Daftar Zona Merah Jatim Hari Ini Jumat 8 Januari 2021: Kabupaten Blitar, Lamongan, dan Ngawi

Update zona merah Jawa Timur hari ini, Jumat 8 Januari 2021. Lamongan Merah, Malang dan Ponorogo oranye. Simak juga info PSBB Jawa Bali di Malang Raya

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: eko darmoko
infocovid19
Ilustrasi peta zona merah Jatim Lamongan dan Ngawi Merah, Malang Zona Oranye 

SURAMALANG.COM - Berikut update zona merah Jatim (Jawa Timur) hari ini, Jumat 8 Januari 2021.

Dari daftar zona merah di Jawa Timur, saat ini Blitar, Lamongan, dan Ngawi masuk zona merah Covid-19

Kota Malang, Mojokerto dan Tuban masuk zona oranye, lalu zona kuning daerah resiko rendah penularan Covid-19 nihil. 

Penetapan zona tersebut sesuai penentuan dari BNPB dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat.

Ilustrasi peta zona merah Jatim Lamongan dan Ngawi Merah, Malang Zona Oranye
Ilustrasi peta zona merah Jatim Lamongan dan Ngawi Merah, Malang Zona Oranye (infocovid19.jatimprov.go.id)

Sementara itu, penanganan COVID-19 di Surabaya masih berada pada angka tambahan 40-50 kasus baru perharinya.

Rincian dari total kasus ini adalah 153 pasien sedang menjalani masa perawatan, 17037 pasien telah dinyatakan sembuh dari COVID-19, sedangkan 1257 pasien telah meninggal dunia.

Hingga Kamis (7/1/2021), Surabaya tota telah mendeteksi kasus sebanyak 18447 kasus.

Berikut zona merah Covid-19 di Jawa Timur dihimpun SURYAMALANG.COM dari infocovid19.jatimprov.go.id update Kamis (7/1/2021) pagi.

Baca juga: Batu Rencanakan PSBB Kembali, Dewanti Sebut Penerapannya Berbeda

Baca juga: Jokowi Sebut Vaksin Covid-19 Halal dan Aman, Padahal MUI Belum Gelar Sidang Fatwa Kehalalan Vaksin

  • Daftar zona merah Jatim (daerah berisiko tinggi penularan Covid-19 Jatim)

1. Kabupaten Blitar

2. Kabupaten Lamongan

3. Kabupaten Ngawi

Baca juga: Status Halal Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Bakal Dirapatkan MUI Besok, Sudah Kunjungan Pabrik

Baca juga: Anggota DPRD Jatim Ini Usulkan Vaksinasi Covid-19 Tahap Awal untuk Para Wakil Rakyat

  • Daftar zona oranye (daerah dengan risiko sedang penularan Covid-19)

1. Kota Surabaya

2. Kabupaten Banyuwangi

3. Kota Pasuruan

4. Kabupaten Malang 

5. Kabupaten Sidoarjo

6. Kabupaten Sampang 

7. Kabupaten Probolinggo

8. Kota Probolinggo

9. Kabupaten Gresik

10. Kabupaten Ponorogo

11. Kabupaten Pacitan 

12. Kabupaten Magetan

13. Kabupaten Nganjuk

14. Kabupaten Trenggalek

15. Kota Kediri  

16. Kabupaten Sumenep 

17. Kabupaten Kediri

18. Kabupaten Bondowoso

19. Kabupaten Pamekasan 

20. Kabupaten Bangkalan 

21. Kabupaten Madiun

22. Kabupaten Pasuruan

23. Kabupaten Situbondo 

24. Kabupaten Jombang 

25. Kota Batu 

26.  Kota Mojokerto

27. Kota Madiun 

28. Kota Blitar

29. Kabupaten Lumajang

30. Kota Malang 

31. Kabupaten Tuban 

32. Kabupaten Mojokerto

33. Kabupaten Tulungagung 

34. Kabupaten Bojonegoro 

- Nihil

- Nihil

1. Sanusi Lebih Suka PSBM Ketimbang PSBB, Ini Alasannya

Bupati Malang, Muhammad Sanusi, lebih menyukai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) ketimbang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurut Sanusi, dengan PSBM saja sudah mampu menekan penyebaran Covid-19.

Ia menyatakan selama ini pemerintahan yang ia pimpin menerapkan metode PSBM tersebut.

”Itu (PSBM) harus terus jalan, selain itu perilaku 3M dan sosialisasi terkait itu juga harus terus jalan,“ kata Sanusi, Kamis (7/1/2021).

Hingga kini, Sanusi menyatakan pihaknya belum bisa bersikap.

Pasalnya Pemkab Malang masih menunggu kabar dari pemerintah pusat.

"Kami belum mengajukan PSBB. Namun, kami menunggu instruksi dari pemerintah pusat nantinya harus seperti apa,” tutur Sanusi.

Sanusi menerangkan pihaknya hanya menuruti saja keputusan pemerintah pusat.

Kendati jika diputuskan PSBB akan diterapkan, Sanusi pasrah.

"Karena yang paling tahu dari gugus tugas Covid-19 pusat. Kalau memang sudah perlu itu PSBB ya kita ikuti. Kami pemerintahan si bawah melaksanakan saja," tutur penghobi burung berkicau itu.

Orang nomor 1 di Pemkab Malang ini menyatakan telah melaksanakan protokol kesehatan di segala penjuru Kabupaten Malang.

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Malang memberikan pelarangan kerumunan massa.

”Fluktuasi kasus Covid-19 cenderung stabil di Kabupaten Malang,” tutup Sanusi

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19, dr Aurick Yudha, menyebut penerapan kembali PSBB di Malang Raya akan berdampak signifikan terhadap penurunan angka penularan Covid-19.

"PSBB mengurangi orang bergerak sehingga akan signifikan penurunan angka penularan Covid-19," ucap Aurick ketika dikonfirmasi pada Kamis (7/1/2021).

Berdasarkan kondisi saat ini, Aurick mengkiaskan PSBB sudah waktunya diterapkan kembali.

Dokter spesialis emergensi ini mengkiaskan kondisi rumah sakit di Malang Raya sudah over kapasitas.

"Kondisinya terlihat memang sampai ada relawan Covid-19 di rumah sakit. Ini menujukkan kondisi tenaga kesehatan memang kurang," ucap pria bergelar SpEM ini.

Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

(Erwin Wicaksono/Ratih Fardiyah/SURYAMALANG.COM)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved