

"Pria itu terlihat mencurigakan karena terus melihat ke arah warung lalapan, sehingga saya terus memperhatikannya."

"Pria tersebut kemudian duduk di teras minimarket, yang tepat berada di depan warung lalapan," terangnya.

Tak lama kemudian, pria itu kembali berjalan dan duduk di jembatan sungai yang berada tepat di sebelah warung lalapan.

Yok kemudian meneriaki korban agar jangan bermain terlalu jauh.

Lalu Yok pun masuk ke dalam warung lalapan tersebut, untuk melepas lelah dan beristirahat sebentar.

"Sekitar pukul 16.00 WIB, tahu tahu ada orang datang ke warung lalapan."

"Memberitahukan kalau ada seorang bocah perempuan menangis berdiri di plengsengan sungai, yang berada di sebelah warung lalapan," jelasnya.

Ilustrasi
Ilustrasi (The Week)

Dari pantauan SURYAMALANG.COM, plengsengan sungai itu berada di bawah jembatan.

Jarak antara plengsengan sungai dan warung lalapan sekitar enam meter. Dan lokasinya sendiri cukup tersembunyi dari jalan raya.

Mendengar kabar tersebut, Yok kemudian segera berlari mendatangi lokasi anak tersebut.

Dan benar saja, ia melihat korban terus menangis sambil berdiri di plengsengan sungai.

"Saya pun kemudian segera membawa korban menuju ke ibunya."

"Sambil terus memperingatkan kepada korban, agar jangan bermain terlalu jauh," ungkapnya.

Namun korban mengaku bahwa ia dipaksa oleh seorang pria menuju ke lokasi plengsengan tersebut.

Dan korban juga sempat mengaku akan diculik, bila tak menuruti omongan dari pria tersebut.

Lalu pada pukul 16.30, seorang konsumen warung lalapan tak sengaja melihat seorang pria muncul dari arah sungai dalam kondisi basah kuyub.

Konsumen warung lalapan itu sempat melihat, bahwa pria yang basah kuyub itu sebelumnya juga sempat menggandeng tangan korban.

"Konsumen warung lalapan bersama saya dan beberapa warga sekitar kemudian segera menangkap pria itu."

"Saat ditangkap ternyata resleting celana tiga perempat yang dikenakan pria itu dalam kondisi terbuka, sehingga terlihat alat kelamin milik pria tersebut."

"Dan setelah saya perhatikan wajahnya, ternyata pria itu adalah pria yang sebelumnya berjalan kaki dan duduk di teras minimarket sambil terus melihat ke arah warung lalapan," jujurnya.

Warga pun kemudian mengamankan pria tersebut sambil memanggil pihak berwajib.

"Saat ditanya oleh warga, awalnya pria itu mengaku basah kuyub dan muncul dari sungai karena baru saja melakukan buang air besar."

"Namun lama kelamaan akhirnya pelaku mengakui, kalau baru saja melakukan pelecehan seksual kepada korban."

"Pelaku kemudian segera dibawa oleh pihak berwajib ke Polresta Malang Kota," tuturnya.

Yok menuturkan bahwa dirinya tidak tahu nama dari pelaku tersebut

"Namun pelaku sempat mengaku bekerja di sebuah rumah makan."

"Dan pelaku juga mengaku kos di daerah sekitar Jalan Basuki Rahmat," tambahnya.

Sementara itu SURYAMALANG.COM kemudian menanyakan kejadian tersebut kepada Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Azi Pratas Guspitu.

"Saya belum mendapat laporan terkait kejadian itu dari penyidik. Saya cek dulu," tandasnya singkat.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved