Berita Malang Hari Ini
Pandemi, 15 Mahasiswa ITN Malang Kuliah Sistem Daring Di Universitas Tun Hussein Onn Malaysia
15 mahasiswa ITN Malang mengikuti pertukaran mahasiswa di Universitas Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM)
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Sebanyak 15 mahasiswa ITN Malang mengikuti pertukaran mahasiswa di Universitas Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) sejak semester ganjil lalu, Oktober 2020.
Karena masih pandemi, mereka ikut perkuliahan daring. 15 mahasiswa itu sebanyak enam orang dari Teknik Elektro S1 dan sembilan orang dari S1 Teknik Mesin.
Dyah Erika Mining Aurora Zulfani, mahasiswa semester 3 Teknik Elektro yang berdomisi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mengatakan di UTHM mengambil satu mata kuliah Power Electronics.
"Pertama kali tahu ada program pertukaran mahasiswa dari dosen. Saya tertarik karena tidak ada biaya tambahan," jelas Dyah pada wartawan, Jumat (8/1/2021).
Karena masih dalam kondisi pandemi, maka perkuliahan dilakukan dengan daring.
"Kuliahnya sangat seru karena dalam bahasa Melayu dan Inggris," paparnya.
Dikatakan, awalnya memang jadi kendala karena belum terbiasa. Namun akhirnya bisa adaptasi. Sehingga ia juga memanggil Cik Gu untuk dosen dan berbicara campuran dalam berkomunikasi dengan dosen.
"Di UTHM sering ada tes. Untuk tesnya, disubmit dalam Bahasa Inggris," jawab Dyah.
Di matkul ini, juga ada mahasiswa dari Universitas Hang Tuah Surabaya.
"Matkul ini untuk semester 5 jika di ITN. Jadi keuntungannya, saya sudah dapat duluan," katanya.
Mahasiswa Teknik Elektro ITN yang ikut matkul ini ada yang duduk di semester 5.
Sedang pengalaman Mohammad Fikri Akbar, mahasiswa Teknik Mesin menjelaskan mengambil satu mata kuliah di UTHM.
"Pada Senin (4/1/2021), saya sudah ikut kuliah sebanyak 12 minggu," jelas Fikri.
Dikatakan, untuk perkuliahan juga sama dengan di ITN cuma berbeda bahasa. Disana memakai Bahasa Melayu yang juga harus dipahaminya.
Sedang untuk materi kuliah memakai Bahasa Inggris yang lebih dipahaminya.
Mata kuliah yang diambil mahasiswa Teknik Mesin di UTHM antara lain Fluid Mechanics dan Manufacturing Technology.
Menurutnya, kuliah di Malaysia dimulai Oktober 2020 untuk semester ganjil. Sedang di ITN sudah mulai September 2020.
"Dosennya sering menghubungi sendiri mahasiswa untuk memastikan apa ada kendala dalam perkuliahan," terangnya.
Ditambahkan Kaprodi Teknik Elektro S1 ITN Dr Eng Komang Sumawirata ST MT menyebutkan program pertukaran mahasiswa ini karena ada MoU antara ITN dengan UTHM.
"Untuk yang ikut memang ada kriterianya dengan IP di atas 3. Namun ada juga yang dibawah 3 tapi mereka sangat semangat dan kami fasilitasi dan diterima UTHM," jelas Komang.
Program mereka hanya satu semester. Dengan ikut program ini, maka mahasiswa bisa menambah wawasan, pengalaman dan kepercayaan diri mereka.
Bagi lembaga, jika mereka bisa menjalankan baik misalkan nilai mereka baik, maka lembaga tidak diragukan lagi.
Begitu juga disampaikan Kaprodi Teknik Mesin Dr Komang Astanawidi ST MT. Sembilan mahasiswa dicoba ikut kegiatan ini sebagai rintisan.
Dengan kuliah lewat daring, maka mereka tak harus ke Malaysia.
Kedepan diharapkan hal ini bisa memancing mahasiswa lain ikut program ini agar bisa melaksanakan program Merdeka Belajar.
Sejauh pantauannya, mahasiswa antusias. Untuk mahasiswa Teknik Mesin, ada 12 mata kuliah yanh diambil. Karena ada yang ikut satu mata kuliah dan ada yang lebih.
Diharapkan nanti ada mahasiswa UTHM yang ikut pertukaran mahasiswa di ITN Malang.