Jendela Dunia
Setelah China, Kini Korea Selatan 'Menerbitkan' Matahari Buatan, Pecahkan Rekor Dunia
matahari buatan Korea Selatan berhasil mempertahankan plasma bersuhu tinggi selama 20 detik dengan suhu ion lebih dari 100 juta derajat Celcius.
SURYAMALANG.COM - China dan Korea Selatan unjuk gigi dalam penciptaan matahari buatan.
Info teranyar, matahari buatan Korea Selatan dilaporkan mencetak rekor dunia baru.
Pasalnya, matahari buatan Korea Selatan berhasil mempertahankan plasma bersuhu tinggi selama 20 detik dengan suhu ion lebih dari 100 juta derajat Celcius.
Sebelumnya diberitakan bahwa China lebih dahulu 'meneritkan' matahari buatannya.
Kali ini, matahari buatan dari pemanfaatan energi nuklir yang dikembangkan Korea Selatan berhasil menyala lebih lama dan mencetak rekor dunia baru.
Perangkat fusi superkonduktor atau matahari buatan tersebut dikembangkan Korea Superconducting Tokamak Advanced Research (KSTAR), merupakan studi bersama Seoul National University (SNU) dan Columbia University, Amerika Serikat.
Dengan mempertahankan pengoperasian plasma yang berkelanjutan selama 20 detik, para peneliti telah mencapai syarat inti fusi nuklir dalam Kampanye Plasma KSTAR 2020.
Dilansir dari Phys, Senin (28/12/2020), pada percobaan yang dilakukan tahun 2018, KSTAR dapat mencapai suhu ion plasma 100 juta derajat Celcius untuk pertama kalinya, dengan waktu retensi sekitar 1,5 detik.
Untuk kembali menciptakan kembali reaksi fusi yang terjadi pada matahari di Bumi, maka isotop hidrogen harus ditempatkan di dalam perangkat fusi nuklir seperti KSTAR.
Hal itu dilakukan untuk menciptakan keadaan plasma, di mana ion dan elektron dipisahkan, kemudian ion dipanaskan dan dipertahankan pada suhu tinggi.
Kendati demikian, sejauh ini, ada perangkat fusi lain yang dapat mengatur plasma secara singkat pada suhu 100 juta derajat Celcius atau lebih tinggi.
Namun, tak satupun dari mereka yang mampu memecahkan penghalang untuk dapat mempertahankan operasi plasma selama lebih dari 10 detik.
Sementara, durasi 10 detik atau lebih adalah batas operasional perangkat berkonduksi normal dan sulit untuk mempertahankan status plasma yang stabil dalam perangkat fusi pada suhu tinggi untuk waktu yang lama.
KSTAR mencoba meningkatkan kinerja mode Internal Transport Barrier (ITB) yang dilakukan dalam percobaan tahun 2020.
ITB adalah salah satu mode operasi plasma generasi berikutnya yang dikembangkan tahun lalu.