Madura United Bubarkan Tim, Gaji Terakhir Dibayarkan Per Desember dan Pemain Bebas Cari Klub Lain
Pria yang akrab disapa AQ itu enggan terus mengantungkan nasib pada PSSI atau PT LIB tentang kompetisi yang belum pasti hingga kini
Penulis: Khairul Amin | Editor: Dyan Rekohadi
"Semoga bulan Februari 2021 sudah bisa digunakan untuk Training Ground yang baik sesuai standart AFC dan FIFA," harapnya.
Terkait konsep yang akan dijalankan di MUFA, sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Madura United, Annisa Zhafarina Qosasi menyampaikan pada SURYAMALANG.COM, pihaknya akan mengemas MUFA dengan konsep berbeda.
"Nantinya bikin programnya lebih ke pendidikan. Yang bikin berbeda, banyak akademi yang cuman mengasah talenta-talenta muda tapi masih belum tahu ke mana nantinya," tutur Annisa pada Suryamalang.com.
"Kalau kami sudah pasti, nanti pasti diambil Madura United," tambahnya.
Tidak hanya skala nasional, lulusan UI itu mengklaim bahwa pihaknya sedang sepakat dengan beberapa klub luar negeri, dan masih terus berusaha menjalin relasi seluas mungkin.
Dengan kerjasama itu, diharapkan MUFA menjadi "mesin pencetak" pemain berskala internasional.
"Sekarang kami lagi banyak sepakat, sedang diskusi dan penjajakan sama klub luar. Mana tahu bisa ke sana juga," pungkas Annisa.
Meski tim utama dibubarkan, AQ menyebut bahwa pihaknya akan segera menjalankan roda tim setelah ada kejelasan dari PSSI.
Sementara tentang hak pemain, Madura United menyebut bahwa pihaknya tetap memperhatikan, setidaknya hingga akhir tahun 2020 ini.
Dengan tetap membayar gaji pemain hingga bulan Desember sesuai dengan SK PSSI terakhir.
Mulai bulan Januari 2021, hak gaji pemain sudah tidak ada lagi.
Dengan pembubaran ini, sementara pemain diberikan kesempatan untuk mencari klub baru.
Jika nantinya sudah ada kejelasan, pemain belum memperkuat tim baru, akan dipanggil kembali sesuai kebutuhan tim.
"Nanti manajer-coach RD- dapat segera siapkan tim setelah ada kejelasan dari PSSI," pungkasnya.