Berita Kediri Hari Ini
Siswa MTS di Kabupaten Kediri Depresi Berat Diduga Efek Kekerasan Verbal Gurunya, Kondisinya Kritis
Faiz kini hanya bisa terbaring lemas dan sesekali mengalami kejang – kejang. Ia sudah mengalami kondisi seperti ini sekitar 1 bulan yang lalu.
Penulis : Fard Mukarrom , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Seorang Siswa MTS di Kabupaten Kediri Alami Depresi dan kondisinya memprihatinkan usai mendapat kekerasan verbal dari gurunya.
Siswa yang akrab dipanggil dengan nama Faiz itu sering mengalami kejang dan kondisinya disebut dalam fase kritis.
Faiz kini hanya bisa terbaring lemas dan sesekali mengalami kejang – kejang.
Ia sudah mengalami kondisi seperti ini sekitar 1 bulan yang lalu.
Mahmudi warga Desa Wonojoyo Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri hanya bisa pasrah setelah melihat anaknya sakit depresi dan kejang usai mendapatkan perilaku tidak menyenangkan oleh guru di sekolahnya.
Mahmudi menceritakan kronologi peristiwa yang dialami putranya tepat pada tanggal 19 November 2020.
“Jadi waktu itu pertama masuk sekolah pada 18 November 2020 dan besoknya anak saya dibentak oleh oknum guru itu. Tak hanya itu anak saya katanya juga dibuat malu di depan teman –temannya dengan bilang begini (Ancen Ora Niat Sekolah, Ibuk Bapakmu Yo Wes Ra Ngurus, Mbak Mu Yo Senengane Kluyuran). Setelah itu anak saya pulang dan mengaku kepalanya pusing dan tiba – tiba alami kejang,” ungkapnya.
Setelah itu Mahmudi membawa putranya ke Puskesmas Gurah agar anaknya mendapatkan perawatan medis.
“Saat dibawa ke Puskesmas anak saya di rujuk ke rumah sakit SLG Kediri. Disitu kata dokter anak saya sudah kondisi kritis,” imbuhnya.
Karena di Rumah Sakit SLG Kabupaten Kediri tak mampu menangangi Faiz, akhirnya ia dicoba untuk dirujuk ke Malang dan Surabaya.
“Dokter bilang agar anak saya bisa tertangani dengan baik maka harus di bawa ke RS Soetomo atau Saiful Anwar Malang.
Terus saya minta dirujuknya ke RS Saiful Anwar Malang karena disana banyak saudara yang bisa bantu ngurus anak saya juga,” ujarnya.
Akan tetapi karena saat ini kondisi rumah sakit di Saiful Anwar Malang sedang penuh menangangi banyak pasien. Sehingga Mahmudi hanya bisa pasrah kalau anaknya dirujuk ke rumah sakit Soetomo surabaya.
“Pokok penting anak saya sehat, tadi dari Kapolres dan timnya mas Dhito kesini janji usahakan anak saya bisa segera di rujuk ke Surabaya,” jelasnya.
Untuk sementara ini Faiz dirawat dirumahnya sambil menunggu rujukan ke rumah sakit Soetomo Surabaya atau Saiful Anwar Malang.
Sementara itu menurut Mahmudi bahwa pihak sekolah hanya sekali menemui dia dan meminta maaf waktu anaknya terbaring di rumah sakit SLG.
“Jadi waku itu pihak sekolah minta mediasi ke saya dan baru mengakui bahwa oknum gurunya ini telah melakukan kesalahan. Tapi setelah itu saya di kasih uang santunan 600 ribu dari pihak sekolah waktu di rumah sakit. Saya terima uangnya dengan syarat perkara ini tak berhenti saat anak saya di rumah sakit. Jadi pihak sekolah harus tanggung jawab sampai anak saya sembuh,” pintanya.
Namun hingga anak Mahmudi pulang dari Rumah Sakit SLG, pihak sekolah tak ada yang menemuinya atau menghubungi.
“Malah saya yang telfon ke sana (Pihak Sekolah) dia bilang lagi sibuk jadi tak bisa ke rumah sini untuk nemui saya,” ujar Mahmudi dengan rasa kecewa.
Mahmudi hanya bisa berharap anaknya bisa sembuh dan kejadian seperti ini tidak terjadi di tempat lain.
“Saya juga berharap pihak sekolah ada niat baik untuk melihat anak saya dan bertanggung jawab atas kejadian ini,” terangnya.
Sementara itu pihak sekolah yang bersangkutan sudah dihubungi SURYAMALANG.COM.
Pihak sekolah menjanjikan akan memberikan keterangan resminya pada esok, Rabu (23/12/2020) pagi hari.
